"Dah sampai, nih, Night."
NightD mengangguk singkat lalu melepaskan sabuk pengamannya lalu keluar dari mobil bersamaan dengan Beacon. Dan mereka langung memasuki toko boneka tersebut.
Shika sedaritadi berbinar melihat berbagai boneka yang terlihat unik dan lucu. Ia satu persatu menghampiri rak yang penuh dengan boneka, dari yang tingga hingga ke rendah. Rasanya ingin sekali ia mengambil semuanya.
"Shika pilih aja bonekanya, nanti beritau aku." batin NightD. Shika tak menjawab, namun tetap mendengarkan. Dengan bebas ia terbang mengelilingi toko tersebut untuk mencari boneka yang paling ia sukai.
Sementara NightD melihat-lihat boneka yang berada didekatnya sambil mengobrol dengan Beacon, daripada dikira numpang ngadem doank.
[Kebiasaaan Author di Market kalau sama teman.]
"Night, lu kemari sebenarnya buat apa?" taya Beacon sedikit penasaran.
NightD menoleh dan mencoba mencari jawaban yang tepat. "Untuk Shika, dia pengen banget boneka teddy bear."
"Shika?" ulang Beacon, NightD mengangguk pelan.
Shika: Ini aku, Shika.
Beacon: Hah?
Shika: Tidak ada waktu. NightD diculik!"Ouhh, gadis itu.." ujar Beacon pelan. "Kamu kenal, kan?" tanya NightD memastikan.
Beacon mengangguk. "Dia yang beritau kalau kamu diculik waktu itu."
NightD tersenyum kecil, pandangannya langsung kearah Shika yang masih asik mencari-cari boneka dibagian rak atas.
Beberapa menit kemudian Shika datang menghampiri NightD dan Beacon setelah mendapatkan boneka yang ia suka. Dan akhirnya mereka membeli boneka tersebut lalu pulang kerumah.
Awalnya NightD tidak ingin pulang, namun karena paksaan Shika dan ia juga tidak enak menginap terus dirumah Beacon, akhirnya ia terpaksa pulang kerumah lagi.
"Makasih tumpangannya." NightD tersenyum kearah Beacon, Beacon pun membalas senyuman tersebut dengan senyum kecil.
"Aku duluan." NightD mengangguk pelan. "Hati-hati dijalan!" ujarnya sambil melambaikan tangannya pelan saat mobil Beacon perlahan menjauh dari depan komplek-nya.
NightD menghela napas pelan lalu berbalik dan memasukinya komplek menuju rumahnya bersama Shika yang terus setia berada dibelakangnya.
***
"Aku pulang." ujar NightD sedikit berbisik. Ia melebarkan pintunya lalu masuk kedalam, kemudian menutupnya sebelum menuju kamarnya.
NightD terdiam didepan pintu kamarnya, pandangannya berbelok kekamar Abangnya yang tertutup rapat. Sudah sekitar 3 bulan ia hilang tanpa kabar, bahkan dirinya terus bertanya-tanya kemana ia pergi.
"Kak?" panggil Shika. "Kakak masih mikirin hal itu?" tanyanya. NightD hanya menghela napas lalu masuk kedalam kamar. Tanpa diberitahu juga, Shika sudah pasti mengerti.
NightD melempar pelan tasnya didekat mejanya lalu menghempaskan tubuhnya kekasur. Kembali menghela napas dan melihat lurus kelangit kamarnya.
"Kamu tau kemana dia pergi?" tanya NightD tanpa menoleh sedikitpun kearah Shika yang duduk disebelahnya dengan boneka teddy bear dipelukannya.
Shika menggeleng pelan. "Tidak, aku disuruh bang Adhit untuk temanin kakak aja." jawabnya pelan. Ia menoleh kearah nakas, selain foto NightD dengan Ibunya, ada banyak foto-foto lainnya tepat dibelakangnya.
Ada foto dirinya yang ditemukannya diloteng, foto NightD dengan Abangnya, foto keluarga dirinya juga NightD. Ya, satu nakas tersebut penuh dengan foto-foto kenangan mereka berdua.
"Huft, kakak mau kuambilkan cemilan dibawah?" tawar Shika, mengingat seharian ini NightD belum ada makan. NightD hanya mengangguk lemas, shika langsung turun menembus lantai ke dapur, mengambil cemilan didalam kulkas dan kembali membawanya kekamar.
"Nih, duduklah kalau mau makan." NightD menurut. Ia langsung merubah posisinya menjadi duduk menghadap ke Shika. Shika memang berusia 10 tahun, namun sifatnya kadang dewasa, bahkan lebih dari NightD.
NightD membuka maskernya dan mengambil cemilan tersebut sembari mengobrol dengan Shika agar rasa sedihnya hilang. Namun ia mengingat ada yang kurang diruangannya ini.
"Nyariin bang Adhit, bang Erpan, dengan bang Zen?" tanya Shika. NightD mengangguk dan mencoba melihat sekitarnya.
"Mereka tumben ga keliatan?" Shika meringis, mencoba mencari jawaban yang tepat. NightD mengernyitkan dahinya bingung melihat Shika yang sepertinya kebingungan sendiri.
"Ada apa?" tanya NightD mengalihkan perhatian Shika. Shika terkekeh kaku, "Anu... aku lupa penjepit rambut ada dimana."
"Hm, mungkin mereka bertiga ada urusan pribadi, seperti biasa."
"Mereka sering gitu?"
Shika mengangguk. Ia menghela napas lega melihat NightD percaya dengan ucapannya.
*
*
*
Terlihat, ada sesuatu yang ia sembunyikan...
Drrt... Drrt... Drrt...
...Dan akan diketahui olehnyacepat atau lambat....
"Halo??"
...Berita menyedihkan datang kembali...
"A-apa?? Anda serius?!"
...Kembali ditinggalkan seseorang...
"Saya akan segera kesana!"
...Yang ia sayangi, yang ia cintai...
*
*
*
T.B.C.
Uhuq- ga bisa bikin yang sad gitu :'v
Ini lagi belajar- nyihihihi-Bye!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Past [END]
Short Story[Diharuskan membaca cerita sebelumnya!/ I'll Protect Him] Sesuatu yang hilang, tak akan pernah bisa digantikan dengan yang baru. Jika itu berharga, maka jaga dan rawatlah sebaik mungkin. Jika telah rusak, maka perbaiki lah. Jika telah hilang, maka k...