/#07/

549 74 7
                                    

Indra duduk diujung ranjang, menghela napasnya pelan dan mengacak-acak rambutnya. Sena yang melihat dirinya, masuk kedalam kamar dan duduk disebelah Indra. Mengelus bahu Indra dengan lembut.

"Kamu rindu dengannya?" tanya Sena pelan.

Indra kembali menghela napas, "Begitu lah."

"Kalau begitu temui dia." ujar Sena dengan senyum kecilnya. Indra sedikit meragukan tentang hal itu, terlebih lagi dia tau bahwa NightD membencinya.

Sena yang menyadari hal itu, mengecup pipi Indra lalu keluar dari kamar, menoleh kearah Indra dan tersenyum.

"Tidak ada salahnya kamu menemuinya, bagaimana pun juga dia anakmu." setelah mengucapkannya Sena menutup pintu kamar, membiarkan Indra merenung sejenak.

***

"Uhm, kamu yakin?"

"Iya lah. Kenapa? Kamu ragu lagi?"

NightD menggulung bibirnya kedalam dengan ragu. Hanya tinggal memasuki halaman rumahnya, maka dirinya bisa bertemu Ayahnya.

Oh, jangan lupakan dengan Ibu barunya.

NightD menghela napas pelan dan hendak melangkahkan kaki. Namun tiba-tiba ia merasakan seseorang menarik pakaiannya dari belakang. NightD menoleh dan menunduk, mendapati 2 anak kecil yang menatapnya dengan raut menggemaskan.

NightD mengerutkan dahinya dan berlutut, melihat kedua anak kecil itu dengan familiar. Sementara kedua anak kecil itu hanya menatapnya bingung.

"Kakak berdua siapa?" tanya salah satu seorang gadis yang langsung memeluk anak kecil lainnya yang lebih kecil darinya, seolah sedang melindungi.

Beacon ikut berlutut dan tersenyum kecil kearah kedua anak kecil tersebut, "Tenang, kami ga gigit, kok."

Tiba-tiba anak kecil yang paling kecil langsung kegirangan melihat mereka berdua, "Kakak!"

"Hey, Ruru," sapa Beacon yang langsung mengacak rambut Ruru gemas.

"Ruru kenal mereka?" tanya anak kecil yang melihat adiknya begitu senang dengan kehadrian kedua orang asing didepannya.

Ruru mengangguk dan kembali bercerita dengan Beacon walau nadanya masih tidak terlalu bisa dimengerti.

NightD melihat anak kecil didepannya, yang ditatap malah menatapnya tajam membuat NightD sedikit mengerutkan keningnya.

"Kenapa lihat-lihat??" tanya anak kecil itu dengan sinis. NightD tak menyangka, anak perempaun sekecil ini memiliki sifat yang tak ramah(?)

"Namamu siapa?"

"Shika."

NightD terdiam. Pikirannya langsung kearah seorang gadis hantu yang dulu pernah menjadi temannya. Dan disini ia baru menyadari, anak kecil didepannya sangat mirip dengannya.

Ceklek.

"Shika, Ruru." panggil Sena diteras rumah. Ia sedikit menaikkan kedua aslinya sekilas melihat Beacon dan NightD.

Kedua gadis kecil yang merasa namanya terpanggil, langsung menghampiri Sena. Sena menggendong Ruru dan Shika berdiri tepat disampingnya.

Sena tersenyum kecil kearah Beacon dan NightD, memanggil mereka untuk menghampirinya.

"Sore, tante Sena." sapa Beaccon dengan senyum kecilnya, Sena hanya tersenyum kecil dan mengangguk pelan. Ia menoleh kearah NightD yang terlihat ragu.

"Night," panggilnya, "Mau menemui Ayahmu, ya?"

NightD mengangguk pelan. Sena mempersilahkan mereka untuk masuk kedalam. Shika dan Ruru ditinggal bersama Beacon diruang tamu, sedangkan Sena membawa NightD untuk menemui Indra.

Ceklek.

Indra menoleh, melihat Sena dan NightD yang berdiri dibelakangnya. Ia langsung berjalan menghampiri mereka.

"Night?" NightD tak menjawab, namun tersenyum dibalik maskernya. Ia menghela napas sejenak.

"Ayah," NightD langsung memeluk Ayahnya dengan perasaan rindu. Indra sedikit tersentak dengan perlakuan NightD yang tiba-tiba. Namun dengan segera, ia membalas pelukan anak tertuanya.

Sena tersenyum senang melihat Indra dan NightD bisa bertemu kembali setelah setahun putus komunikasi.

NightD melepas pelukannya dan menoleh kearah Sena. Masih dengan senyumannya, Sena mengulurkan tangannya kepada NightD, dan dengan cepat NightD menghamburkan dirinya kedalam pelukan Sena, yang berstatus sebagai Ibu barunya tersebut.

"Kamu sudah menerimaku sebagai Ibumu, hm~?" NightD hanya mengangguk, ia pun melepaskan pelukannya.

"Walau sedikit berat rasanya." ujar NightD pelan. Indra dan Sena tersenyum maklum.

"Kamu akan terbiasan nantinya," ujar Indra. "Ngomong-ngomong, kamu sudah bertemu dengan dua adikmu?"

"Ya," NightD mengangguk lalu berbalik dan menatap Beacon, Shika, dan Ruru yang asik mengamati disudut ruangan, "Mereka aja lagi nguping."

"Kakak!" Ruru langsung berlari kecil menghampiri NightD. NightD membungkuk dan menangkap Ruru lalu menggendong gadis kecil tersebut.

Beacon dan Shika langsung saja menghampiri mereka.

"Jadi ini kakak yang hilang?" tanya Shika dengan pandangan lurus ke NightD lalu ke Beacon.

NightD mengerutkan bahinya bingung, tak mengerti dengan apa yang dikatakan Shika.

"Maksud?"

"Jangan dipikirkan!"

NightD menoleh kearah Beacon yang mengelak cepat. "Kenapa?"

Beacon hanya terkekeh lalu menggendong Shika tiba-tiba. "Mending kita cari angin, mumpung lagi mendung, sejuk udaranya."

NightD mendengus kesal lalu mengangguk saja. "Om, Tante, anak-anaknya dipinjam dulu, ya."

"Tapi mereka harus makan siang." ujar Sena, "Tenang aja, Tante, hehe~"

Sena kembali tersenyum. Beacon yang menggendong Shika yang sedaritadi memberontak ingin turun langsung pergi duluan ke halaman depan.

NightD menoleh kearah Indra dan Sena, ia mengecup singkat pipi kedua orang tuanya dan tersenyum. Setelah itu ia berteriak kecil memanggil Beacon dan menyusulnya.

"Sudah kukatakan," ujar Sena tibat-iba. Mereka berdua spontan saling menoleh satu sama lain.

"Kalian pasti akan bertemu kembali." lanjutnya.

Indra tersenyum lalu mengecup dahi Sena singkat. Ia menghela napas lega bahwa NightD kembali lagi ke keluarganya.

The End?

Oh~ mungkin chap kedepannya baru Ending :V

Spoiler:
Welp, hanya pendekatan NightD dengan adiknya (Shika) doank sih

Aink ga kreatif, makanya sok2an buat reingkarnasi Shika XD

The Past [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang