6

121 51 92
                                    

Aka memandang sosok hantu perempuan berbaju compang-camping berwajah penuh korengan dengan raut wajah bingung. Habisnya hantu itu datang membawa angin yang membuat bulu kuduk Aka lumayan merinding.

"Gawat? Apanya yang gawat?" tanya Aka masih memandang sosok itu yang sedang melayang di dekat jendela Aka.

"Rumah lo! Mao di serbu!" Pekik hantu itu dengan raut wajah penuh akan kepanikan.

"Siapa yang mao nyerbu rumah gue?" Aka menggulung lengan baju hingga sebatas ketek.

"Banyak! Banyak! haduh gimana ini, gua gabisa jelasin. Bibir gua Kelu mau nyampeinnya." Rancauan sosok itu tak jelas dengan terus mondar-mandir.

Bobi yang hanya menonton saja memutar bola mata malas. Menurut Bobi sosok itu terlalu bertele-tele, tinggal ke-intinya saja apa susahnya si.

"Bunga, kamu terlalu bertele-tele." seru Bobi pada sosok hantu perempuan berbaju compang-camping bernama Bunga.

Bunga memelototkan mata ke arah Bobi. "Heh! Raja babi, lo kalo gak tau apa-apa diem dah! Lo ga pernah apa ngerasain di posisi gua!"

Mengangkat bahu acuh tak acuh Bobi kembali ngelanjutin PR punya Aka. Bobi lagi malas beradu bacot dengan Bunga. Dia sudah cape tadi beradu bacot dengan Aka.

Aka yang merasakan ada aura berbeda entah itu apa segera memasang kuda-kuda. Sedetik kemudian Aka menggaplok jidat pelan, untuk apa dia memasang kuda-kuda. Sungguh bodoh reflek mu Aka!

"GAWAT! GAWAT AKA! LEBIH GAWAT DARI PADA PELAKOR!" Bunga berteriak menghampiri Aka.

"Ada apa si! Lo kalo ngomong jangan setengah-setengah napa! Cukup otak Lo aja yang setengah!" Aka berdecak malas seraya membenarkan posisi berdiri.

"Lo harus siap-siap!" ujar Bunga melayang ke arah jendela melihat ke arah depan.

Aka bingung dengan ucapan hantu penunggu pohon mangga di depan rumah nya itu. Aka bertemu dengan Bunga sejak hari pertama dirinya menginjakan kaki ke rumah ini, kira-kira sekitar umur 10 tahun. Pertemuan nya dengan Bunga juga dikatakan tidak elit sama sekali.

Pikiran Aka melayang pada pertemuan dirinya bersama Bunga. Gambaran pertama dirinya bertemu dengan buka terekam jelas sampai sekarang di ingatan Aka. Saat gambaran kedua hendak muncul pekikan Bunga terdengar yang merusak gambaran tersebut.

"AKA! MEREKA HAMPIR SAMPAI!"

"Mereka siapa si!" Geram Aka tak mengerti dengan ucapan Bunga.

"Rumah lo mau di serbu sama para hantu komplek sebelah!" cecar Bunga kembali melayang ke Arah Aka.

"Kok bisa? Ada salah apa emang gue sama hantu komplek sebelah?" Aka mengingat-ngingat kesalahan apa yang ia perbuat sampai-sampai rumahnya mau di serbu oleh hantu komplek sebelah.

"Gua gak tau! Coba lo inget-inget! Gak mungkin Rainbow Gank nyamperin lo tanpa sebab!" serbu Bunga tak habis pikir dengan Aka. Bisa-bisanya dia mencari masalah dengan hantu komplek sebelah yang dikenal dengan Rainbow Gank di dunia Bunga.

Setelah beberapa menit mengingat-ingat kesalahan apa yang sudah ia perbuat akhirnya Aka mengetahui kesalahan apa yang sudah ia perbuat sampai menyebabkan Rainbow Hank mau menyerbu rumahnya.

"Gue inget! Dua hari yang lalu gue lewat komplek sebelah. Sendal gue debel kena tanah merah di lapangan pas gue lagi nyari makanan, nah terus gue ngeliat kayu tertancap ada cat warna-warni di deket pohon gede. Gue ambil dah buat bersihin sendal gue." Cerita Aka kepada Bunga yang membuat sosok hantu itu menggeram.

"Kenapa lo asal cabut si? Lo gak tau apa kalo kayu yang di tancep itu tempat Rainbow Gank kumpul." Bunga mengacak rambut frustasi.

Aka menggaruk kepala sekilas. "Ya mana gue tau kalo itu tempat kumpul mereka."

BUKAN DUKUN!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang