Mariposa di Angkasa (ONGOING)

06. Rumah Zahra

Di malam itu, malam yang penuh dengan kesejukan. Malam yang gelap, namun benderang. Kami berencana untuk mendatangi rumah Zahra.

Selesai dari masjid, kami langsung pulang ke rumah masing-masing. Aku langsung menjatuhkan tubuhku ke kasur yang empuk ini. Aku melihat HP-ku. Ya, kalian tahulah apa tujuanku melihat HP. Tentu saja Zahra. Aku ingin tahu apakah dia mengirim pesan kepadaku?
"Yah. Die beloman ngirim pesan ke gue." Aku langsung membanting HP ke kasur dan memejamkan mata sejenak.

Suaranya yang lembut. Parasnya yang cantik. Kulitnya yang putih. Matanya yang indah. Pakaiannya yang sesuai dengan ajaran agama. Dan yang paling membuatku semakin mencintainya adalah akhlaknya yang sangat bagus. Aku tiba-tiba teringat sesuatu. Ada yang harus kupastikan kepadanya.
"Eh iya? Zahra pacaran ga ya?"
"Alaah. Napa gue jadi gini, sih?"

Aku seperti orang gila. Benar yang dikatakan oleh orang-orang, cinta dapat membuat orang menjadi gila. Aku tidak peduli dia pacaran atau tidak. Yang penting, keinginanku untuk datang ke rumahnya untuk saat ini sangatlah besar. Dan yang paling penting, penentuan terakhir dalam sebuah hubungan asmara ada di orang tua mereka.

Untuk apa berpacaran selama bertahun-tahun namun nikahnya dengan yang lain? Bukankah itu sama saja kita menjaga jodoh orang lain? Ya, untuk saat ini, hal tersebut selalu terpikirkan olehku. Maka dari itu, aku selalu berusaha keras agar diriku ini tidak berpacaran. Ya, walaupun saat ini aku kepingin, sih. Tapi tetap. Aku harus jangan pacaran. Ada mimpi yang harus kukejar.

Waktu menunjukkan pukul sepuluh malam. Aku tidak bisa tidur. Aku memutuskan untuk mengambil HP-ku dan membuka YouTube. Aku mencari tentang YouTuber yang membuat video tentang menggombal wanita.

Hey. Jangan salah sangka! Hal seperti ini sangat diperlukan agar kita tidak kaku saat berhadapan dengan perempuan. Perempuan itu butuh lelaki yang bisa memberikan kenyamanan. Rasa kenyamanan seorang lelaki ini bisa didapat dari serangan-serangan gombalnya kepada wanita. Yaaa. Namun, kebanyakan wanita beranggapan bahwa seorang lelaki yang pandai mengeluarkan kata-kata gombal adalah buaya.

Jadi, kusimpulkan kembali. Gombalan itu cocok untuk dipelajari. Baik buruknya, tergantung bagaimana cara kita menggunakannya.

Aku melihat seorang YouTuber yang sedang menggombal wanita yang sangat cantik. Wanita itu mengenakan pakaian seksi. Ya, bisa dikatakan gadis itu adalah gadis yang sempurna. Namun jika dibandingkan dengan Zahra, tentu saja aku akan memilih Zahra. Karena Zahra bisa menjaga auratnya.

Bermula dengan dirinya yang tiba-tiba datang ke kerumunan wanita cantik itu sambil kebingungan. Karena ekspresi wajah bingungnya, ada salah satu wanita dari mereka yang bertanya, "Kenapa, Mas?"

Wanita itu terpancing.

"Oh iya, Mbak. Saya lagi nyari HP saya, mbak. Tadi saya duduk di sini."
"Oh. Emang HP-nya ke mana, Mas?"

Teman-teman dari orang yang berbicara ini hanya duduk memerhatikan mereka berbicara sajam

"Ga tau nih, Mbak. Makanya saya cari di sini, siapa tau jatoh."
"Oh iya boleh saya duduk di sini?" Ucapnya meminta izin untuk duduk di bangku kosong di meja makan mereka dan wanita itu pun mempersilahkannya.

"Mbak, aku minta tolong."
"Apa tuh, Mas?"
"Mbak bisa misscall HP-ku ga?"
"Oh boleh-boleh. Mudah-mudahan ketemu ya, Mas." Ucap wanita cantik tersebut dengan nada khawatir. Wanita itu mengeluarkan HP-nya.

"Berapa, Mas nomornya?"
Lelaki itu menyebutkan nomornya. Setelah selesai, lelaki itu memintanya untuk menyimpan nomornya. Ketika dirinya ditanya namanya siapa, dia menjawab "No Name".

Setelah disimpan, wanita tersebut menelpon WA lelaki tersebut.

KRIIIINNNGGGG

Sebuah nada dering berdering di saku lelaki tersebut. Wanita yang menelponnya pun terkejut.
"Loh? Itu ada HP-nya. Katanya ilang"
"Hehehe iya ni, mbak. Saya lupa naro." Ucap lelaki itu sambil tertawa
"Tapi aku jadi dapet nomor Kamu loh, mba." Ucapnya sambil tersenyum.