dua

2 2 0
                                    

Happy reading 🌼
°°°

"LEA! Lu kemana aja?" Tanya Agnes berteriak, pasalnya Alea baru saja memasuki kelas. Ya dia terlambat, karena ban angkot yang ia tumpangi bocor, dan alhasil ya seperti ini.

"Gue terlambat, bego. Untung gurunya baik." Sahut Alea. "Lah? Kok ribut? Gak ada guru masuk?"

Agnes menggeleng. "Lagi ada keperluan gurunya, beruntung lu."

"Beruntung dari mananya njir? Gue dihukum sama Pak Bambang! Untung itu guru lagi baik, dia cuman nyuruh gue push up. " Sahut Alea.

Agnes bernafas lega. "Alhamdulillah kalau kayak gitu."

Seisi kelas sangat ribut, ada yang sedang berkonser, bergosip, ada yang tidur, ada yang mojok, ada yang berfoto ria dan banyak lagi lah.

Alea menghela nafas, ia bingung harus apa. Sedangkan Agnes sedang sibuk Video call.
Masalahnya, disaat seperti ini mengapa Serryl tidak datang.

Ya memang biasanya kalau jamkos seperti ini, Alea dan Serryl sibuk menggosip, gosipan hot. Sedangkan Agnes, selalu saja membucin.

Akhirnya Alea hanya memainkan ponselnya tanpa niat, huh miris.

'Tok, tok, tok!'

Seketika seisi kelas menjadi hening, siapa? Tanya mereka semua.

Pintu langsung di buka, lalu menampilkan tiga most wanted.

Seketika Alea bungkam, oh my lord.

"Yang namanya Alea, mana orangnya?"

Alea menjadi linglung, ha? Gimana? "Ya?
A-ada apa ya kak?"

"Ikuti gue ke kantor, lu dipanggil kepala sekolah." Sahut Arkan, yah Arkan dan kedua temannya memasuki kelas Alea.

"Ada, apa kak?" Tanya Alea bingung, pasalnya ia tidak pernah berbuat onar disekolah. Dan ia pikir, ia juga tidak pernah berbuat janji.

"Stt, itu yang nyariin lu tadi." Bisik Agnes, Alea ber'oh iya.

Alea bangkit, lalu mengikuti dibelakang ketiga most wanted ini. Semua pasang mata tertuju padanya. Ada yang menatap kagum, ada juga yang menatap penuh iri dan kebincian. Pasalnya ia berjalan dengan ketiga cowo ganteng sekaligus.

Sesampainya depan kantor, "ma-makasih, kak."

Kedua teman Arkan mengangguk, sedangkan Arkan hanya diam dan menatap datar. Lalu ia langsung menyelonong kedalam. "Ini Yah, yang namanya Alea."

Yah? Ayah? Ha gimana? Cukup! Alea sangat bingung sekarang, seenak jidatnya saja memanggil kepala sekolah dengan sebutan, Ayah.

"Sini Alea, duduk." Ucap Pak Leord sang kepala sekolah.

Alea duduk, tapi dengan tatapan bingung. "Ada apa Pak? Saya kan tidak pernah berbuat onar."

Pak Leord tertawa, "huft. Kamu tahun ini jadi juara satu cabang olahraga badminton 'kan?"

Alea mengangguk, memang benar, lalu mengapa? "Iya Pak, kenapa Pak?"

"Kamu telah mengharumkan nama baik sekolah, jadi bapak putuskan kamu mendapat beasiswa selama setengah semester."  Sahut Pak Leord.

Ha? "Pak, beneran Pak?"

Pak Leaord mengangguk, "iya Alea."

"YEAY! ASTAGA!" Pekiknya senang, sampai ia lupa sedang berdapan dengan pak kepala sekolah, sekaligus pemilik sekolah ini. "Eh aduh, maaf Pak. Aduh, gak sengaja maaf Pak."

"Iya gak apa-apa." Sahut Pak Leord

Alea mengangguk, sangat malu. Mana disini ada Pak Leord dan ketiga cogan. Huh, mau di taruh dimana wajahnya. "Kalau begitu saya permisi balik ke kelas, Pak"

"Oke."

°°°

"Kenapa? Gimana? Ada apa?" Beribu pertanyaan dari Agnes, membuat kepala Alea ingin meledak sekarang.

"Nanyak satu-satu bego!" Sahut Alea malas. "Gue dapet beasiswa, woi! Ah mantap!"

"Ha? Anjir? Eh?" Sahut Agnes masih bingung. "WOI ALEA DAPET BEASISWA! MAKAN-MAKAN KITA!"

Sesisi kelas melihat Agnes, lalu semuanya bersorak. Siapa yang tidak mau makan gratis?  Yakin, pasti semua mau dengan yang berbau gratis.

"AGNES, ANJING LU!" Umpat Alea murka. "Gue bawa uang sedikit bego!"

"Oh ayolah, traktir kita semua." Ucap Wahyu, ketua kelas. "Rakyat jelata ku kasian."

"Alah, gue gak bawa uang lebih. Lain kali deh, sorry ya." Sahut Alea tak enak, ini semua gara-gara Agnes si kutu kupret.

"Yah!" Kesal mereka semua.

"Oh atau gini aja deh, kalian pulang sekolah otw ke rumah gue aja gimana? Makan-makannya di rumah gue, mau gak?" Tanya Alea. "Tapi gue tanya Nyokap gue dulu, ada makanan gak dirumah. Oke gak?"

Semua mengangguk semangat, dengan segera Alea menghubungi Nyokapnya. Namun tak kunjung diangkat, lalu ia menelfon Bokapnya.

'First Love! 💗'

Hai sayang, kenapa hm?

Yah, Lea dapat beasiswa
jadi satu kelas minta traktir yah
maksud Lea, makan di rumah kita
aja gimana?

Yaudah, tapi Bunda kamu sama
Ayah di kantor. Tapi kata Bunda
di kulkas udah banyak sayuran, kamu
sama teman kamu aja masak bareng-bareng ya?

Hm, bentar Yah.
WOI GUE MAU NRAKTIR. TAPI
YANG CEWENYA BANTUIN
GUE MASAK, NYOKAP GUE LAGI PERGI!

Gimana hm?

Mereka mau Yah. Nanti
pulang sekolah ya

Oke sayang, jangan lupa dibersihin
dapurnya bilang sama teman-teman kamu ya

Ay ay Ayah!

'Tut!'

"Semuanya aman, tapi nanti yang ciwi-ciwi, bantuin gue masak di dapur, yang cowo bantuin gelar karpet aja." Ucap Alea. "Oke gak?"

Semua memgangguk. "OKE LEA!"

°°°

HI EVERYONE!

Gimana kabarnya? Sehat terus ya, jangan sakit-sakit oke.

Vote dong😉

Instagram : annisa_pspta

Jum'at 25 february, 2021

It's Okay :)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang