The Promise

646 67 15
                                    

Hendery meringis sakit saat Yangyang menempelkan kapas berair itu ke luka bakarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hendery meringis sakit saat Yangyang menempelkan kapas berair itu ke luka bakarnya.
Ia berdecih dalam hati, ini pertama kalinya seumur hidup ia dipercik air suci.

Terlebih lagi oleh seorang anak pendeta.

"Such a douche! Aku tidak percaya dia melakukan ini kepadamu." celoteh Yangyang dengan kesal sembari mengambil perban.

"Hentikan, Ah Yang, ini bukan salahnya." dusta Hendery.

"Ah Hen, aku tahu kau berbohong."

Yangyang mengoleskan salep untuk luka bakar ke lengan laki-laki itu. Hendery hanya terkekeh akan betapa pedulinya Yangyang kepadanya.

"Berhentilah mengomel, tidak akan ada yang berubah jika kau mengomel."

"Aku tahu, tapi tetap saja membuatku kesal."

"Berhentilah, ini salahku. Aku yang menyuruhnya mengeluarkan pemantik api." timpal Hendery, dan Yangyang hanya menghela napasnya.

Setelah mengobati luka Hendery, pintu unit kesehatan itu terbanting terbuka dan memunculkan seorang wanita berjas putih yang panjang.

Ms. Ivy Chen, pengurus unit kesehatan sekolah.

"Ada apa, Ms. Ivy?" tanya Yangyang.

"Huang Hendery?"

"Aku Huang Hendery." sahutnya sembari mengusap lengannya.

"Kau dipanggil ke ruang kepala sekolah."

Setelah menyampaikan informasi tersebut, Ms. Ivy langsung beralih pergi.
Sepertinya ada yang melapor kejadian itu ke bagian kesiswaan.
Hendery beranjak dari ranjang unit kesehatan tersebut, sembari menghela napasnya.

"Ah Hen, aku ikut denganmu." pinta Yangyang.

"Jangan, lebih baik kau habiskan waktu istirahatmu saja, okay?" ujar Hendery.

"Tapi-"

Sebelum sempat Yangyang ikut dengannya, Hendery melesat keluar dari unit kesehatan. Ia tidak ingin membawa Yangyang ke dalam masalahnya lebih dalam lagi.

Apalagi setelah membiarkan Yangyang sembuh dibawah kuasa Iblis.

Hendery melewati lorong yang agak ramai, dan tentunya langsung menjadi pusat perhatian. Wajah datarnya yang manis itu dikagumi banyak orang.
Blitz kamera dan ponsel pintar mulai menyerangnya, Hendery menyerupai artis.

Namun sampai detik ini, belum ada yang berani menyatakan perasaan mereka kepada Hendery.

Karena mereka tahu Hendery Huang sudah menjadi tunangan seorang pengusaha kaya raya.

Seseorang bernama Lucas Wong.

"Permisi, Mr. Steven Chiang?"

"Oh, silahkan masuk."

Clair De LuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang