O8 ; twilight talk with you

901 168 14
                                    

Lisa membuka matanya, mengucek sebentar, hendak meregangkan ototnya namun ia malah tidak bisa mengangkat tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa membuka matanya, mengucek sebentar, hendak meregangkan ototnya namun ia malah tidak bisa mengangkat tangannya.

Lisa melirik-lirik kesekelilingnya, membulatkan mata terkejut karena ia berada didekapan seseorang.

Ia mendongak,"T-Taehyung?! A-apa yang kau lakukan?"

"Apa lagi? Menemanimu tidur semalaman."

"Hah? Bagaimana bisa? Bu-bukannya aku-"

Taehyung menghela nafas lalu menatap gadis yang berada didekapannya,"Kau tidak ingat soal kemarin malam?"

"Kemarin malam .." Ia bergumam lirih, mencoba mengingat kembali kejadian tadi malam.

"Dasar pria bodoh! Pria labil! Pria jahat! Pria pelupa! Pria sok keren, ya .. walaupun memang keren! Ah, pokoknya aku membencimu, membenci istrimu, membenci anakmu itu, aku benci kalian!"

"Pria biadab! Teruskanlah kelupaanmu itu terhadapku! Aku bodoh karena terus mencintaimu, bahkan aku masih mencintaimu walaupun kau telah menggandeng seorang wanita yang lebih cantik dariku!"

"Sialan! Kenapa aku menangis karenamu, keparat?!! Jelaskan padaku, kenapa kau bisa membuatku menangis tersedu-sedu seperti ini?!!"

"Aku mencintaimu .. hehehe!"

" Aku mengingatnya, dimana Jung Jaehyun?" Tanya Lisa, hendak berdiri.

"Apa? Kenapa? Kenapa kau cari sepupuku?"

"Bukannya .. semalam aku bersamanya?" Tanya Lisa dengan ragu.

Taehyung sekali lagi menghela nafasnya, ia turun dari ranjangnya lalu bediri menatap Lisa,"ya, kemarin malam kau memang bersamanya, tapi itu hanya sebentar, karena selanjutnya ia membiarkanmu tertidur di sofa. Ia pergi untuk menemui Miyeon, karena Shasha masuk rumah sakit karena keracunan .. "

".. itu saja yang ia katakan padaku saat ditelpon."

Lisa meremat selimut yang menyelimuti tubuh nya, merasakan sedikit sesak pada area dadanya. Lisa tersadar, dia menarik nafasnya.

Ia sadar dan benar-benar harus sadar, jika semalam ialah pelukan terakhir nya dengan pria itu, seharusnya ia sadar, bukan lagi dirinya lah yang menjadi prioritas utama pria itu. Dan seharusnya ia tidak harus merasakan sesak mendalam untuk seorang pria beristri.

Ini berbeda, semuanya telah berubah. Dia- bukan lagi hyunie yang begitu manis dan polos, bukan lagi hyunie yang begitu menurut untuk menjadi subjek bergambarnya, bukan lagi hyunie yang memboncengnya berkeliling danau sampai pegal melanda.

Lalisa Lee, seharusnya kamu sadar lebih awal. Tidak seharusnya semalam kamu menyatakan cintamu pada pria seperti itu, tidak lagi seharusnya kamu memeluknya dengan begitu erat.

Mari lepaskan dia, jalani kehidupanmu yang sekarang.

Tapi, jika takdirmu berkata lain, tetap jalani walaupun itu menyakiti.

Ineffable2 : the return of him✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang