prolog

275 63 87
                                    

Basilah Chaka Dafinah Gadis cantik yang kerap kali dipanggil 'Aka melangkahkan kaki dengan tegas keluar kelas, aura khas miliknya keluar dengan cepat. Seiring kaki melangkah tak urung pula banyak siswa-siswi lain menyingkir dari hadapannya.

Banyak nya siswa-siswi menyingkir begitu saja sudah bukan hal aneh menurut Aka. Merekalah yang aneh, cuma karena ia memiliki satu ke istimewahan bukan berarti dirinya kuman, seongok yang patut dihindarkan.

Bisik-bisik mulai terdengar di kedua telinga Aka. Tak jarang juga mereka mencemoohnya. Aka tak memperdulikan ocehan mereka, menurut Aka, memperdulikan ocehan mereka hukumnya haram.

"Minggir Hoy minggir!"

"Awas-awas ketempelan."

"Kasih jalan buat si Dukun lewat buru woi!"

"Dukun lewat, kasih sambutan."

"Syutt ... Gaboleh gitu sama Dukun,"

"Canda Dukun."

"Ada Dukun sejak dini, minggir-minggir!"

Aka memberhentikan langkah membalikan badan menghadap segerombolan siswa-siswi berjumlah kurang lebih 15 orang. Entah kenapa ada keinginan di dalam dada, untuk membuat mereka bungkam.

"Kalo gue Dukun, lo mau apa? mau gue santet?" Aka memandang mereka tanpa jeda.

Siswa-siswi itu langsung pergi begitu saja setalah Aka berucap. Tetapi telinga Aka masih mendengar obrolan mereka.

"Lo, sih. Kalo kita di santet beneran, gimana?"

"Tau ... Lo pada si malah ngomongin dia!"

"Gue ga ikut-ikutan valid no kecot!"

"Gue kan jadi takut."

"Pokok nya kita gausah deket-deket sama dia!"

"Kok gue si, Lo pada juga kan yang ikut andil ngegibahin dia. Ngapa jadi gue yang disalahkan?"

Aka memandang malas melihat kepergian mereka dengan membawa ikut sertakan sesi pergibahan yang tertuju untuknya. Lagi juga apa yang ditakutkan dari dirinya? Hei, Aka bukan Kuman yang patut dijauhkan, Aka juga bukan Monster menakutkan. Untuk apa mereka takut kepadanya?

Apakah Aka merasa terpukul dengan ini semua? Oh jelas tidak! Aka malah bersyukur mendapatkan ke istimewaan yang tak jarang manusia miliki. Setidaknya dia bisa membantu sedikit orang-orang ataupun mahkluk tak kasat mata.

Sejak lahir dirinya sudah di karuniai ke istimewaan, bisa dibilang Indra ke 6. Hidup dengan mata batin terbuka tidak seindah melihat oppa-oppa bertelanjang dada. Melihat hal tak sewajarnya sudah menjadi makanan sehari-hari Aka.

Takut? Pas awal-awal saja Aka merasakan takut melihat hal tak wajar. Seiring berjalannya waktu Aka mulai menikmati Karunia Tuhan tanpa perasaan takut sedikitpun. Rasa takjub selalu menghampiri Aka disetiap penglihatan. Aka sangat bersyukur kepada Tuhan.

Tidak dikit juga yang menjauhi Aka karena ke istimewaan nya. mereka malah menghindari Aka dengan asumsi-asumsi tak masuk Akal. Sudah berulang-ulang kali Aka mencoba menjelaskan kepada mereka kalo keistimewaan nya tuh bukan hal yang patut di takuti maupun dihindarkan.

Memang dasar pikiran mereka kolot mereka malah menyebut Aka berbohong. Aka yang cape penjelasanya tak didengar oleh mereka angkat tangan. Biarlah mereka berasumsi macam-macam tentang dirinya.

Kadang kala ada masa nya suatu hal tidak bisa dijelaskan secara ilmiah maupun teori.

Inilah kisah Aka--- gadis cantik dengan keistimewaan yang mereka anggap hal menakutkan. Perlu kalian catat dengan jelas kalau Aka BUKAN DUKUN! melainkan manusia beruntung, yang memiliki keistimewaan.

.
.
.

HAI BERTEMU LAGI DENGAN SAYA DI LAPAK KETIGA.

KALI INI SAYA BAWAIN GENDRE YANG BERBEDA YA KAWAN-KAWAN.

TINGGALKAN JEJAK SEBELUM BERANJAK.

TBC.

BUKAN DUKUN!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang