Mata rindu memandang
Jemari rindu menggenggam
Bibir rindu mengecup
Tubuh rindu mendekapManis permainkan jejak kepahitan
Indah tanpa bisa tergambar
Air mata tak diberi tempat oleh cinta
Hapus duka, terlupa karena tawaJangan tanya kenapa?
Ini rasa apa?
Rasa yang memacu jantung lebih cepat dari adu balap
Rasa yang melayangkan angan menembus awan
Rasa yang menggempakan hati, meluluh lantahkan akal
Rasa yang menghanyutkan dan tenggelamkan lamunanSisa canda di telinga sungging senyuman
Memburu sosok dalam bayangan
Guratkan kasih tak biasa
Iringi hari berpeluk doa...sungguh aku merindu
YOU ARE READING
Second Change
PoetryK ehidupan berpeluh airmata mengajarkan manusia bertawakal demi menggapai akhir yang bahagia U jian dan ribuan cobaan mengasah keyakinan yang terkadang melunturkan kesabaran A pakah harus menyalahkan takdir yang tak bersahabat dan nasib yang memiluk...