14; it's all ended

870 147 21
                                    

"E-eum .. s-selamat siang." Sapa Lisa dibalik kaca pembatas itu.

Pria didepannya yang semula menunduk, semakin menundukkan kepalanya, merasa malu untuk sekedar menatap wajah yang begitu ia cintai itu.

"Tae .. "

Taehyung mendongak saat nama depannya dipanggil, ia menatap dalam mata bambi itu. Ada ketulusan dan sedikit rasa kasihan di mata bambi itu.

"Maaf, maaf karena menyembunyikan kisah kami."

Taehyung menggeleng, ia kembali menunduk, membuat Lisa menghela nafasnya.

"Dulu saat kami sama-sama kelas dua sma, kami tidak sengaja bertemu di street food. Dia tidak sengaja menumpahkan soda nya pada bajuku, lalu setelahnya kami kembali bertemu di halte, aku menayakan namanya, dia terlihat malu-malu, dan mulai tertarik untuk berteman dengannya .. kami sering bertemu setelahnya, dia selalu mengajakku jalan-jalan menggunakan sepedanya, selalu merayakan natal bersamanya dan kami akhirnya saling menyukai."

Lisa menatap Taehyung yang mulai menatapnya, seolah mau mendengarkan kisah cinta klise Lisa dengan Jaehyun.

"Lalu pada saat itu, Jaehyun membentakku karena terbawa emosi dan kelabilannya, dia dikatai yatim piatu dan tak pantas berdekatan denganku yang merupakan anak pemilik sekolahnya. Hubungan kami merenggang, dan banyak masalah mulai berdatangan, mulai dari kematian kedua orang tuaku, lalu perginya aku dari Korea dan menetap ke Australia. Aku bahkan baru tahu beberapa bulan lalu, saat Jaehyun menceritakan kalau neneknya terkena serangan jantung dan Jaehyun mengalami sedikit depresi, ia akhirnya menjual semua aset pemberian ayahnya."

"Jaehyun benar-benar berada di titik terendah saat itu, dan syukurnya ayahmu menemukannya lalu mengajaknya untuk tinggal bersama. Disaat yang bersamaan pula, kita juga bertemu, di persimpangan jalan saat aku berusaha dilecehkan beberapa orang. Kau menolongku, dan mengajakku tinggal dikediamanmu. Aku awalnya sedikit menyukaimu karena kau menolongku, tapi lama-kelamaan aku kesal karena sifat jahilmu. Tetap saja, kau berbaik hati dan selalu menjadi malaikat penolongku, mula saat itu aku menganggapmu sebagai kakakku dan tak menyangka sesaat sebelum kepulangan kita ke Korea kau mencurahkan isi hatimu."

Taehyung mengangkat tangannya, ia memejamkan matanya lalu menghembuskan nafas lelahnya.

"Lalu kenapa tidak langsung kau tolak saat itu? Kau menggantungkanku, lalu kau malah diam-diam menjalin hubungan dengan sepupuku sendiri."

Lisa menunduk, memainkan jari-jarinya.

"Karena aku tak tau, aku takut akan melukaimu. Saat hendak mengungkap hubungan kami, kau selalu berkata cinta padaku, itu semakin membuatku tidak sanggup mengungkap hal tentang kami."

Taehyun mengangguk, ia tersenyum tipis. "Hm, baiklah. Mungkin salahku karena terlalu berharap banyak padamu."

"M-maafkan aku."

Taehyung tersenyum lega."Tidak apa-apa, sekarang aku merasakan lega karena masalah yang kita bertiga hadapi sudah selesai. Dan, sekarang juga hati merasa ikhlas melepasmu. Semoga kau bahagia."

Lisa mendongak, ia tersenyum cerah menatap wajah itu yang mulai ditumbuhi bulu-bulu halus di dagu dan diatas bibirnya.

"Terima kasih, hyung."

Itu suara Jaehyun, ia berdiri dibelakang Lisa menatap Jaehyun diseberang kaca. Mengangguk lalu berdiri.

"Ah, sekarang aku bisa tidur nyenyak di sel tahanan."

Lisa memurungkan kembali wajahnya, teringat jika sekarang Taehyung adalah seorang tahanan, atas kasus kecelakaan yang terjadi lusa lalu.

Taehyung yang kalut menabrak nenek dengan cucunya. Lalu dengan bersalahnya ia mendatangi kantor polisi dan menyerahkan diri setelah mengantar sepasang cucu dan nenek itu kerumah sakit.

"Jangan memurungkan wajahmu Lisa, tersenyumlah labar! karena jika kau murung itu malah menambah pikiran ku disini."

Ia mengalihkan pandangannya kearah Jaehyun. "Jae, jaga adikku baik-baik. Jika tidak aku akan mengambilnya lagi saat aku bebas nanti." Ketiganya terkekeh.

"Ah Oppa, aku jadi ingin memelukmu."

• • •


Lisa menggenggam erat gandengan Jaehyun, ia menoleh dan menatap kosong Jaehyun yang tengah berdiam diri.

"Jadi, kita tidak mungkin 'kan kembali lagi kerumah itu?"

Jaehyun menoleh, mengusap rambut Lisa dengan lembut. "Tenang, kau pasti memikirkan kita akan tinggal dimana 'kan?"

Lisa mengangguk, ia menunduk lalu menghela nafasnya dengan berat.

Lisa meremat tangannya, membuat Jaehyun lagi-lagi menoleh. "Apa sebaiknya kita ke New York?"

"Tidak, aku tidak mau suatu saat nanti anakku ikut pergaulan disana. Mengerikan."

Jaehyun berjalan lebih dulu, meninggalkan Lisa dengan penuh tanda tanya. Lisa sedikit berlari, ia mensejajarkan langkahnya pada pria itu.

"Apa maksutmu? Anak yang kau maksut itu Shasha? Bukankah Shasha ikut —"

Jaehyun berdiri menjulang dihadapannya, menutup mulutnya lalu tersenyum lebar.

"Apa kau tidak mau menikah denganku dan membangun keluarga kecil?"

Lalu kembali berjalan lagi meninggalkan Lisa dengan wajah meronanya. Sialan, Jaehyun benar-benar pandai menggoda, padahal dulu ia pemuda yang polos.

Lisa kembali mensejajarkan langkahnya. Ia menggandeng lengan kekar itu lalu mencubitnya keras.

"Kenapa kau malah menggodaku? Pikirkan dulu dimana kita tinggal?"

"Ada kok tenang, aku punya penthouse."

Lisa tersenyum menggoda. "Kau diam-diam sepertinya kaya."

"Iya tentu saja, aku sudah bisa membangun perusahaan iklan. Kenapa? Kau mau memorotiku?"

Lisa berdecak.

"Eh omong-omong kau memanggil Tae hyung dengan Oppa, lalu kenapa kau memanggilku hanya dengan nama?"

"Heh, kita ini lahir ditahun yang sama, kau hanya tua satu bulan dariku!"

"Pokoknya kau harus memanggilku Oppa !"

Lisa memicing. "Kenapa harus?"

"Karena aku calon suamimu."

Lisa berdecak, lalu naik kepunggung Jaehyun tiba-tiba, Jaehyun dengan sigap menahan kedua kaki Lisa agar tidak terjatuh.

"Baiklah baiklah, Oppa!"

Yah, begitulah akhir kisah mereka. Yang awalnya sesama remaja yang memiliki cinta monyet, lalu menghadapi kelabilan dari salah satunya. Kemudian dijauhkan oleh perasaan masing-masing, bertemu dengan orang-orang baru untuk menemukan cinta yang baru.

Namun pada akhirnya, cinta mereka yang begitu besar mengalahkan orang-orang baru yang berusaha memberi cinta yang baru bagi mereka.

Dengan ini, kisah mereka berakhir sampai disini.

Ended.

Alhamdullilah ya men temen, cerita ineffable berakhir disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Alhamdullilah ya men temen, cerita ineffable berakhir disini.


Ineffable2 : the return of him✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang