Wattpad Original
Ini bab cerita gratis terakhir

Bab 6

128K 11.7K 464
                                    

Bab 6

Tsamara melirik sebal ke arah tamunya yang bertandang pagi ini. "Harusnya jangan dibukain pintu, Fan. Dia enggak dapat jatah sarapan pagi ini," ucap Tsamara sinis. Tatapannya terhunus ke arah Leo yang baru saja bergabung ke meja makan.

"Apa yang salah?" Leo bertanya bingung sembari mengangkat dua tangannya. Dia merasa tidak melakukan kesalahan apa pun. Bahkan beberapa hari ini ia tidak sempat bertemu dengan Tsamara karena pekerjaannya yang padat dan sering ke luar kota.

"Sok lupa ingatan." Dan Tsamara masih mempertahankan kesinisannya sambil terus menyuapi Alta.

Leo yang baru saja mengambil piring untuk makannya sendiri. membalas ringan, "Lupa ingatan apa, Tsa?" Dia sungguh tidak mengerti apa yang sedang Tsamara bicarakan.

"Kamu sudah aku peringati buat enggak ngasih jajan banyak-banyak, tapi tetep aja beliin es krim—" Di kata es krim, Tsamara melirihkan ucapannya agar tidak terdengar Alta. "Tapi tetep aja ngeyel malah beli snack seplastik besar."

"Tunggu—"

Ucapan Leo yang ingin mengutarakan penyangkalan, terhenti saat jemari Fanny jatuh di lengannya. Terlebih saat perempuan itu berbisik untuk mengiakan tuduhan Tsamara dan meminta maaf. Untuk beberapa saat, lelaki itu bertahan membungkam bibirnya dengan kening mengernyit seolah sedang membaca raut wajah Fanny yang memohon.

"Kalau kamu mau kasih snack buat Fanny, kasihlah di belakang Alta, jangan sampai terlihat dia." Tsamara kembali melanjutkan cercaannya.

Leo melirik cengkeraman jemari Fanny di lengannya yang semakin menguat, membuat dia akhirnya menghela napas pasrah, mengakui sesuatu yang tidak ia lakukan." Iya, maaf. Aku baru dapat bonus dari klien jadi khilaf kasih banyak."

Tsamara mendongak, meletakkan piring makan Alta yang sudah kosong ke atas meja. "Kali ini aku maafin. Sekarang sarapan, habiskan makananmu."

"Terima kasih, Bu." Leo menggumam lirih, menahan senyum gelinya dan mulai mengambil nasi. Padahal sejak tadi, bahkan sebelum diizinkan, dia sudah memakan remahan fried chicken yang Tsamara sajikan di atas piring.

Setelah puas mencerca Leo, Tsamara bangkit dari duduknya dengan Alta yang ia tuntun untuk masuk ke kamar. Dia harus memandikan Alta lebih dulu sebelum berangkat bekerja. Tadi Alta merengek untuk sarapan lebih dulu.

"Aku minta maaf, Mas Leo." Fanny menarik jemarinya dari lengan Leo dengan canggung setelah memastikan Tsamara sudah tak lagi terlihat.

Leo menyuap makanannya dengan santai. "Jadi, kamu beli es krim dan snack banyak-banyak lalu jadiin aku kambing hitam?" Lelaki itu sedikit melirik ke arah gadis muda yang bertahan menunduk, dia yakin, wajah Fanny pasti memerah malu karena perkataannya benar.

"Bukan aku yang beli."

"Bukan kamu?" Leo memastikan. "Lalu kamu dibelikan snack oleh orang lain?" Bola mata Leo membulat. "Astaga Fanny, itu berbahaya, kamu enggak bisa terima makanan begitu saja dari orang enggak dikenal." Dan dia ramai sendiri, mulai mengutarakan kekhawatirannya. "Apalagi kamu bawa Alta. Di sini masih marak penculikan anak. Enggak ada yang tidak tertarik dengan visual Alta yang tampan dan bikin gemas."

Fanny ragu untuk mengutarakan kebenaran, namun bibirnya tetap saja bergerak melisankan satu nama. "Mas Ghaly."

"Apa?"

"Mas Ghaly yang belikan es krim dan snack."

Leo terbatuk, sisa makanan di mulutnya menyembur keluar. "Ghaly?" Dan suara yang ia keluarkan sedikit lebih keras.

Sembari memberi lembaran tisu pada Leo, Fanny memperingati. "Jangan keras-keras, nanti terdengar Mbak Tsa."

Setelah mengusap mulutnya dan meneguk minuman, kini Leo memberi atensi lebih pada Fanny. "Jadi, kamu bertemu Ghaly?"

icon lock

Tunjukkan dukunganmu kepada reinsabiila, dan lanjutkan membaca cerita ini

oleh reinsabiila
@reinsabiila
Atas tuntutan pekerjaan, Tsamara kembali ke Jakarta bersama anak yang...
Beli bab baru cerita atau seluruh cerita. Yang mana pun itu, Koinmu untuk cerita yang kamu sukai dapat mendukung penulis secara finansial.

Cerita ini memiliki 49 bab yang tersisa

Lihat bagaimana Koin mendukung penulis favoritmu seperti @reinsabiila.
Play DateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang