Happy reading 🌼
°°°Kenapa di isi kepalaku, hanya ada wajah dan senyumanmu saja?
-Alea Asqueena
Di SMA PAMUNGKAS, Alea kini sedang berjalan menyusuri lorong demi lorong.
Alea membenarkan kacamata-nya, sungguh ia bosan. Emang dasar hidung pesek membuatnya sedikit berusaha setiap menit, untuk mengangkat kaca matanya yang selalu turun.
Sesampainya di lorong terakhir, Alea melihat Mas Crush ia yang suka mulai dari pertama Alea masuk SMA PAMUNGKAS.
Mas Crush, yang notabenya adalah Kakak kelasnya itu sedang membersihkan selokan kecil yang mengalir mulai dari saluran pembuangan air kamar mandi.
Oh, nikmat mana yang kau dustakan?
Alea masih setia menatap Mas Crush yang ia tidak tau namanya sampai sekarang.
Aneh memang, tidak tau nama tapi bisa dengan mudah ia mencintai Mas Crush nya ini.
Alea selama ini hanya mengagumi diam-diam. Bahkan teman-teman Alea tidak tau perihal ini.
"Eh, ngapain liatin gue?"
Mati riwayatmu Alea!
Alea kegelagapan harus menjawab apa, ia sudah terkadung tertangkap basah. "Eh, engga kak. Permisi mau balik dulu."
°°°
Alea berjalan sendiri ke arah pagar, cuaca saat ini sangat tidak mendukung.
Alea meringis ketika kakinya kesandung batu, "awh."
Segera ia bangkit, namun ada sesuatu yang ganjal. Matanya mendongkak ke atas lalu, astaga! Mas Crush!
Jantungnya bedetak tak beraturan, pipinya sudah merona. Alea bingung harus apa, seolah-olah otaknya mendadak buntu.
"Jangan sok jual mahal." Ucap Lelaki di depan Alea.
Alea tersadar, lalu memegang tangan lelaki itu.
"Eh-oh-eh, hmm. Makasih Ka-kak." Lugu Alea.
Lelaki itu mengangguk, lalu pergi begitu saja. Alea yang melihat hanya menghela nafas panjang, susah ya mencintai diam-diam.
Setelah ia diam beberapa saat, barulah ia pergi ke arah halte bus untuk menunggu jemputan Ayah tercinta.
°°°
Hujan mengguyur kota di tempat Alea berada. Alea kini sedang rebahan dikamarnya, sambil meng-scroll media sosialnya.
Jiwa stalk mulai merasuki fikirannya, oke dia akan mencari tau sendiri tentang kehidupan Mas Crush yang ia cintai diam-diam.
Alea mulai mencari name Instagram sekolah nya. Setelah dapat, ia mulai men-scroll pengikut dan mengikuti dari akun SMA PAMUNGKAS.
Setelah lama ia mencari, akhirnya ketemu. Ternyata namanya, Arkan, Ahmad Arkan Fahreeza.
Alea dengan mudah mengecek semua isi dalamnya. Untung saja akun Arkan tidak di Privat.
Ternyata, pengikutnya sangat banyak. Mulai orang yang ada di sekolahannya, dan banyakan dari orang luar kota.
Ia melihat akunnya, ternyata Arkan sering di endorse dari berbagai produk.
Rasanya berat untuk memilikinya, Alea menghembuakan nafas. Lalu ia menatap wajahnya di pantulan cermin.
Ia meraba wajahnya, Alea insecure.
'Gue gak PD, mungkin mencintai diam-diam adalah cara terbaik.'
°°°
Pagi yang cerah Alea kembali bersekolah. Dengan langkah gontai, ia turun ke bawah. Disana sudah ada Ayah, Bunda dan adiknya sudah mengambil nasi masing-masing.
"Lea, Papa gak bisa nganter kamu. Jadi gimana dong?" Tanya sang Papa tidak enakan.
Alea menatap Ayahnya, selalu saja seperti ini. Sibuk, sibuk dan sibuk. Tapi ini juga demi kebaikan keluarganya. "Iya, Yah. Biar Alea naik angkot aja."
Sang Ayah mengangguk, lalu meangmbil sendok dan memakan sarapan yang telah dibuatkan oleh istrinya.
Tidak ada percakapan, yang ada hanya dentingan sendok yang beradu.
Setelah selesai makan, Alea pamit untuk berangkat, ia harus keluar dari perumahan ini, barulah ia akan mendapatkan angkot yang berlalu lalang.
"Fyuh, bismillah." Ucapnya menyemangati diri sendiri.
Sambil berjalan, ia mendengarkan musik kesukaannya, musik timur. Sudah candu baginya mendengarkan musik timur.
Setelah sekian menit perjalanan, ia telah sampai di depan. Alea celingak-celinguk tidak ada angkot sedikit pun yang lewat.
'Ting!'
Alea mengecek handphonenya, ah ternyata pesan dari Agnes. Ia langsung membuka chatnya.
Agnes
Agnes
|Dimana Le?Me
|lagi nunggu angkot, Nes
Kenapa?Agnes
|Ada yang nyariin luMe
|Ha? Siapa Nes?Agnes
|Kakak kelas kayaknya, cepetan
gih, lu kesekolahMe
|Sabar Nes, angkotnya belum
ketemuAgnes
|NghokeyAlea mengerutkan dahinya, siapa batinnya. Sebelumnya ia tidak pernah berbuat janji pada seorang pun, dan lagi pula ia tidak terlalu famous.
Bahkan satu sekolah kalau ditanya namanya, tidak tau jawabannya. Lalu, mengapa Kakak kelasnya mencarinya? Oh atau disuruh guru, maybe.
"ANGKOT!" Teriak Alea, akhirnya setelah menunggu, ada juga angkot muncul.
Segera ia duduk, lalu mengecek kembali handphonenya.
Agnes
Me
|Agnes, gue udah otwSetelah mengtik pesan itu, ia memasukan handphone kedalam tas, lalu menatap jalanan yang tidak terlalu padat.
Semoga tidak terlambat, batinnya.
°°°
Hi!
Thank you udah mau baca, kalau nemu typo, komen ya! 🤗
Vote dong😉
Instagram : annisa_pspta
Senin 22 february, 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Okay :)
Teen FictionGatau mau buat apa, intinya kisah ini bercerita tentang adik kelas yang mencintai dalam diam kakak kelasnya. Kalau gak mau nunggu, pindah ke lapak sebelah aja, karena cerita ini up nya gak nentu. Sekian terima gaji😉👍