Bab 5

1.1K 121 13
                                    

***

Sudah seminggu ini Feli terus mengurung dirinya dikamar, malas masuk kampus, malas bekerja, bahkan untuk makan saja rasanya sungguh malas sekali, namun ia tetap melakukannya karena tak mau membuat Bella dan Daniel curiga. Tamu bulanannya baru saja selesai dan Feli rasanya ingin keluar rumah untuk mencari udara segar, rencananya ia ingin bertemu Alice, ibu kandungnya, meski hubungan mereka tak terlalu dekat seperti hubungannya dengan Bella, namun cuma Alice lah satu-satunya orang yang selalu mengerti akan kemauannya.

"Mau kemana kamu?" Tanya Daniel pada sang putri yang tengah berjalan menuruni tangga, penampilan Feli dengan baju seksi seperti itu sebenarnya membuat Daniel jengah dan muak, namun Feli selalu membantah ketika ia nasehati atau ia ingatkan, akhirnya Daniel pun hanya bisa mengalah.

"Mama Alice lagi disini, aku mau ketemu sama mama. Mungkin aku bakalan nginep." Jawab Feli.

"Oh, ya sudah. Kirain papa kamu mau ke club, papa nggak suka kamu pergi ke tempat haram itu."

"Iya pa, Feli pergi dulu." Pamit Feli, lalu ia pun segera pergi meninggalkan rumahnya.

Saat berada di halaman rumah, Feli tak sengaja bertemu dengan Dio yang baru saja pulang dari kantor, namun sayangnya Dio pulang tidak sendiri, ia pulang dengan seorang wanita cantik yang sangat anggun, dan Feli benar-benar sangat membenci akan hal itu.

Dio yang melihat Feli dengan pakaian minim pun sontak langsung mengepalkan kedua tangannya, semakin hari, keponakannya itu semakin tampil berani, seakan-akan sedang menantang dirinya. Dio adalah pria normal, bukannya ia tak tergoda sama sekali ketika melihat lekuk tubuh Feli menari-nari di otaknya. Namun Dio selalu berusaha untuk menahan-nahan diri supaya tidak sampai lepas kendali, Feli adalah gadis terlarang untuknya, dan ia tak boleh coba-coba untuk bermain-main dengan gadis itu.

"Dia... Dia siapa sayang?" Tanya gadis bernama Amanda tersebut pada Dio.

"Dia... Feli keponakan aku, anaknya mas Daniel." Jawab Dio yang tetap menatap kearah Feli yang juga menatapnya dengan tatapan penuh luka.

"Oh, Hay Feli, salam kenal!" Amanda menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Feli, namun Feli menerimanya dengan enggan.

"Ya." Jawab Feli dengan singkat, membuat Amanda merasa tak enak. Amanda jadi curiga, sebenarnya ada hubungan apa antara Dio dan Feli, karena tatapan mereka berdua seakan beda dari tatapan antara paman dan keponakan.

Setelah melepaskan tangannya dari tangan Amanda, Feli pun segera pergi begitu saja meninggalkan Dio dan kekasihnya itu tanpa pamit sama sekali. Buat apa juga? Toh tak ada gunanya juga ia melakukannya.

Dio pun menatap kepergian mobil Feli dengan perasaan tak menentu, ada dari sebagian hatinya yang merasa bersalah karena sudah membuat keponakannya itu seperti ini, Feli yang dulu begitu ceria dan penuh semangat sekarang sudah benar-benar pergi, yang ada hanyalah Feli yang dingin dan pembangkang seperti ini.

"Dia kok dingin banget ya yang? Apa anaknya emang kayak gitu?" Tanya Amanda pada sang Dio.

"Iya." Jawab Dio singkat, lalu iapun segera mengajak Amanda untuk masuk ke dalam rumah Daniel.

Amanda memang seperti itu, suka memanggilnya dengan sebutan sayang, tapi sampai saat ini Dio tak pernah sekalipun menjadikan gadis itu sebagai kekasihnya, Dio menganggap Amanda hanya sebatas teman tidak lebih. Banyak yang menyebut jika keduanya tengah menjalin hubungan karena jika orang lain melihat, mereka berdua memang tampak seperti sepasang kekasih. Namun siapa sangka jika Dio hanya menganggap Amanda hanya sebagai teman biasa? Sungguh miris sekali nasib Amanda.

***

Sementara itu di jalan, Feli sudah tak mampu lagi membendung air matanya, hatinya hancur ketika melihat wanita yang dibawa oleh Dio tadi, ternyata Dio tidak main-main dengan kata-katanya, pria itu benar-benar sudah punya kekasih. Namun selama janur kuning belum melengkung, Feli masih punya banyak kesempatan untuk mendapatkan Dio, tapi bagaimana caranya, jika ia tak cepat-cepat, bisa-bisa Dio keburu menikah dan ia tak bisa lagi merusak hubungan pernikahan yang sakral.

"Feli butuh mama Alice, mama Bella udah nggak bisa ngasih solusi, yang ada dia bakalan nyuruh Feli buat nyerah karena mas Dio udah punya cewek." Gumam Feli disela isak tangisnya. Ia harus segera menemui Alice, karena hanya Alice yang bisa membantunya menemukan ide gila untuk mendapatkan seorang Onnadio Abigail Hutomo.

Beberapa menit kemudian, Feli akhirnya tiba di apartemen milik Alice, Alice memang menetap di Amerika bersama dengan suaminya Diego, dan mereka berdua sudah dikaruniai dua orang anak. Alice datang ke Indonesia memang sengaja karena ingin menemui Feli, kebetulan suaminya juga ada keperluan bisnis di Indonesia, makanya ia sekalian datang kesini.

"Sayang!" Sapa Alice ketika ia membuka pintu apartemen, wanita itu sudah menduga jika yang datang adalah putrinya. Feli pun langsung berhambur memeluk ibu kandungnya dengan isak tangis yang sudah tak bisa ia tahan lagi, beban yang ia tanggung begitu sangat berat, di mata keluarganya Feli memang terlihat baik-baik saja, namun mereka tidak pernah tahu dan mengerti tentang kesakitan yang ia alami selama ini.

"Mama." Feli terisak sejadi-jadinya dipelukan Alice, Alice pun membalas pelukan putrinya dan berusaha untuk menenangkan Feli.

"Kita masuk dulu ya sayang, nanti kamu jelasin di dalam." Ajak Alice, Feli pun mengangguk setuju.

Mereka berdua pun langsung masuk ke dalam apartemen, untung saja kedua anak Alice sedang ikut papanya, jadi di apartemen hanya ada Alice dan juga Feli saja.

"Gimana Dio sekarang?" Tanya Alice dengan hati-hati.
Feli menggeleng keras dengan tangisan pilu.

"Tadi bahkan dia ajak ceweknya ke rumah, dia bener-bener serius udah mau tunangan, dia mau nikah ma... Aku... Aku bingung harus gimana lagi, aku, aku nggak bisa lupain dia, nggak bisa mama nggak bisa." Jelas Feli dengan begitu memilukan membiat hati Alice benar-benar tersayat-sayat.

"Oh sayang... Anak mama yang malang." Alice kembali memeluk sang putri dengan penuh sayang.

"Mama Bella hanya bisa dukung aku, tapi dia nggak bisa bantu aku, dia nyuruh aku nyerah, tapi aku nggak bisa ma. Papa juga gitu, papa nggak akan pernah biarin aku sama mas Dio, padahal apa salahnya sih ma? Kita nggak punya hubungan darah apapun, kenapa semua orang nggak suka kalau aku suka sama mas Dio? Kenapa ma? Kenapa?"

"Sayang... Kamu pasti akan dapetin Dio, kamu pasti nikah sama dia, mama yakin."

"Gimana caranya ma? Aku udah nggak tau lagi gimana caranya buat bisa dapetin perhatian dia, dia benci aku ma, dia bahkan nyebut aku cewek murahan."

"Kamu bener mau lakuin apa aja kan sayang?"

"Iya ma, aku mau lakuin apapun asalkan aku bisa nikah sama mas Dio."

"Ada satu cara sayang, ini pasti akan berhasil. Percaya sama mama."

"Cara apa ma?" Tanya Feli penasaran.

"Hamil." Bisik Alice.

"Maksud Mama?" Delik Feli.

"Kamu harus hamil anak Dio."

"Apa?"

***

TBC

BANYAKIN VOMMENT YAH! MANA NIH COMMENTNYA? 😊👍

HOT PROMO MASIH ADA KALI INI 100 rb dapet 5 PDF, bisa mix nih BEBE, SEXY FIANCEE, BABY IN MY LIFE, BROTHER FOR JEVIN, DOCTOR MY LOVE, MY HANDSOME DEVIL, RAJ. Ayo buruan langsung wa aq ya 085854904480 via TF BANK ya!

OnnaDio (Tersedia Ebook Di Google Play/Pdf/Karyakarsa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang