Effort Douma

545 74 9
                                    

Seorang gadis yang kelelahan akibat pekerjaan menumpuk berjalan lemas masuk kedalam rumah.

"Selamat datang Mizuki-Chwaaan!" dengan semangat '45 Zenitsu menyambut Mizuki.

"Kalian udah makan?" tanya Mizuki pada anak-anak yang ngekost dirumahnya.

"Udah kok.. Tadi Tanjirou traktir gara-gara hari ini dia jadian sama Kanao." jelas Genya.

"Waaah!!! Jadian?! Akhirnya ya Tanjirou, penantian dari Zaman jadul sampe sekarang terjawab juga!" Mizuki menyalami Tanjirou.

"Hehe.. Makasi banyak Mizuki-San.." Tanjirou salah tingkah.

"Kalo dulu pdkt nya pake lempar koin, kalo sekarang pake duit seratus ribuan ya, Tan? Wkwkwkwk.." Ledek Zenitsu.

"Karena lu dah punya pacar.. mau ngga nyari jodoh buat adik lu sekalian?.. Kalo iya.. Tataplah diriku yang pandai nan hensem ini, Tanjirou.. Cocok kan buat Nezuko?" Zenitsu percaya diri.

Mizuki dan Genya menahan tawa. Sementara Inosuke menahan muntah dan Tanjirou menahan amarah.

"Sayang~" Sanemi membuka pintu dan langsung masuk ke rumah Mizuki.

"Kamu udah pulang? Aku kangen.." Sanemi memeluk Mizuki. Keempat bocah laki-laki itu kembali melihat the power of ke uwuan dari Mizuki dan Sanemi.

"Apa lo liat-liat?! Bap-- hump!" Mulut Sanemi terbungkam oleh tangan Mizuki.

"Jangan dilanjut lagunya.." ucap Mizuki.

Sanemi membenamkan kepalanya di leher Mizuki.

"Ahahaha.. Yaudah di kamar aja yuk, kasihan mereka kalo liat kita begini.." Ucap Mizuki.

"GASKEUN!" Sanemi menggendong Mizuki ke kamar.

"Kalian jangan aneh-aneh lho yaaaa~" ucap Tanjirou.
.
.
.
.
.

"Akaza.." Douma menjenggut rambut Akaza.

"PAAN ISH!" Akaza menampol wajah glowing Douma.

"Sakit anj!" Douma membalas tampolan Akaza. Begitu seterusnya, mereka berakhir tampol-tampolan ala banci kaleng lampu merah.

"Hoi! Kalian malu-maluin aja!" Kokushibou melerai Douma dan Akaza.

"Dia duluan yang mulai!" Akaza menjewer telinga Douma.

"Apaan!" Douma tidak terima.

"Kalian ini dari zaman duluuuu sampe sekarang masih aja begini.. Ga ada perubahan sama sekali!" keluh Kokushibou.

"Ampun mbah.." ucap Akaza dan Douma bersamaan.

"GEPLAK!" Kokushibou memukul kepala mereka menggunakan lipatan dokumen.

"Lagian lu kenapa sih tiba-tiba jambak gua?" tanya Akaza pada Douma.

"Gua pengen nanya.." ucap Douma.

"Kenapa Mizuki ngga tertarik ke gua sama sekali? Hiks.." Douma mulai sedih.

"Oh gua tau alasannya.." Akaza tersenyum miring.

"Kenapa?" Douma penasaran.

"Lo culun.. Liat nih kemeja kedodoran begini.. Celana sampe naik ke atas perut.. Udah mana bagian bawahnya dilipet kayak kebanjiran!.." Akaza memegang kemeja Douma.

"Terus harus gimana?!" Douma bertanya.

"Kayak gue dong.. Hensem, seksi, outfit mantap hasil nguli bagai kuda.." Akaza berpose layaknya model pupuk kandang.

"Ditambah kharisma juga harus ada kayak saya.." Kokushibou menambahkan.

"Stylenya boss murjan surijan udah paling mantap emang. Dari dulu pake jas mulu. Tiru aja.." Akaza memberi saran.

"Hmm.. Besok kucoba deh.." Douma semangat.

"Balik yuk, dah keburu malem.. Koyuki nungguin.." Akaza mengambil kunci motornya.

"Ja.. Nebeng dong.. Ga ada ongkos balik." Ucap Douma.

"Ikut! Mobil lagi rusak.." Kokushibou juga bersuara.

"Lah? Boti (Bonceng Tiga) gitu? Begimana ceritanya?!" Akaza protes.

"Dah! Gausa banyak ching chong! Ayo balik.." Kokushibou menyeret Akaza. Diikuti Douma.

Akaza : hmm nasib

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akaza : hmm nasib..
.
.
.
.
.

"Udah selesai mandinya??" Sanemi melihat ke arah Mizuki yang telah selesai membersihkan tubuh dan mengenakan piyama.

"Udah~" Mizuki duduk disamping Sanemi.

"Tadi aku ketemu Hinatsuru lho~" Mizuki menceritakan kejadian hari ini.

"Oh~ kamu belum keliling komplek ya? Disini kan tempat tinggal orang-orang yang kita kenal. Nah, di komplek sebelah baru tempat tinggal mantan iblis itu.." jelas Sanemi.

"Haaah? Jadi aku bertetangga dengan semua mantan hashira??" Mizuki terkejut.

"Bukan hanya hashira.. Ada Oyakata-Sama juga kok.. Dia lagi ngejabat jadi ketua RW.. Tahun depan masa jabatannya habis.." Sanemi memainkan rambut Mizuki yang basah.

"Liburan nanti kita kumpul-kumpul sama yang lain yuk.." ajak Mizuki.

"Boleh aja..."
.
.
.
.
.

"Hmm jas item? Oke.. Celana item? Oke.. Topi putih? Oke.." Douma sedang menyiapkan pakaian yang ia kenakan esok hari.

Ia ingin meniru style bossnya agar Mizuki terpana. Padahal mah sama aja, selama orang itu Douma, Mizuki ga akan pernah mau mendekat.

"Huaaaa! Gak sabar!! Dah siap semua nih kostumnya!.." Douma merebahkan dirinya di kasur.

"Selamat malam duniaaaa!!!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Lama ngga up ya? Ehehehe
Gomen~

Next?:3

The Sengklek NeighborTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang