The Journey's Ep. 2 (Jeno)

1K 103 17
                                    

.

.

Yeji mengerjapkan kedua mata kucingnya perlahan, rasanya susah dan berat karena mungkin kedua matanya mem-bengkak akibat menangis semalaman. Ia menelisik kamar tidur yang ia tempati malam tadi ketika matanya sudah sepenuhnya terbuka. Ia begitu terkejut ketika melihat se-isi kamar itu begitu berbeda dari kamarnya biasa atau bahkan kamar dormnya.


Wangi Musk  begitu masuk kedalam hidungnya dari ranjang itu dan aroma lavender dari pengharum ruangan disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wangi Musk  begitu masuk kedalam hidungnya dari ranjang itu dan aroma lavender dari pengharum ruangan disana. Ruangan yang tampak begitu maskulin untuknya. 

Ia terdiam beberapa saat seketika melihat foto yang berada disana, Lee Jeno. Ya, ini kamar pemuda itu yang tak lain tak bukan adalah seorang suami dari dirinya sendiri. Bagaimana bisa ia lupa ?

"Astaga, kemarin aku sudah resmi menjadi istrinya ya..?   kenapa bisa lupa seperti ini..?" Gumamnya menyentuh kepalanya yang pening.

Yeji menoleh kesamping ranjang itu dan melihat seprai disampingnya masih rapih tanpa terusik, yang berarti namja itu tak tidur dengannya malam ini. Ada sedikit kelegaan, namun ia mengingat kembali namja itu malam tadi mengatakan hanya ada satu ranjang di apartement ini dan berarti hanya kamarnya lah yang ada ranjang, kan ? Lalu dimana ia? tidur dimana ia?

Yeji beranjak, ia akan mandi dulu. Ia tak mungkinkan memperlihatkan wajah bengkaknya ini kan pada Jeno? Jadi, ia memutuskan untuk berendam terlebih dahulu sebelum ia benar-benar keluar dan bertanya pada sang Tuan rumah mengenai hal tadi.

*****

Yeji berjalan keluar kamar ketika ia baru saja selesai mandi dan sudah berpakaian rapih, Ia mengintip dan berjalan menuju kearah dapur ketika ia mencium harum wangi makanan.

"Kau sudah bangun ?"

Yeji terkesiap. Ia memandang punggung yang masih membelakanginya dan sibuk membuat sesuatu. Yeji merasa tak enak jadinya, bukankah seharusnya ini adalah tugasnya?

"Duduklah, aku tak bisa memasak jadi aku hanya bisa membuatkan Ramyeon. Lagipula, hanya ini yang tersisa di lemari penyimpanan.."

Yeji tertegun ketika namja itu datang membawa panci ramyeon buatannya. Yeji menghela nafasnya dan duduk di kursi  disana ikut bergabung untuk sarapan bersama. Baru ia akan menyuapkan ramyeon itu ia kembali menoleh pada Jeno.

"Hm, Jeno.. apa kau semalam tidur di sofa..?" Tanya Yeji.

Jeno hanya menjawab dengan gumaman dan fokus pada ramyeonnya.

"Maafkan aku, kemarin aku..."

"Makanlah, aku sudah selesai dan ingin mandi.. stock bahan makanan habis, jadi aku harus ke-supermarket nanti.."

Yeji tertegun dan terdiam, biasanya ia langsung mengoceh tapi ini.. 

"Apa yang  mau kau lakukan..?" Tanya Yeji spontan ketika Jeno berjalan menuju wastafel.

ROMANTIC STORY (NCT Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang