Cheese In Trap

686 47 61
                                    

"Mhnn

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mhnn.."

Desahan tertahan itu terdengar samar dari lantai dua. Lebih tepatnya akan terdengar jelas dibalik sebuah pintu, dimana ada satu manusia yang benaknya penuh kekacauan dan satu manusia lagi yang berkuasa.

Tubuh kurusnya masih berada diatas perut Xiaojun, seraya satu tangannya tersimpan di belakang, mengusap kejantanan laki-laki itu.

Hendery menyeringai puas, usapan di kejantanan Xiaojun yang masih tertutup celana itu tak ia hentikan. Malah semakin cepat, atau kadang semakin lama bernyaman disana.

Xiaojun?

Pemuda itu sangat bersikeras menahan desahannya, ia tidak mau kalah. Biarpun efek obat perangsang itu sudah menyebar keseluruh tubuhnya, ia tetap mengatup mulutnya rapat.

"Kenapa kau begitu keras kepala, huh? Mendesahlah." titah Hendery.

"N-no." jawabnya dengan susah payah.

Ia sendiri dapat melihat wajah Xiaojun sedikit memerah, matanya sayu dan keringat berseluncur di pelipisnya.

He was desperate for a touch and to touch.

Namun Xiaojun sedang bertarung dengan dirinya sendiri, berusaha sekeras mungkin agar tidak terjatuh ke dalam permainannya.

"Kau sangat keras kepala. Baiklah, baiklah."

Hendery beralih membuka satu persatu kancing piyama Xiaojun, ia lalu membiarkan tubuh bagian atas lelaki itu terekspos.
Oh, Hendery baru tahu Xiaojun memiliki sixpack walaupun sedikit samar.

Tangannya berulang kali mengusap dari dada, turun ke perut Xiaojun dan berhenti diatas karet celana piyamanya.
Memainkan karet celana piyama itu, menggoda Xiaojun untuk memohon.

"Hey, Xiaojun."

"A-Apa?"

"Mari kita bermain suatu permainan yang menarik." ujar Hendery seraya ikut melepas kancing piyamanya.

Mata Xiaojun terbelalak sedikit, jika sudah seperti ini maka artinya akan bertambah buruk.
Tubuh putih susu Hendery kembali terpampang tepat dihadapannya.

"Jika kau mendesah ataupun memohon, maka kau kalah. Mengerti?"

"Aku tidak ingin mengikuti permainan semacam in-"

Ucapannya terhenti dengan cepat saat Hendery meremas kuat kejantanannya sembari terkekeh.

Peraturannya hanya satu, tidak boleh mendesah.

Hanya satu, tapi akan sangat sulit jika diuji seperti ini. Apalagi yang mengujinya adalah Hendery Huang, submissive sialan yang suka melakukan hal dengan seenaknya.

Xiaojun hanya bisa diam, menatap Hendery yang tengah menggeser tubuhnya.
Kini ia duduk tepat diatas kejantanan Xiaojun, dan Hendery dapat merasakan benda itu sangat ingin bangun.

Clair De LuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang