Setelah new melihat postingan Tay, dia menjadi kesal.
"I hate you!" Ucap new datar.
Pemuda manis itu berucap dengan sisa-sisa kesabaran nya yang dia punya.
"love you too" Tay menanggapi ucapan new dengan senyuman yang merekah.
Yang mendengar hanya diam tidak peduli, new lelah berurusan dengan makhluk satu ini.
Ingin rasanya new pergi ke kutub Utara untuk hibernasi.
sendirian tanpa ada yang menggangu, apa lagi jika yang menggangu berwujud seperti Tay Tawan.
"Tay?"
Seseorang yang tidak new kenal memanggil nama orang tua itu.
"Aw... Namtan" sontak yang dipanggil berdiri dari duduk nya kemudian menyambut dengan ramah.
New??
Dia diam 'tidak peduli' .
New tidak peduli dengan keadaan sekitar, dia memiliki dunia nya sendiri yaitu ponsel and ice kirim.
'This is 'new' world'.
"Tay, siapa?" Perempuan itu memandang new, terkejut?
Iya, perempuan yang sedang bersama Tay itu sedikit terkejut saat melihat wajah new, tapi ekspresi terkejut nya dapat di sembunyikan dengan memperlihatkan wajah excited.
"Ah, perkenalkan ini new!" Tay memperkenal kan new kepada Namtan.
New sedikit terganggu karena nama nya disebut, tapi dia tidak peduli-coret-males menanggapi.
"Hi new?" Perempuan yang disebut Tay dengan panggilan namtan, menjulurkan tangan untuk berjabat dengan new.
Tidak ada balasan dari new, pemuda manis itu masih fokus memainkan game online nya.
"New?" Sekarang yang memanggil adalah si pengatur alias Tay Tawan.
Yang dipanggil hanya membalas dengan 'gumaman' sedangkan tangan dan matanya masih sibuk dengan gadget yang dia main kan.
"NEWWIE!" Tay meninggalkan intonasi nya, membuat New terlonjak kaget, reflek manik mata nya melirik kearah Tay.
"APA?" Respon New kesal.
"Namtan ingin berkenalan dengan mu, kau malah mengabaikan nya" ucap Tay setengah menyindir,
"Lalu aku harus apa?" Satu alis new terangkat, mencoba mencari di mana letak kesalahannya.
"Perkenalkan dirimu" jawab Tay dingin, sekarang sudah terlihat sifat aslinya.
Ada yang baru maka yang lama akan di buang, dasar pria brengsek!
"Untuk apa aku memperkenalkan diri? Tidak penting!" New kembali memainkan ponsel tanpa memperdulikan tatapan tidak suka dari Tay.
"New bisakah kau sopan sedikit? Aku hanya meminta mu untuk berkenalan dengan nya!" Tay mulai kesal menghadapi sikap new yang seperti anak kecil—Ya memang dia sedang berhadapan dengan pemuda yang jauh lebih muda dari nya. Pantas saja
"Apa Maksud mu?, 'aku tidak sopan' ?" New tidak terima di sebut seperti itu.
"Wow sejak kapan, orang hanya duduk dan bermain ponsel sudah di sebut tidak sopan?" Lanjut New, dia yang tadi bersender di kursi sekarang mengubah posisi menjadi tegak,
"Ya, kau tidak sopan, namtan mengulur kan tangan tapi kau tidak membalas!" Balas Tay tidak mau kalah, seolah ingin menantang new.
"Hanya karena itu, kau sudah menyebut ku tidak sopan?" Protes new tidak terima, atas dasar apa manusia satu ini menghakimi nya!
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Our Destiny -TAYNEW-
FanfictionTakdir pemilik perusahaan terkemuka di Thailand, Tay Tawan vihokratana bersama anak kuliahan bernama new thitipoom techaapaikhun. Kejadian tak terduga yang terjadi diantara mereka. Niat new awal nya hanya ingin menerima tantangan temannya dan sekali...