Part #5

103 9 0
                                    

[#5 – You Don't Really Want My Heart]

"Oh shit"

Gerutuan Yunho menghenyakkan ruang kerjanya yang tampak sepi sejak tadi pagi. Pria tampan itu memusatkan perhatiannya pada layar datar komputer di hadapannya, dan dengan panik meng-klik beberapa folder disana.

"Kenapa? Ada masalah?" Tanya Emily, sambil mendekati seniornya itu. Ia memang sudah mengira-ngira kalau Yunho tidak terlihat fokus beberapa hari ini.

"Sepertinya aku menghilangkan satu folder untuk dikirimkan pada editor hari ini" sahut Yunho, masih sambil memainkan mouse di tangannya. "Oh damn, aku sudah memilih pose-pose yang paling bagus sejak kemarin malam, semuanya ada 200 buah. Apa aku harus mengulangnya lagi? F^ck!" tambah Yunho, kembali mengerutu dan agak kasar.

"Calm down, Yunho" kata Emily yang cepat mengambil alih mouse di tangan Yunho dan dengan sengaja membuat seniornya itu agar bergeser memberinya ruang.

Yunho mendecakkan lidahnya, menarik nafas berat, menjambak rambut tebalnya dan melonggarkan dasi yang dipakainya. Ia juga berkacak pinggang, setelah menggulung dengan asal kedua lengan kemejanya. Ia terlihat agak berantakan, namun tetap tampan.

"Tenanglah, kau mungkin tidak menghilangkannya..." kata Emily lagi sambil mengamati satu persatu folder yang ada di layar komputer.

"Aku yakin kalau aku menghilangkannya"

"Kalau begitu, biar aku mengerjakannya untukmu" Emily melirik Yunho dan tersenyum tenang.

"Impossible. Kita harus mengirimkannya hari ini dan foto-foto itu tidak sedikit untuk kau pilih..."

"Aku bisa meminta mereka untuk mengundurnya sampai besok" potong Emily, dia melihat lagi pada Yunho dan mengusapkan tangannya di lengan pria itu. "Tenang, kau punya aku... kau punya kawan-kawan yang bisa kau mintai tolong. Jangan terlalu panik, Yunho"

Yunho pun menghembuskan nafasnya dan duduk di kursi lain yang ada disana. Ia mengusapkan telapak tangan ke wajahnya. Ia memang tidak begitu fokus hingga berdampak pada pekerjaannya seperti ini.

"Sepertinya kau kurang istirahat. Kenapa kau tidak pulang cepat saja hari ini? Biar aku dan Jonathan yang menghandle semuanya" tawar Emily sambil kembali melihat pada layar komputer tapi masih sesekali melirik ke arah Yunho.

"Thanks, Mily" sahut Yunho, pendek. Ia sebenarnya ingin sedikit bercerita, tapi ia jadi tak tahu harus memulainya dari mana.

"Yunho!"

Panggilan seseorang dan pintu ruangan yang dibuka begitu saja, membuat Yunho dan Emily agak terkejut. Awalnya mereka pikir itu Jonathan yang baru kembali dari pemotretan, tapi ternyata malah boss mereka yang muncul disana.

Emily langsung mengalihkan lagi pandangannya dan cepat berpura-pura sibuk dengan pekerjaannya untuk memilih foto-foto yang akan dikirimkan. Dalam hati ia agak menggerutu karena sebenarnya tak mau bertemu dengan Yoochun.

"Oh, kalian hanya berdua?" Tanya Yoochun begitu mengamati disana hanya ada Yunho dan Emily.

"Hm. Jonathan ada pemotretan" jawab Yunho. "Kenapa? Kau ada perlu dengannya?"

Yoochun menggelengkan kepalanya dan memasang senyuman lebar yang aneh di wajahnya.

"Tidak. Aku hanya mengecek karyawan-karyawanku" katanya, sambil dengan sengaja melihat ke arah Emily – tapi gadis itu tak balas melihat padanya.

Yoochun pun duduk di sofa yang ada disana, dan menumpangkan kakinya. Ia bersandar dengan nyaman, senyuman masih nampak di wajah tampannya. He looks so fine.

"Kenapa? Kau sedang gembira?" tebak Yunho, sambil ikut bergabung di sofa sana.

"Oh, apa aku terlihat gembira?" Yoochun malah balik bertanya.

TAKEN (YunJae Fanfiction - 2012 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang