Jam 08:54, NightD telah bersiap dengan hoodie hitam miliknya. Sepertia biasan, ia akan menggunakan masker hiam miliknya yang bersatu dengan tudung hoodie-nya. Membenarkan tali sepatunya sebelum keluar dari apartemen menuju parkiran.
Di parkiran, terlihat mobil yang tak asing baginya dengan pengemudi yang masih duduk didalam sana. NightD menghampiri mobil tersebut dan mengetuk jendela dipintu pengemudi.
Beacon menoleh dan tersenyum kecil kearahnya. NightD berputar arah dan masuk kemobil bagian depan, tepat disebelah kursi penegmudi.
"Jadi, mau kemana?" tanya Beacon sambil memasang sabuk pengaman. NightD berpikir sejenak lalu menjentikkan jarinya, "Ke Zoo! Hehe~"
Beacon terkekeh sejenak, "Oke, manis~"
Mobil bergerak dan mulai berjalan menuju taman. Sembari dijalan, mereka tetap mengobrol dan bercanda, seperti mereka nongkrong dibalkon apartemen NightD.
***
Di kebun binatang (Zoo), Beacon dan NightD hanya jalan-jalan disekeliling sambil melihat hewan yang berada disana. Sesekali memberi jajanan disana dan duduk sejenak di taman Zoo.
"Habis ini mau kemana lagi?" tanya Beacon sambil mengemil permen kapas yang mereka beli sebelumnya.
NightD ikut mengemil permen kapasnya dan berpikir. Ia hendak mengatakan sesuatu, namun fokusnya teralihkan dengan adanya gadis kecil yang menangis tak jauh dari sana.
"Eh, Night, gadis kecil itu," ujar Beacon yang juga menyadari kehadiran gadis tersebut.
NightD bangkit dari duduknya dan berjalan mendekati gadis kecil itu. Gadis kecil itu tampak menyadari kedatangan NightD, namun untungnya ia tidak tambah ketakutan ataupun lari.
NightD berlutut untuk menyamakan tinggi gadis manis itu. Ia tersenyum dibalik maskernya dan mengelus puncak rambut gadis tersebut.
"Kamu kenapa nangis?" tanya NightD lembut. "Dimana Papa, Ibumu?"
Gadis itu tetap menangis, ia hanya menatap NightD dengan harapan bisa membantunya.
Beacon datang dan berlutut dibelakang NightD sambil memegangi bahunya. Ia memberikan permen kapas yang belum dibuka sama sekali. Gadis itu dengan ragu menerima kapas permen tersebut dan langsung memakannya. And yeah, tangisan gadis itu mereda seketika.
"Adik namanya siapa?" tanya Beacon. Gadis itu menoleh kearahnya dengan mata yang berkaca-kaca. "R-Ruru," jawabnya pelan.
"Orang tua Ruru kemana?" tanya Beacon, mengulangi pertanyaan NightD sebelumnya.
Ruru hanya menggeleng menandakan dirinya tidak tau. Seperti dugaan, Ruru hilang dari pengawasan orang tuanya.
"Keknya nih anak masih umur satu tahunan." bisik Beacon ke NightD. NightD berdehem sejenak lalu mengulurkan tangannya kearah Ruru.
Seakan mengerti, Ruru langsung memeluk NightD. NightD berdiri begitu juga dengan Beacon. Tiba-tiba suatu benda jatuh dari genggaman Ruru membuat kedua lelaki tersebut spontan menoleh.
Beacon kembali berlutut sebentar dan mengambil sebuah boneka milik Ruru. Ia seakan menunjukkannya kearah NightD dan Ruru. Dan seketika NightD merasa tak asing dengan boneka tersebut.
"Boneka ini..." ujar Beacon dan NightD bersamaan. Beacon memberikan boneka tersebut ke Ruru yang langsung dipeluk gadis itu.
"Ruru!" lagi, mereka berdua spontan berbalik dan melihat sepasang kekasih berlari kecil menghampiri mereka.
Ruru dengan riang mengulurkan tangannya. NightD perlahan melepas Ruru kedekapan sepasang kekasih itu yang kemungkinan adalah orang tua dari gadis itu.
"Eh- kalian..." ucapan Beacon membuat pandangan NightD tertuju kearah sepasang kekasih tersebut.
Matanya melebar sekilas, ia melirik kearah lain saat mengetahui bahwa sepasang kekasih tersebut adalah Ayahnya sendiri, dan juga Ibu barunya.
Beacon yang peka dengan sekelilingnya langsung memegangi bahu kiri NightD dari belakang dan tersenyum hangat kearah Indra.
"Jaga baik-baik Ruru, jangan sampai lepas dari pengawasan lagi." setelah mengucapkannya Beacon menarik tudung NightD dan perlahan menjauh dari sana.
Beacon mengacak-acak rambut NightD dan menariknya langsung menuju parkiran agar lelaki itu tidak kembali badmood seperti sebelumnya(?)
***
Beacon menghela napas dan melirik NightD yang menompang kepalanya dengan tangan kirinya dan menghadap lurus keluar kaca jendela.
"Night?" panggil Beacon, NightD berdehem dan menoleh sekilas. "Badmood, hm?"
"Diem." Beacon tersenyum kecil, mencoba menahan kekehannya. Ntahlah, rasanya lucu melihat reaksi NightD seperti tadi.
"Kamu gamau ketemuan dengan keluargamu sendiri, kah?" tanya Beacon, "Mau gimana pun, mereka keluargamu."
NightD tak merespon, ia terlalu sibuk dengan pikirannya, namun ia masih mendengar ucapan Beacon.
"Gatau, aku udah malas." ujar NightD pelan, ia seketika mengingat 3Brother dan Shika.
"Yakin gamau balik~?" tanya Beacon sekali lagi. NightD mendengus kesal dan memutar matanya, mengembungkan pipinya dan mengangguk pelan.
"Baiklah, aku akan pulang."
T.B.C.
Aku lupa untuk lanjutin cerita ini ;-;
Oh welp- keasikan art- hehe~Oiya, yang mau masuk grup Sans SMP Rp
Boleh dm di IG ku (Biar ada notifnya :v)
sugar.donutz & ranii.gansGrupnya ga dibuka secara umum karna...
Takut spam newmem :vSekian~
Terima donat~!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Past [END]
Short Story[Diharuskan membaca cerita sebelumnya!/ I'll Protect Him] Sesuatu yang hilang, tak akan pernah bisa digantikan dengan yang baru. Jika itu berharga, maka jaga dan rawatlah sebaik mungkin. Jika telah rusak, maka perbaiki lah. Jika telah hilang, maka k...