~{Chapter 07}~

27 3 2
                                    

Richard tak mengira kalau di tempat ini, menyimpan barang berharga.

Dia mengenali salah satu benda yang terpampang di kotak kaca itu. Bagaimana tidak, kalau itu adalah berlian merah delima. Yang pernah dia sentuh sebelumnya. Bukankah, ternyata tempat ini salah satu miliknya (orang itu). Benar-benar kebetulan yang beruntung, berjalan-jalan santai, menikmati secangkir coffee disini dan menemukan tempat yang menarik.

ace pun sudah kembali dengan membawa berita tentang orang itu. Semuanya yang di selidiki mengarah di tokyo.

Akhirnya Richard dan yang lainnya terfokus di tempat ini sekarang.

Mereka juga mendengar, beberapa rumor. Yang mengatakan arus pasar gelap akan di mulai tiga hari lagi. Tepat pukul jam delapan malam di tempat pelelangan. Dan yang istimewa, mereka memiliki tamu terhormat disana. Pemilik pelelangan yang sebenarnya akan datang untuk melihat acara itu. 

Richard segera menyuruh salah satu dari mereka untuk menemukan tiket masuk acara tersebut, setidaknya dua tiket undangan.

Malam itu, ace dan yuno membawa paket untuk richard.

Sebuah kotak kayu oak dengan lapisan beludru merah di dalamnya. Terdapat dua tiket keanggotaan ekslusif, kartu VVIP disana, berwarna silver.

Sebuah surat undangan terselip di bawah dua tiket tersebut.

" Mr.Ranashina de vulpin, Richard

Tamu terhormat

Kilauan merah delima secantik strawberry moon, blood duck. Biru lautan seindah aquamarine. Greenland sebanding diamond. Belantara segelap jamrud tanzania. Kerlip bintang terbentang di antaranya.

Dark Jewelry "

"Ini darinya."

Richard menaruh nya kembali pada kotak kayu tersebut.

Siapa sangka, langkahnya bahkan sudah di ketahui oleh orang tersebut dengan cepat.

"Marco, apa orang mu di kepolisian bergerak?"
"Siap tuan. Orang itu juga akan pergi kesana."
"Atur pertemuan dengannya sekarang."
"Baik tuan."

Marco membuat panggilan cepat di ponselnya, menghubungi orang tersebut."

Panggilan tersebut hanya berlangsung sebentar saja.

"Tuan, orang itu akan datang lima belas menit lagi."
"Segera buat persiapan."
"Baik tuan."

Marco pergi dari sana. Pertemuan ini akan sangat penting untuk atasnya. Ruangan di samping tempat tinggal Richard, akan menjadi tempat berbincang.

.
.

.
Longtime no see...

Maaf yaaaaa,,,,, lama bgttt up...
Very sorry dear readers, I'm apologize...

And thanks for waiting my story, also thanks for your support dear.

Xiè xiè nî
211021



My Groom ~{Richard Xseigi}~Where stories live. Discover now