Part 5

381 114 100
                                    

Shaga.

"Jadi alesan lo nolak Syahla karena cewek itu?" tanya Evan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi alesan lo nolak Syahla karena cewek itu?" tanya Evan.

Gue diam belom membalas saat mendengar suara pintu apartment gue yang tertutup, dan itu artinya cewek itu keluar dari sini.

"Ga?" tanya Evan lagi.

"Apaan," balas gue akhirnya.

"Lo sama Syahla tuh cocok Ga, lo nya cuek dianya care. Empat tahun loh lo sama dia deket, lo gak ada rasa apapun gitu ke dia?" tanya Evan.

Gue sekarang membawa rokok baru gue dan menyalakannya, mencoba mencari kata-kata yang cocok untuk membalas perkataan Evan ini. "Gue gak bisa maksain diri gue Van," dan selalu itu yang jadi jawaban gue untuk dia.

"Syahla kurang apa?" dan selalu itu yang jadi pertanyaan teman-teman gue untuk gue.

Iya... Syahla kurang apa sampe-sampe gue gak bisa buka hati buat dia?

"Gue yang banyak kurangnya buat dia," akhirnya jawaban itu yang gue utarakan.

"Yakin?" tanya Evan lalu dia menghisap dulu rokoknya sebentar, "Bukan karena cewek tadi?"

Evan ini, sebenarnya bukan teman –kayak Kaisar dan Brama, karena sebenarnya gue dan dia sepupu-an.

"Van kalau gue bilang sesuatu... lo bakal percaya gak?"

"Apa?" Evan menatap gue dari samping.

Gue diam dan tampak berfikir dulu, lagian si Evan gak bocor sih, cuman dia pasti bakal ngetawain gue. Gila aja tiba-tiba gue punya istri. Pasti gitu ntar pikirannya.

"Gak ah gak jadi," jawab gue final membuat Evan yang tadinya udah menunggu untuk gue bicara jadi berwajah kesal.

"Anjing lo kalau gak mau ngasih tahu gak usah ngomong!" kesalnya.

Gue hanya menggaruk rambut gue yang gak gatal sama sekali, lalu melihat lagi Evan yang menatap gue balik.

"Ga, gue gak masalah sih kalau lo gak sama Syahla, tapi lo harus tahu... siapapun cewek itu nantinya, lo pasti harus bisa ngertiin dia," Evan ini emang padahal seumuran tapi gak tahu mungkin karena dia nganggep gue adiknya, jadilah sering ceramah kayak gini.

"Bacot lu," balas gue.

"Jadi siapa cewek tadi Ga?"

Pertanyaan Evan itu sampai tiga hari ini membuat gue tidak pernah bisa menjawabnya. Iya... dia siapa? Dia darimana? Dia... kemana?

 kemana?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SerendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang