More Than Friend Ep.2 (Mark)

838 67 0
                                    

.

.

Yerim menangis sendiri didalam Apartementnya. Ia merasa sesak dihatinya, dan ia tidak tahu kenapa. 

Melihat berita di Naver pagi tadi membuatnya memburuk. 

Ia fikir, ia benar-benar terlalu berharap berlebihan pada sesosok sahabat yang selalu ada ketika ia terluka dan berduka. 

Sosok itu, dia pula tanpa sadar telah merubah kesedihan Yeri jadi rasa nyaman yang berbahagia. 

Seolah hatinya yang telah layu kembali berbunga. 

Yerim yang sudah jatuh kembali dapat berdiri tegak, melupakan kenangan manis 4 tahun bersama mantan kekasihnya hanya dengan beberapa bulan terisi oleh sosok selalu ada dari seorang sahabatnya, 

Mark Lee.

Ia fikir, dengan berjalannya komunikasi yang baik membuat mereka memang tambah dekat dan lagi terkadang jika bertemu Mark lebih sering melakukan skinship seperti mengusap rambutnya lembut, mencubit pipinya bahkan saat terakhir bertemu Mark mengusap ujung bibirnya yang terkena krim kue. 

Namun, sepertinya perhatian Mark padanya hanya sebatas teman atau sahabat tidak lebih.

"Bodoh! Kim Yerim Bodoh!!!"

Itulah umpatan yang diterima Yerim untuk dirinya sendiri.

Seharusnya ia tak perlu berharap lebih, harusnya ia sadar akan posisinya saat ini. Ia terlalu naif, dan terlalu terbawa perasaan yang menyebabkan tersakiti sendiri, tanpa bisa menyalahkan alasannya.

toktoktok

"Yerim -a.. Kim Yerim, Kau didalam?"

Deg.

Yerim menghentikan isakannya, suara Deep Voice milik sahabatnya terdengar dari luar kamar saat ini. 

'Untuk apa ia kesini?'

itulah pertanyaan yang keluar dari fikiran Yerim.

"Keluarlah, aku tahu kau didalam Kim Yerim."

Lagi. 

Suara itu terdengar. menyerukan dirinya untuk segera keluar.  Apa Mark kemari ingin bercerita mengenai kekasih barunya? Oh astaga , apa Yerim siap untuk mendengarkannya seperti setiap kali Mark mendengarkan ceritanya, mengenai lelaki yang pernah singgah dihatinya.

Tentu saja, Mark merasa tidak apa-apa ketika Yerim bercerita. Karena Mark tak memiliki perasaan seperti apa yang ia miliki saat ini, jadi itu mudah untuk seorang Mark.

Tapi, Yerim? Untuk membayangkannya saja ia tak sanggup.

Apa Yerim sedang ingin egois? 

Ia ingin sekali egois untuk tetap berada ditempatnya, Lagipula keadaannya sangat berantakan sekarang. mana mungkin ia keluar dari sini dan menemui penyebab ia seperti ini, bukan?

Tapi, Yerim kembali mengingat sosok Mark yang selalu ada ketika ia ingin berkeluh kesah atau bercerita, apapun. 

Selama ini, Mark jarang sekali bercerita padanya, hampir tak pernah. Mark hanya mengeluh tentang jadwalnya seperti monster, itupun tak seperti sebuah keluhan.

"Kim Yerim.. Jika kau tak membuka, aku akan mendobrak pintunya..!!"

Yerim menghela nafasnya kasar. Ia benci, kenapa pula Mark harus datang disaat yang tak tepat.

ROMANTIC STORY (NCT Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang