BOBBY & JENNY

77 17 0
                                    

ps. Bukan KonPink shipper ya hahaha

JENNY POV
Hari itu, saat awal umur 20 tahun.
Aku datang ke rumah Jojo.
Rumahku dan Jojo berjarak 30menit, akan tetapi kami berteman sejak kecil karena Mami adalah temen dekat Bundanya Jojo sejak SMA.

'Jo, minta tolong anterin kue sama cupcake ini ke Cafe Diamond ya' perintah Bunda.
'Ah Bunda, kan Jenny baru main ini' jawab Jojo.
'Hush, nurut sama Bunda, gue temenin yuk' kataku.
'Tu Jenny ga keberatan' kata Bunda sembari menyerahkan box kue dan cupcake.

'Gue setirin' tawarku.
Jojo mengangguk.
Jojo tetap manyun.
'Jangan manyun' kataku sambil nyetir.
'Sebel tau, kan kita mau maraton drakor' jawab Jojo.
'Ini juga bentar doang, itung-itung jalan berdua kita'
'Ah iya, lu ga pake masker?'
'Engga, kenapa?'
'Lu kan artis Jen, bisa-bisanya ga pake masker'

Aku terkekeh.
'Popularitas gue udah pudar kali, udah hampir 3tahun juga gue jadi Juara Idol, udah pada lupa kali'
'Enggalah, suara bagus gitu'
'Ga tau ya, gue mau berhenti nyanyi kayaknya'
'Ha, kenapa?'
'Mau fokus kuliah aja sambil nyari soulmate, capek dikenal orang banyak'
'Kalau didengar seksama ada kesombongan ya di nada bicara anda' komen Jojo.
'Dikit doang elah'
Kamipun tertawa.

Hal yang tak aku suka dari kehidupan seorang publik figur adalah keterbatasan berteman.
Bukan karena aku ga mau, tapi banyak yang ga tulus.
Giliran ada yang tulus kaya Jojo, eh malah dihujat, Jojo dikatain pansos padaku.
Kagak tau apa Jojo lebih kenal luar dalem soarang Jenny, ga kaya mereka.

Awalnya aku memilih berkarir sebagai penyanyi adalah keinginan Papi.
Dan tentunya tergiur uangnya.
Saat SMA, aku mengikuti kontes IDOL, dan benar saja aku menang juara 1.
Setelah itu aku dikontrak 3tahun oleh agensiku yang sekarang.
Beh, kalau tau artis kaya gini hidupnya, ga lagi-lagi dah jadi artis.
Untungnya tinggal 6bulan kontrakku expired.
Aku tidak akan memperpanjangnya.

'Kenapa kita anter kue Bunda ke Cafe itu Jo?' Tanyaku.
'Oh, itu karena Bunda kerjasama sama pemiliknya sih, jadi ngambil kuenya di Bunda. Lagipula pemiliknya baik juga. Dan tau ga, dia juga gendut kek aku, haha' jawab Jojo.
'Iyakah?'
Jojo mengangguk, 'Nanti aku kenalkan'

Sesampainya di Cafe Diamond.
'Mayan rame juga ya?' Komenku.
'Iya' jawab Jojo.

'Siang kak Bob' sapa Jojo ke sesorang yang berada di meja order.
'Siang Jo, disuruh Bunda?' Tanya orang tadi dengan senyum yang, Manis?

Jojo mengangguk lalu menyerahkan box kuenya.
'Kak Bob, kenalin temen gue, Jenny' kata Jojo mengenalkan kami.
'Loh, ini Jenny yang penyanyi itu?' Tanya orang itu.
'Hehe, iya, Jenny kak' kataku mengulurkan tangan.
'Bobby, panggil saja Bob' kak Bobby menjabat tanganku.

Entah kenapa jabatan tangan ini terasa sangat nyaman.
'Mau minum apa? Aku traktir nih' kata kak Bob.
'Asik, gue mau Matcha latte 1 kak' kata Jojo.
'Oke, Jenny mau apa?' Tanya kak Bob padaku.
'Hazelnut latte ya kak' jawabku.
'Siap, duduk dulu ya, aku siapin'

Kamipun duduk.
Aku memandangi kak Bobby, sungguh aneh rasanya, begitu nyaman dan tenang bersamanya tadi.
'Jangan diliatin, nanti kak Bob tersinggung' kata Jojo.
'Ha? Tersinggung kenapa dah?' Tanyaku.
'Lu liatin hearing aid nya kan?'

(Ps. Hearing Aid atau alat bantu dengar buat penderita tuna runggu, sekali lagi ini cuma buat keperluam cerita, maaf bila ada yang tersinggung🙏🏻)

'Engga, gue malah ga liat kalau kak Bob pake hearing aid'
'Masak? Kog liatnya gitu?'
'Ga tau, aneh aja rasanya'
'Dih, awas jatuh cinta'
'Ya masak gue jatuh cinta secepat ini?'
'Siapa tau kan? Cinta itu ga ngenal waktu'
'Halah sok bijak lu'

SOULMATE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang