4. kereta berangkat

68 4 72
                                    

Zuma: sandal?

Skye: cek!

Zuma: hoo?

Skye: cek!

Zuma: Dinda?

Skye: ce... uh kak! Kok aku di cek juga?

Zuma: kakak tidak mau Dinda hilang.. (mencubit lembut hidung adiknya)

Skye: uhh, kakak!

Zuma: ehehe...

Seteleh cek dan re-cek yang tidak terlalu absurb, Pink-Jingga bersaudara kembali berkumpul dengan kedua orang tua mereka dan melangkahkan kaki ke tujuan selanjutnya; stasiun kereta Cundamanik.

Tidak perlu waktu lama, mereka hanya perlu berjalan santai ke stasiun yang jaraknya hanya 2 kilometer dari komplek mereka. Jogging yang berkepanjangan menghasilkan kaki yang kuat.

Anisa: tiketnya sudah yah?

San: tentu! Tinggal tunggu keretanya! Kita rehat sejenak anak-anak... (duduk di kursi)

Skye: (duduk) ... huff, sepertinya masih lama...

Dari sudut lain, terlihat ada Chase. Ya, dia dan keluarganya sedang menunggu kereta yang sama, dia melihat kearah Skye, entah kenapa Chase selalu tidak tahan melihat wanita berhijab Magenta yang satu itu. Wanita itu, wanita polos itu berhasil menumbangkan raja. Lagi-lagi itu yang ada di kepala Chalifa Zainudin Setowarman. Dengan gaya dinginnya yang khas, Chase berjalan mendekati Skye. Namun langkahnya harus terhenti begitu melihat sesosok laki-laki duduk di sebelah Skye. Siapa lagi kalau bukan abangnya tersayang.

???: mau kemana nak?

Chase: ah.. tidak jadi ayah..

Zuma: Dinda!

Skye: eh kak! Huh, bikin kaget!

Zuma: eh maaf..

Skye: huh, iyah.. tadi kakak kemana?

Zuma: ke kamar kecil, keretanya belum datang juga?

Skye: ya belum lah, baru sebentar..

Zuma: sepertinya kita datang terlalu awal.. (makan Roti) Dinda mau?

Chase kini berganti memandang Zuma, laki-laki yang yang dilihatnya kemarin memggenggam erat tangan Skye. Saat Chase melihat kejadian yang kemarin itu, ada setitik cemburu di hatinya. Ah, tapi untuk apa cemburu? Memangnya Skye itu siapanya Chase? Calon? Bukan! Saingan? Iya!

Lama waktu berlalu, beberapa bungkus Roti dihabiskan oleh Pink-Jingga bersaudara namun kereta belum juga tiba, entah diundur atau ada masalah lainnya. Karena tidak melakukan banyak hal untuk waktu yang lama, hanya duduk saja sambil sesekali mengunyah Roti, Skye pun merasa kantuk mendekatinya.

Skye: (menguap sambil menutup mulutnya) hooaaahm... huuh, lama sekali keretanya hmm... (hampir tertidur) ... (kepala hampir jatuh kebawah) eh! Astagfirullah!

Zuma: eh! Dinda... Dinda ngantuk ya?

Skye: (menganggup) hm... iya, ngantuk..

Zuma: kalau begitu.. (meletakkan kepala Skye di bahunya) disini saja biar aman...

Kepala Skye bersandar di bahu Zuma. Skye tidak bisa banyak memprotes karena dia benar-benar ngantuk, dengan cepat Adinda terlelap di bahu abangnya. Zuma tersenyum melihat adiknya tidur secepat itu, adiknya tidak harus bersusuah payah melawan kantuk sambil kepalanya jatuh bangun. Dan untuk "pengamanan tambahan", Zuma menyandarkan kepalnya ke kepala adiknya, semoga Skye tidak keberatan.

Chase: eihg! Apa-apaan mereka itu!

Rocky: ada apa?

Chase: (menujuk kearah yang dimaksud)

Hanya Bro..! (SkyeXChase tapi..)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang