Happy reading Friends🧡
"LO SEMUA BECUS GAK SIH JADI TEMEN, PADA KEMANA LO SEMUA? TEMEN PINGSAN PADA GAK ADA YANG TAU. TUNGGU SEMUA ORANG TERIAK BARU LO SEMUA MUNCUL." teriak Rangga marah kepada semua temen Lili, kemudian melihat Lili yang terbaring memejamkan matanya."Lo bisa tenang sedikit gak? Lo gak liat Lili lagi pingsan?" ujar Sindy, mewakili temen-temen nya yang sedari tadi hanya menunduk diam saja.
"Apa lo bilang, tenang? Lo gak liat, Lili pingsan itu gara-gara lo semua yang gak becus jadi temen." Rangga menatap Sindy lalu menunjuk semua temen Lili.
"Gak seharusnya juga lo nyalakan kami semua, Ga." jawab Billa, yang sama sekali tidak terima jika mereka semua disalahkan atas pingsannya Lili.
Rangga menendang brankar tepat dibelakang nya, "Kalau gue sampai tau siapa yang udah nendang tuh bola, gak bakal gue kasih ampun." Rangga keluar dari ruang UKS dengan membanting pintu.
"Gila, ampir mau copot jantung gue." Cani mengelus dada nya tidak sanggup lagi melihat Rangga marah.
"Gue kira bang Rangga gak bisa marah ke orang, rupanya cuma gara-gara kak Lili pingsan bisa sampai marah segitunya." bisik adik kelas Lili, yang sedari tadi melihat Rangga marah saat melewati ruang uks.
"Ya lo pikir sendiri aja, kak Lili itu satu-satunya temen yang paling dekat sama bang Rangga. Ya wajar dong kalau bang Rangga marah, apalagi kak Lili gak pernah pingsan sebelumnya." saut temen nya, yang juga ikut melihat ke marahan Rangga, dan dibenarkan oleh temen nya.
***** ***** *****
Rangga masuk ke dalam kelas dengan mendendangkan meja dihadapan nya.
"SIAPA YANG UDAH NENDANG BOLA KE ARAH LILI" teriak Rangga murka dihadapan semua temen nya yang berada di dalam kelas.Mereka yang awalnya disibukkan dengan kegiatan mereka dibuat terkejut atas tindakan Rangga yang seperti itu.
"Lo bisa santai dikit gak sih Ga?" tanya sang ketua kelas, Gilang.
"Kita semua tau lo khawatir sama Lili, setidaknya kan bisa ditanya baik-baik bukan emosi kayak lo tadi." ujar Alma memberitahu.
"Gue gak butuh bacotan kalian, yang sekarang gue tanya siapa yang udah nendang bola ke arah Lili." Semua orang membisu tidak ada yang berani menjawab pertanyaan Rangga.
"JAWAB! APA PERLU GUE KASIH PELAJARAN KE KALIAN SEMUA BARU ADA YANG MAU NGAKU?" Rangga kembali menendang meja membuat satu ruangan kaget.
Semua temen nya mengarah Pandangannya kepada Alam yang sekarang sedang menatap ke semua temen nya. Alam menghembuskan nafasnya. "Gue yang nendang. Tapi siapa suruh kanjeng ratu lo berdiri disitu, udah tau ada yang lagi main bola." Elak Alam membela diri.
Rangga menghampiri Alam dengan wajah marah. Rangga mencengkeram kerah baju sekolah Alam kemudian memberikan satu pukulan tepat dirahang. "GUE GAK MAU TAU, SEKARANG LO HARUS MINTA MAAF ATAS KELAKUAN LO DAN BERTANGGUNG JAWAB."
"Oke! Dimana sekarang kanjeng ratu lo?"
"Uks. Gue gak bakal ngelepasin lo sebelum dapat maaf dari Lili." Alam mengangguk pasrah.
Rangga berjalan sambil memegang kerah baju Alam. Alam yang dipegang kerah baju nya membuat dirinya susah untuk bernafas.
"Eh Ranggarong! Lepas elah, lo pikir gue anjing apa? Gak sekalian aja lo rante leher gue!" Alam melepaskan tangan Rangga yang membuat dirinya susah untuk bernafas.
"Rencana! Kalau lo belum dapat maaf dari Lili, bakal gue rante lo didepan rumah nya terus gue borgol!"
"Tega bener lo" Alam tidak terima
![](https://img.wattpad.com/cover/254298769-288-k167375.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lili (On Going)
Ficção AdolescenteFlora Lili Frasanti, sama seperti namanya yang indah. Dia adalah penyuka bunga Lyli, semenjak dia bertemu dengan anak laki-laki yang pernah dia minta permen kapas nya. ~~~~00~~~~ "Mamang pelit, awas aja kalo aku punya banyak uang aku bakal borong i...