Kejadian 3 [18++]

5.4K 402 21
                                    

"ARGHhhhhh" erang new.
.
.

baru saja Tay memasukkan ujung Junior nya dan new sudah mengerang kesakitan.

"Sekarang aku tidak bisa berhenti, aku mohon kau tahan sebentar sakitnya na~" ucap Tay lembut sambil mengusap pelan surai new.

New hanya mengangguk, sembari menahan rasa sakit..

Tay mengecup bibir dan kening new bergantian kemudian melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda,

Tay kembali memasukkan juniornya, Sekarang sedikit berhati hati agar new tidak kesakitan.

JLEP.....

"ARGHhghhhh" new lagi lagi mengerang, merasakan sesuatu menembus bagian bawah nya
Saat Junior Tay sudah masuk sepenuh nya di dalam lubang nya.

Tay melumat bibir new lembut sangat lembut sampai new merasa tenang dan perlahan rasa sakit nya, sedikit demi sedikit menghilang.

"boleh aku bergerak sekarang?" Tay menatap wajah new sambil tersenyum manis.

"Hm.. pelan—" jawab new sangat pelan, hampir seperti berbisik tapi Tay masih bisa mendengar suara pemuda itu.

Tay tersenyum melihat new yang sepertinya sedang malu, sebelum memulai kegiatan panasnya, Tay mengecup bibir new berulang kali.

"Imut sekali ahhhhh" Tay mulai menggerakkan pinggulnya.

"Ahhh disituhhhhh" Tay menemukan titik nikmat new sampai si empunnya mendesah nikmat.

"Desahkan namaku!" pinta Tay.

"Ahh siapaaaghhhh?"

"TAY TAWAN" ucap Tay.

"Tayhhh" desah new memanggil nama Tay.

Saat Tay mendengar new mendesahakan nama nya, nafsu Tay semakin bergejolak.

"kau sangat sempit ARGHhhhhh"

"Aku ingin keluar TAY ahh" new sudah ingin mencapai puncak orgasme nya.

"Bersama"

"Arghhhhhhhhhhhh" desahan panjang Tay dan new ketika mereka sampai di puncak orgasme.

Setelah sampai di puncak, Tay langsung terjatuh menindih new sembari menikmati sisa sisa orgasme nya.

new hanya diam saat Tay masih menindih tubuhnya, sesaat dia juga ingin merasakan sisa sisa dari orgasme yang tadi sungguh ahhhh dia tidak pernah merasakan hal ini sebelum nya.

Seperti terbang......

Tay mengangkat tubuhnya yang tadi menimpa new, kemudian menatap new dengan senyuman yang sulit di artikan.

"Terimakasih—" Tay mengecup kening new sayang.

"Kau milikku" Lanjut nya, entah apa maksud dari ucapan nya tapi Tawan sudah menandai pemuda manis ini sebagai milik nya.

New hanya diam mendengar ocehan Tawan, sungguh dia tidak memiliki tenaga lagi bahkan hanya untuk bicara.

Tay merebahkan tubuhnya di samping new dan membuka tangannya meminta new untuk masuk kedalam dekapannya.

New sudah berada didalam dekapan tay, lalu mendongak berusaha menatap yang lebih tua tapi—

CUP....

Tay mencuri kecupan dari bibir new.

"Manis" ucap Tay.

Ucapannya tadi berhasil membuat pipi new bersemu merah.

Seketika new langsung menenggelamkan wajahnya kedalam dada bidang Tay.

"Imutnya" Tay gemas dan semakin mengeratkan pelukannya kepada new.

"Good night baby" tay mencium rambut new.

"Good night to Tay" new menjawab didalam hati.

Sebenarnya ini sudah jam 5, jika di hitung maka sekarang sudah memasuki pagi hari.

Tay dan new tertidur pulas,

mungkin mereka kelelahan!!!
dikarnakan kegiatan panas mereka dimulai dari jam dua pagi dan baru selesai saat matahari mulai naik kepermukaan.
.
.

Flashback end

New melihat Tay keluar dari kamar mandi, sudah dengan pakaian lengkap.

Sebenarnya new ingin meminta tolong kepada tay agar dia menuntun new kedalam kamar mandi dan mengambil kan pakaiannya yang berserakan, tapi apalah daya gengsi sudah membabi-buta.

"Hmm... Sekarang kau mau apa?" Tay mulai bicara, emosi sesaat nya sudah mereda.

"Maksud mu?" Tanya New bingung.

"Kau tadi bilang aku harus bertanggung jawab kan?" Sekarang Tay sudah berdiri dihadapan new.

"Iya kau harus bertanggung jawab, kau tidak tau kan!! gara-gara kau sekarang pantat ku rasanya sakit sekali " ucap new kesal.

"Hahh? Benarkah? apa sangat sakit, Apa sebaiknya kita ke rumah sakit?" Ucap Tay khawatir.

"Tidak, tidak. aku tidak ingin tubuh ku di lihat orang lain" new langsung menolak ajakan tay.

"Ahh benar juga, baiklah kalau begitu biar aku saja yang mengobati" Tay menawarkan diri.

"Apa?? Tidak...tidak! enak saja" kali ini new menolak mentah-mentah tawaran Tay.

"Kenapa? Kau malu, tenang aku sudah melihat semua bagian tubuh mu tadi malam" ucap Tay santay.

"BAJINGAN" new melempar bantal kearah Tay.

Tay terkekeh melihat reaksi new, tapi tawa nya berhenti tiba tiba.

"Ohh ya tentang kau meminta ku bertanggung jawab—" Tay menggantungkan ucapan nya,

"—ya aku akan bertanggung jawab, dan aku tidak akan lari dari tanggung jawab ku! karena itu aku kan segera menikah mu" finally Tay.

Tay bicara dengan yakin.

"APA!!!!!!" new histeris.

Sungguh new seperti tersambar petir dua kali hari ini dengan jarak waktu yang berdekatan.

Thanks yang udah baca 😊😊
Jangan lupa vote and coment yaaaa 😊

It's Our Destiny -TAYNEW- Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang