~{Chapter 03}~

47 8 3
                                    

.
.
.
.
Happy reading dear readers ^_^

.
.

Sudah tujuh hari berlalu, namun orang yang di cari richard belum juga muncul batang hidungnya. Sekalipun Daisuke membantunya, hasilnya masih sama,nol, tidak ada jejak.

Dark jewelry juga sudah kembali ke negeri sakura. Diamond sangat senang sekali, mengetahui kalau dia sudah kembali kesana. Jadi masalah disini aman untuknya.

Lantai enam puluh sebuah gedung perkantoran elit. Ruang petinggi pemilik gedung.

"Hei... aku tidak tau. Apa kita yang salah dari awal atau orang ini yang memang sangat lah pintar, melebihi kita.." richard berkata tiba-tiba.
"Hah... ya benar. Sepertinya dia memang lebih pintar dari pada kita. Tapi... kemana perginya orang ini? Dia menghilang seperti asap, tanpa jejak. Phantom kah?" Kata daisuke.

"Entah lah, aku hanya ingin cincin itu kembali. Aku tak peduli dengan berlian lainnya yang orang ini ambil juga. Apalagi enam bulan dari sekarang pertemuan keluarga besar akan di adakan, disana pasti membahas cincin itu untuk pernikahan nantinya."

"Tunda saja, bila dalam waktu dekat kita tidak menemukan hasil apapun. Tidak mungkin orang ini bisa kabur dengan tanpa meninggalkan jejak sama sekali kan? Orang ini mungkin juga beraksi di lingkungan yang lainnya atau wilayah lainnya."
"Tapi... harusnya kau juga tau kan bagaimana keluarga besar ku kalau berkumpul daisuke. Mereka keras kepala."

"Hahaha.... benar. Lalu apa yang akan kita lakukan sekarang?"
"Aku tidak tau, semoga saja ada hasil yang lainnya sekalipun itu hanya 2%."
"Ok. Kita tunggu dan lihat saja. Ah, aku ingat. Ngomong-ngomong, apa kau sudah dengar kalau di jepang ada pencuri yang sangat lihai? Dia tidak meninggalkan jejak sama sekali saat mencuri."

"Tidak pernah, lalu apa tidak ada  kepolisian yang menangkapnya?"
"Itu dia, pencuri ini sudah beraksi selama lima tahun lamanya. Dia terkenal dengan sebutan dark jewelry, sangat licin untuk di tangkap. Bahkan untuk waktu yang selama itu, kepolisian saja belum mendapatkan data identitas dari orang ini. Hebat kan?"

"Orang ini... hei, apa kau tidak salah mendapatkan kabar ini? Mana mungkin kepolisian belum menangkapnya dan masih juga tidak memiliki datanya. Aneh sekali.."
"Hahaha... itu lah. Apa kau tidak berpikir orang ini adalah orang yang sama dengan orang yang kita cari?"
"Tapi ini di Wales, orang itu di jepang. Untuk apa jauh-jauh melakukan aksinya? Apa dia tidak ada mangsa disana?"

"Hai, aku belum mengatakan yang lainnya tentang orang ini. Dengar, orang ini hanya mencuri berlian dan sejenisnya di rumah orang kaya yang dia minati saja. Dengan kata lain, dia hanya akan mengklaim apa yang dia inginkan, meninggalkan apa yang tidak dia inginkan begitu saja. Sekalipun itu permata atau berlian yang bersinar."

"Hah? Kenapa aneh sekali? Apa-apaan itu, hanya mengambil apa yang dia minati saja. Apa pencuri ini gila, kenapa tidak mengambil semua berlian yang dia lihat coba?"
"Mana ku tau, bukankah kau sudah mengalami hal tersebut?"
"Apa maksudmu?"
"Ingat, di dalam brankas yang dia buka?"
"Astaga, ya kau benar. Padahal di dalamnya masih ada perhiasan yang lainnya juga. Apakah itu berarti dia hanya ini cincin itu saja?"

"Benar sekali."
"Lalu, kalau di sana saja tidak memiliki data yang sebenarnya tentang orang ini. Bagaimana kita akan mencarinya? Sudah tujuh hari kita tidak mendapatkan hasil apapun."
"Hahh... entahlah, katakan saja yang sebenarnya kalau begitu pada keluarga besar mu nanti saat pertemuan di adakan."
"Lalu  Bagaimana margaret nanti? Aku sudah memberikan aquamarine padanya."

"Bukankah kau mengatakan cincin itu hanya untuk melihat hasil pengujian saja? Berapa lama hasilnya akan terlihat?"
"Benar, hasilnya akan terlihat setelah tiga bulan."
"Kenapa lama begitu?"
"Aku tidak tau, itu sudah turun temurun. Setelah tiga bulan mendapatkan hasilnya, tiga bulan kemudian akan di adakan pernikahan setelah pertemuan keluarga. Kalau hasilnya menunjukkan dia memang cocok dengan aquamarine."

"Aku penasaran, seperti apa hasilnya bila terlihat?"
"Yang ku tau, di jari yang memakainya akan terlihat merah dan berbintik-bintik kalau tidak cocok. Namun, kalau itu cocok. Cincin itu akan mengeluarkan cahaya biru samar, sebagai kepemilikannya."
"Jadi, itu artinya cincin itu akan tau siapa tuannya yang sebenarnya,begitu kan?"
"Benar."

"Kalau begitu tenang saja saat ini, masih ada tiga bulan dari sekarang untuk melihat hasilnya. Kalau itu tidak cocok, bukankah akan batal pertunangan itu, benarkan?"
"Ya, aku berharap itu tidak cocok. Aku tidak ingin tau hasilnya kalau itu sebaliknya."
"Kita berharap saja tidak cocok."
"Ya, aku berharap."

"Baiklah aku akan kembali dulu. Apa kau masih ada pekerjaan?"
"Kau bisa kembali daisuke. Kato menunggu mu."
"Baiklah, aku pergi. Jangan pikirkan masalah itu saat ini. Biarkan mereka terus mencarinya."
"Ya."
"Ok, aku pergi."

Daisuke pergi dari ruangan Richard berada.

Setelah melihat daisuke pergi, richard melihat ke kaca jendela di ruangannya.

Langit biru cerah berawan, terlihat oleh matanya, pemandangan yang cerah sekali.

Richard bertanya-tanya dalam benaknya, siapa orang itu? Kenapa mencuri di rumahnya? Bukankah jaraknya cukup jauh dengan jepang? Jepang...je...pang....hmmm... apa aku akan kesana?

"Hahh...  Baiklah, lupakan saja. Aku akan menyelesaikan pekerjaan ku dulu lalu pulang." Kata richard monolog.
"Tapi... kenapa? Aku sudah mencari tau di pada musuh bisnis ku, ternyata bukan mereka. Tapi orang lainnya, kalau apa yang di katakan daisuke benar.... ya kita lihat nanti.." kata richard monolog lagi.







Hope you like it....

Makasih dukungannya readers ^_^

050221

Xiè xiè ni

Fortunaars

Fortunaars

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
My Groom ~{Richard Xseigi}~Where stories live. Discover now