US- Janda

39 7 3
                                    

Tidak terasa sudah hampir seminggu Kyla bekerja. Dan selama itu pula dia belum pernah bicara dengan Arya sejak terakhir mereka bertemu di parkiran karyawan. Bukan tanpa sebab, semenjak kejadian itu dirinya dan Arya tidak pernah satu shift atau satu jam kerja. Kalau Kyla masuk pagi Arya masuk siang atau sebaliknya. Bahkan kalaupun mereka sama - sama shift malam, Kyla tidak pernah berbicara dengan Arya saat mereka bertemu di tempat sholat ataupun kantin karyawan.

" Kyl.."

Teguran itu membuat Kyla yang sedang mengulen adonan sambil melamun pun tersadar.

"hmm.. Kenapa Ko? "

Kyla menatap Kiko teman shift nya sore ini.

"lo gue perhatiin melamun aja dari tadi.. Kenapa Kyl? "

"eh.. Ah enggak.. Hmm gue lagi bingung aja Ko.. " ucap Kyla kini kembali menatap adonan di tangan nya dengan tatapan kosong.

"bingung kenapa? " tanya Kiko heran.

"yah bingung aja.. Kayak gak ada semangat aja.. Biasa nya gue punya target dalam hidup tapi sekarang jujur gue bingung mau ngapain.. " ungkap Kyla.

Kyla emang tipe cewek yang terbuka. Dia tidak ragu untuk mengutarakan apa isi pikiran nya, tentang hidup nya ataupun pendapat nya tentang sesuatu.

Kiko yang mendengar nya pun kini mengambil kursi untuk duduk di sebelah Kyla. Melihat reaksi Kiko yang mau mendengarkan keluh kisah nya Kyla tersenyum senang. Dari pada mempunyai teman curhat cewek Kyla lebih senang jika curhat ke cowok yang dia kenal. Karna menurutnya wanita itu bisa dengan mudah menggibah dan melupakan batasan - batasan apa yang harus dan tidak harus mereka ceritakan. Berbeda dengan cowok, cowok lebih jarang menceritakan kehidupan pribadi seseorang apalagi tentang kehidupan cewek. Mereka lebih senang membicarakan bola, game ataupun tentang pemerintahan dan kalaupun mereka berbicara tentang cewek itu juga seadaanya tidak sampai ke seluk beluk nya cewek tersebut.

"lo jangan cerita siapa - siapa ya Ko.. " ucap Kyla sambil melirik Kiko tajam. Sebenarnya dia tau kalau Kiko tak mungkin menceritakan tentang dirinya, lagian mau dia ceritakan sama siapa juga.

"kek ada aja yang mau dengerin cerita tentang lo.. "

"kamvret lo.. "

Kiko tertawa melihat wajah kesal Kyla. Walaupun umur Kiko di bawah Kyla 3 tahun tapi mereka bisa cepat akrab.

"iyaaa.. ya udah lo mau cerita apa tadi? "

"awas lo yaa.. " ancam Kyla kesal sambil melihat wajah Kiko untuk memastikan tidak ada candaan lagi.

*****

"hhmmm... " Kyla menghembuskan nafas dengan berat nya.

Entah mengapa hari ini dia merasa kurang bersemangat dan bosan. Tidak mempunyai keluarga atau sahabat di Jakarta membuatnya merasa hampa. Tidak ada yang bisa di ajak bicara di kala lelah tidak ada teman jalan bahkan menurutnya hidup nya kini malah terasa membosankan.

"woi cepet maju... Udah lapar ni gue.. " ucap Kiko menyadarkan Kyla.

Mereka kini sedang mengantri makanan di kantin karyawan. Setelah keduanya sholat magrib berjamaah mereka pun akhirnya memutuskan untuk makan bersama.

"sabar napa.. " gerutu Kyla.

Suasana kantin malam ini lumayan sepi, karna beberapa section memang tidak kerja sampai malam.

"ah telor ceplok... Hmmm enak nya, boleh ambil 2 gak yaa.. " seru Kyla pelan. Dia sangat menyukai telur dengan berbagai cara masak bahkan dia bisa memakan telur dalam jumlah banyak sekali makan. Bukan hanya telur juga, hampir semua makanan tidak ada yang dia tidak suka. Kyla akan menjadi sangat bersemangat kalau untuk makanan, walaupun hari itu dia lalui dengan badmood.

"iih rakus lo.. Ambil aja udah, semua persediaan telor di hotel banyak kok" balas Kiko mengejek nya ketika mendengar ucapan Kyla.

"serius? Tapi gue malu.. Gak enak kalo di liat yang lain..?" Kyla celingak celinguk melihat seisi kantin.

"masih punya malu Lo... Udah sini gue ambilin.. "

Kiko mengambil dua telur ceplok yang dia tumpuk rata agar terlihat hanya satu telur yang dia ambil. Kyla tersenyum senang melihat isi piring nya yang kini sudah penuh dengan makanan.

"makasih Ko.. " ucap Kyla senang sambil mengasih jempol.

"ekhmm..."

Kiko dan Kyla yang sedari tadi di meja tempat lauk pun tersadar saat seseorang berdeham karna mereka lama mengambil lauk nya.

"eh... Maaf pak lama hehe " ucap Kiko ketika melihat Pak fajar sudah ngantri di belakang mereka.

Tak sengaja Kyla melihat Arya yang kini berada di belakang Pak Fajar menatap mereka berdua bergantian. Kyla langsung mengalihkan pandangan dan kini mengikuti Kiko untuk mengambil minuman.

Mereka pun akhirnya duduk di meja yang kini sudah ada seorang ibu - ibu yang sedang makan.

"eh bu poppy... Makan sendiri aja bu? " ucap Kiko.

"iya nih Ko... "

"mana anak PKL ibu?"

"oh si syifa? Masuk pagi dia, malam ini Habib yang masuk.."

"ooh... "

Kyla yang belum kenal dengan semua orang dari section pun hanya bisa nunduk sambil makan.

"ini anak PKL di tempat kamu? " tanya Poppy sambil menatap Kyla yang kini menoleh karna sadar di bicarakan.

"bukan bu.. Ini pengganti nya Ka Mei, pegawai baru di tempat kami" jelas Kiko. Kyla tersenyum menatap Poppy.

"siapa nama nya?" tanya Poppy sambil membalas senyum Kyla.

"Kyla bu... "

"oohh.. Kyla yaa... "

"kami boleh gabung? " terdengar suara berat dari sebelah Kyla.

"oh pak Fajar... Boleh boleh pak" jawab Poppy.

Kyla dan Kiko hanya diam dan melihat dua orang itu kini duduk di hadapan mereka. Sadar kini Kyla diliat balik oleh orang yang sedari tadi tak sengaja terus dia perhatikan, Kyla pun langsung pura - pura menikmati makan nya lagi.

"ini pegawai baru itu yaa?" tanya Fajar ketika sadar bahwa seseorang di depan nya ini belum dia kenal.

Kyla yang merasa sedang di tanya pun langsung menoleh dan mengangguk seraya tersenyum ramah.

"waah... Umur nya berapa mba? "

"26 tahun pak.. " jawab Kyla

"wah kirain masih 23 an.. Keliatan muda sih hahah, sudah nikah? "

"mmm..." sebelum menjawab Kyla sadar orang yang sedari tadi ikut mendengarkan di samping Chef Fajar kini melirik ke arah nya seperti menunggu jawaban Kyla.

"janda Chef.. " ucap Kiko santai sambil makan makanan nya.

Kyla langsung menatap Kiko sebal sambil memukul paha nya dan di balas Kiko dengan tatapan bertanya karna menurut nya itu hal yang benar jadi mengapa dia harus marah.

"uhuuk uhuk.. " Arya yang mendengar jawaban spontan Kiko pun tersedak makanan nya akibat kaget. Dia langsung menatap Kyla yang kini sedang menatap nya juga.

"lah kok batuk mas... Suka yang janda janda yaa?" ejek Fajar melihat Arya.

"eh gak Chef ini sambel nya pedes nya langsung ke kerongkongan.. " elak Arya.

Kiko hanya tersenyum geli melihat reaksi Arya ketika dia mengasih tau status Kyla.

"hah? Ya ampun masih muda loh.. Emang kenapa mba? Janda ditinggal mati atau pisah mba? "

Mendengar pertanyaan Poppy, Arya merasa bersyukur karna ada yang mewakilkan pertanyaannya yang sedari tadi sudah berkelebat di pikiran nya. Arya terus melihat Kyla sambil menunggu bibir gadis itu terbuka untuk menjawab.

"di tinggal mati bu.. "

About Us [on Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang