Haiiii manteman maaf banget baru bisa up lagi. Semoga kalian masih nunggu stori ini ya. Chapter ini panjang sangat, sbg bayaran udh ga up sebulan hehe
bakal banyak typo seperti biasa
***
Seokjin melamun memandangi jendela luar. Pagi ini, ia hanya sendiri karena yang lain sedang bekerja. Ia sudah menghubungi Yoongi kemarin, dan ternyata nomor Taehyung sudah tidak aktif. Sepertinya Tehyung memang sudah mengganti nomornya untuk alasan yang bisa Seokjin duga. Seokjin merasa sangat hampa. Ia hanya ingin segera pulih agar bisa menemui Taehyung secara langsung.
Suara pintu tiba-tiba terbuka. Dokter Juhyun datang dengan senyum canggung. Seokjin hanya melirik sekilas, setelah itu ia kembali menatap jendela luar.
"Aku akan memeriksa keadaanmu, Seokjin-sshi," ucap Juhyun pelan. Seokjin mengangguk dan bersifat kooperatif. Ia membiarkan Juhyun memeriksa mulai dari denyut nadi hingga tensi. Entah kenapa Seokjin masih belum mau bicara dengan dokter itu meski kemarin Moonbyul sudah memberinya nasihat. Atau pria itu sebenarnya ingin menghapus kecanggungan ini tapi ia belum bisa memulainya.
"Keadaanmu membaik, Seokjin-sshi. Kalau perkembangannya pesat, kau akan bisa pulih sepenuhnya dan bisa cepat pulang." Juhyun memberi senyum senang, Seokjin hanya membalasnya dengan anggukan dan senyum tipis.
"Um, omong-omong, Juhyuk akan tiba siang nanti. Apa kau mau aku membawanya kesini?" tanya Juhyun setelah selesai pengecekan untuk mencairkan suasana. Ia sebenarnya merasa tak nyaman dari kemarin karena telah menjadi canggung dengan Seokjin.
Seokjin tidak merespon. Ia hanya menatap kosong dengan kepala sedikit tertunduk.
"Seokjin-sshi, aku-"
"Juhyun-ah, mianhae-"
Mereka berdua sama-sama terdiam setelah sebelumnya memanggil satu sama lain secara bersamaan. Seokjin terkesiap, ia memandang dokter yang kini berdiri di samping ranjangya.
"Kau dulu," ucap Seokjin.
"Tidak, Seokjin-sshi dulu."
"Ladies first," ucap Seokjin lagi. Juhyun tertawa kecil mendengar hal tersebut.
"Aku mau minta maaf soal kemarin, aku dan Jungkook memang sudah keterlaluan. Tak seharusnya aku berpikir seperti kemarin. Jeongmal, mianhamnida Seokjin-sshi."
Seokjin mengangguk, "Aku juga ingin minta maaf karena telah membuat suasana menjadi canggung. Akan kuanggap yang kemarin tak ada."
"Terima kasih, Seokjin." Juhyun terlihat begitu senang. "K-kalau begitu aku pergi dulu untuk memeriksa pasien lain. Aku akan mampir lagi nanti."
KAMU SEDANG MEMBACA
into me. (TAEJIN) ✔️ - REVISI
Fanfiction[Completed] Taehyung ingin mati, ia sudah tidak mau melanjutkan hidupnya. Namun, saat ia hendak menjatuhkan diri pada sungai, orang asing datang dan menahannya begitu saja. "Kalau kau tidak bisa menjawab pertanyaanku, kau tidak boleh melompat." *** ...