Setelah Krist mendengar cerita tentang kakak dan sahabatnya, banyak yang Krist takuti.
Pertama! dia takut jika Tay dan new tidak bisa bersama,
Krist juga berpikir apa Mereka bisa bersama?,
tentang itu Krist berserah akan takdir Tuhan.
Yang Kedua! dia takut jika salah satu dari mereka ada yang sakit hati, karena nantinya Krist harus berpihak kepada siapa ?
Ketiga! Dia takut karena Dia tau baik buruk dari kedua orang ini dan masa lalu dan masa kini tentang mereka berdua, dia tau jelas tentang kakaknya, dan juga dia tau persis tentang sahabat karib nya.
..
Suasana di apartemen new berangsur angsur kondusif,
Tay sudah pergi.
Si tua itu mendapat telepon dari sekertaris nya untuk cepat-cepat ke kantor karena banyak dokumen yang harus di tanda tangani dan juga tadi pagi, Tay sudah mengundur jadwal meeting bersama Klien.
"New—kau mau nikah dengan kakak ku?" Tanya Krist disela-sela kunyahan pizza.
"Gak" jawab nya ketus, sama sekali tidak mengalihkan perhatian nya dari makanan yang ada dapan mata.
"Kakak ku bilang dia akan segera menikahi mu!" Temannya kembali berucap.
"Dia sedang menghayal" new menyuap makanan kedalam mulut, kemudian mengunyah makanan itu dengan enggan.
"Jika dia srius ingin menikahi mu bagaimana?" Tanya Krist hati-hati,
"Tidak akan terjadi dan tidak akan pernah terjadi, mustahil " pemuda manis ini beranjak dari kursi lalu berjalan menuju wastafel untuk mencuci piring yang dia pakai untuk makan.
Krist menghela nafas pasrah.
Krist pasrah, pasrah dengan takdir yang akan terjadi dengan kedua orang yang sama-sama dia sayang.
..
"Pagi gun" sapa new untuk salah satu dari dua teman nya.
"Pagi— untuk mu," gun menjulurkan paperbag ke new.
"Wah! Aku kira kau lupa dengan ku, bagaimana acara liburan nya?" New mengintip isi paperbag.
"Mana mungkin aku melupakan teman sialan ku yang satu ini," gun memutar manik matanya malas.
"Siapa yang kau sebut sialan!" new menoyor kepala gun, memberikan pelajaran karena sudah mengatai nya sialan.
"Hey...Hay... Minggir! orang kaya mau lewat" Krist mengusir teman teman nya yang menghalangi jalan ke arah tempat duduk milik nya.
PLAK.....
PLAK.....
Dua pukulan melayang di belakang kepala Krist.
"Aduh" Krist mengaduh.
"Sama sama makan nasi, apa yang harus dibanggakan?!" nyinyir gun.
"Yang penting itu lauk nya" krist masih saja bercanda, mengundang decak malas dari kedua teman nya.
"Hajar gun" new memberi bensin di api yang menyala,
"kau mau apa!? mau ku cincang?!" tantang Krist,
"Aku yang akan menyincang mu duluan! Terlebib dahulu akan ku patahkan tangan dan kakiku" new tidak mau kalah.
"Sudah-sudah, masih pagi jangan membuat keributan!" gun melerai,
"Kit—untuk mu" gun memberikan paperbag, sama seperti peperbag yang dia berikan untuk new tadi.
"Thanks My love" Krist memajukan bibirnya seperti ingin mencium gun dari jarak jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Our Destiny -TAYNEW-
Fiksi PenggemarTakdir pemilik perusahaan terkemuka di Thailand, Tay Tawan vihokratana bersama anak kuliahan bernama new thitipoom techaapaikhun. Kejadian tak terduga yang terjadi diantara mereka. Niat new awal nya hanya ingin menerima tantangan temannya dan sekali...