Jumat pagi, di SMA 48 terlihat sangat ramai dan berisik. Tentunya karna hari ini hari terakhir bagi muridnya melaksanakan ujian akhir, yang mana sebentar lagi murid kelas 12 lulus dan murid kelas 10-11 naik tingkat.
Liburan juga akan tiba, semua murid terlihat sangat segar dan bersemangat, kecuali manusia setengah bebek ini....
Choi Yena.
Hari ini hari terakhir ujian dan tentu saja ini hari dimana Yuri akan menjawab pertanyaan Yena. Apakah dia mau menjadi pacar Yena atau tidak.
Yena sangat gelisah memikirkannya, bahkan saat sudah di kelas lalu Yujin dan Hyewon mengajaknya ngobrol, tetap saja Yena masih kepikiran.
Tak lama, Yena berdiri dan keluar kelas, Yujin dan Hyewon tentu paham sahabat nya itu hendak kemana dan kenapa. Karna mereka sudah paham, jadi mereka biarkan saja.
"Sen, menurut lu dia bakal balik ke kelas ga?"
"Ya iyelah Jin mau ngapain lagi emang dia"
"Siapa tau kan saking gelisah nya ogah ke kelas"
"Biasanya juga balik, tungguin aje. Yoklah mabar aja"
"Bentar bentar gua mau on sosmed dulu"
"Gua juga dah"
Mereka sibuk dengan ponselnya masing-masing.
Sementara Yena...
Ia menuju toilet laki-laki. Masuk dan membasahkan wajahnya, lalu berhadap ke kaca, menarik nafas dalam dalam sebelum di keluarkan lagi.
"Gila, gua udah kaya orang stress" Yena berbicara sendiri, kemudian tertawa pelan.
Kebetulan toilet nya sedang sepi, jadi tidak akan ada yang heran dengan Yena.
"Hadehhh .... love make me overthink, and Yuri make me overlove with her" ucap Yena.
Karna memang benar, semenjak hari dimana ia menembak Yuri, Yuri selalu muncul dipikirannya entah saat Yena sedang makan / belajar / main hp.
Choi Yena jika sudah jatuh cinta memang benar-benar tidak main-main.
Yena kemudian membuka ponselnya yang sedari tadi ada di kantong celana nya, menyalurkan kegelisahannya disana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yena tersenyum tipis, kemudian menaruh kembali ponselnya di kantung celana nya.
Ia kembali menyalakan keran wastafel, mengambil air kemudian kembali membasahkan wajahnya- juga rambut depan nya.
Tangan kanan nya menyibakkan rambut-rambut yang ada di dahinya ke belakang, lalu ia berkaca lagi.
"Wih anjir kenapa gua ganteng banget?!" ia sendiri pun heran dengan wajahnya.
"Tau gitu besok besok gua jidatan aja" kata Yena lagi.
