Silence

308 41 33
                                    

Pintu mahoni bercat putih itu dikuncinya dua kali, ia lalu mencabut kuncinya dan meletakannya di dalam saku celana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pintu mahoni bercat putih itu dikuncinya dua kali, ia lalu mencabut kuncinya dan meletakannya di dalam saku celana.

Klik.

Lampu kamar mandi mewah tersebut dihidupkan, terpampang sebuah bathtub besar, shower dengan ruangan kaca, dan wastafel mewah yang dihiasi cermin besar.
Belum lagi hiasan-hiasan lain yang ada di dalamnya.

Kamar mandi bernuansa emas dan putih itu membuat Hendery menghela napasnya.

Ia sudah sering melihatnya, sudah cukup bosan. Mungkin orang yang pertama kali masuk kesana akan menjatuhkan rahangnya karena keindahan dan mewahnya kamar mandi kediaman mereka.

Kakinya ia langkahkan menuju wastafel tersebut, wajah manisnya terpantul di cermin.
Diputarnya keran air hangat, dan ia membasuh wajahnya beberapa kali.

Deru air yang hidup di wastafel tersebut menemani Hendery di dalam kamar mandi.
Setelah membasuh wajahnya, ia mengeringkannya dengan handuk dan seketika tertegun saat menatap wajahnya sendiri.

Dan ia teringat wajah Tiffany.

Wanita yang pernah melahirkannya dulu, dan yang ingin menjual nyawanya.

"Bagaimana kabar Ibu disana sekarang ya? Pft." gumamnya lalu terkekeh.

Pastinya sekarang wanita itu sedang disiksa disana, bersama Iblis.

Tanda pentagram di lehernya mengintip dari sela kemeja putih yang ia kenakan, tangan Hendery membuka sedikit kerah baju tersebut dan memperlihatkan tanda kepemilikan itu.

Tanda kepemilikan yang Lucas buat ketika ia masih bayi. Hendery lalu berpikirㅡ

Apa ini terlalu jauh?

Apa dia terlalu jauh berjalan bersama Lucas?

Ini benar-benar sangat jauh, dia dan Lucas sudah sangat berada di jalan yang jauh.
Sesuai janji, setelah lulus dari sekolah itu, Lucas akan langsung menjadikannya seorang pasangan dari Lucifer.

Apapun yang terjadi, dia adalah calon istri seorang penguasa neraka.

Maniknya menangkap sebuah bekas lovebites berwarna merah keunguan didekat pentagram itu.
Dibukanya kancing baju pertama, dilebarkannya untuk memperjelas sekujur lovebites yang bertenggeran di dadanya.

Ah.

Setengahnya milik Lucas, dan setengahnya lagi milik Xiaojun.

Bekas lovebites itu ada begitu banyak di sekujur tubuhnya, tapi Hendery tidak begitu keberatan.

"Bagaimana jika Lucas melihat ini?" ucapnya seraya menatap lovebites yang Xiaojun ciptakan.

Lovebites milik Xiaojun ternyata ada banyak disekitar lehernya, apalagi di dadanya.
Lucas mungkin akan murka jika mengetahuinya.

Clair De LuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang