5. Perjalanan

1.8K 88 0
                                    

Josh tak tau apa yang Dinar lalui. Sudah jam 23.00 dan Dinar tak kunjung pulang. Padahal Dinar sudah harus beristirahat cukup malam ini karena mereka berdua akan meninggalkan kost pada pukul 06.00 agar dapat menghirup segarnya udara pagi di gunung.

Kekhawatiran Josh meningkat saat didapati gadis itu pulang dengan mata memerah dan badan sempoyongan kekanan dan ke kiri. Omonganya sudah melantur ke sana ke sini. Dinar! Gadis ini mabuk.

Fero! Pria itu yang terlintas di pikiran Josh. Ia masih ingat orang yang terakhir ditemui oleh Dinar adalah Fero. Pasti Fero melukai hati Dinar. Pasti karena Fero dan Bella berpacaran, Dinar baru tahu. Josh memang sudah dapat menebaknya.

Josh cemas, ia khawatir. Rencananya besok mendaki gunung ada diujung tanduk. Mirisnya hanya itu yang Josh khawatirkan. Selebihnya tentang perasaan dan kondisi Dinar saat ini, dia tak peduli.

Brug! 

Dinar jatuh terkapar saat memasuki pintu. Josh memukul pelan pipi tirus Dinar. Mencoba menyadarkannya agar ia tak perlu susah payah membawa tubuhnya masuk.

"Nona..?" bisik Josh lembut berusaha menyadarkan Dinar.

Tanpa Josh sadar tangan lembut Dinar memangkas jarak diantara mereka. Terasa sentuhan halusnya di belakang kepala Josh yang mendorongnya terus mendekati Dinar. Kini mereka sangat dekat hanya berjarak 5cm.

Angin malam berhembus disela-sela pintu terbuka. Jarak diantara mereka semakin dekat namun angin masih dapat menembusnya. Semilir bau alkohol tercium saat Dinar membuka mulutnya.

Josh tak mengerti apa yang Dinar lakukan. Yang ia tahu wanita ini mabuk berat. Matanya yang sembab menandakan keterpukulanya akan kenyataan. Tanpa ia sadari ia memperhatikan bibir ranum Dinar. Tipis meronanya memaksa Josh terlelap. Perlahan ia dekati apa yang terus menariknya itu. Ia tak kuasa ingin melumatnya sekarang juga.

PLAKK! tamparan keras melayang di pipi Josh. Dinar tersadar, Kini gadis itu mendorong tubuh Josh yang sudah berhimpitan denganya sekuat tenaga.

"What are you fufff doing? Holy Shhh bastah!" Ucap Dinar mencoba berdiri meski tubuhnya masih sempoyongan.

"But... I-i am-" Josh benar benar takbisa mengerti Dinar. Gadis ini dapat berubah ubah dan membuat Josh benar benar bingung.

"Kau.... kau penyebab kekacauan hidupku." Ucap gadis itu di dalam emosi memuncaknya.

"Tapi... aku tak melakukan-" lagi lagi ucapan Josh terpotong oleh emosi Dinar.

"Kau tau? Si brengsek Fero meninggalkanku itu karenamu, Kau pikir cukup hebat untuk lakukan ini padaku looser? Hah?!" Lalu Dinar tertawa sedikit mencekat, suaranya tak dapat lagi dibedakan dengan monster.

"Pergi kau Jerman sialan. Persetan dengan uang yang kau punya. Untuk mati diluar sanapun aku tak peduli." Sambung Dinar yang kemudian terjatuh kembali setelah susah payah menyeimbangkan badanya.

"Bagaimana dengan gunungnya?" Tanya Josh

"Just go away!" Balas Dinar menghabiskan sisa nafasnya dengan susah payah dan akhirnya terlelap.

***

Dinar memegang kepalanya yang sakit. Terasa mual dan pusing pagi ini. Ia mencoba mengingat kejadian malam itu. Seketika ia melonjak dari kasurnya.

"Josh?" Sesuatu memercikan petir dihatinya, mengingatkannya pada satu hal.

Dinar keluar dari kamarnya. Benar saja, Josh tak ada di ruang tamu. Dinar mengelilingi seluruh ruangan di Kostanya. Tak ia dapatkan hasil satupun.

StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang