19.

3.6K 236 25
                                    

Seperginya Namjoon dari ruang televisi dirumah bersama milik Blackvelvet kini ruangan tersebut hanya terisi isakan kecil dari Jennie dan disusul mata memerah milik para sahabatnya menahan airmata karena haru.

"Gue kecewa sama loe sumpah." lirih Lisa sambil berdiri menghadap Jennie membuat yang lain menahan napas.

"Dulu loe ngatain gue cewek brengsek karena mutusin Bambam, dan sekarang gue tau kalo maksud brengsek versi loe sama gue itu beda, karena loe yang brengsek eonn, gila sumpah." tutur Lisa penuh kekecewaan sambil menghapus kasar airmatanya tetapi tak bisa mengurangi gemetaran tubuhnya akibat airmata kecewa yang terus turun tanpa malu.

Jennie yang mendengar perkataan adiknya hanya bisa menangis tergugu, hatinya juga sakit akibat perbuatannya sendiri.

Bambam berjalan mendekati Lisa dan langsung mendekapnya erat berusaha mengurangi tangis milik mantan kekasih sekaligus sahabatnya itu.

Para pria pun mendekat menenangkan wanitanya masing-masing kecuali Seokjin dan Jimin yang malah mendekati Jennie, mengelus pundaknya.

"Udah Jen, ngga papa Namjoon ngerti kok, udah jangan nangis karena adik gue ngga bakal suka kalo loe nangis kejer gini, udah." kalimat penenang keluar dari bibir Seokjin berusaha meredam tangis Jennie.

"Berhenti Jen, bahagia sama satu cowok aja ya jangan double-double nanti sakitnya juga double." ucap Jimin mengingatkan.

Jennie hanya bisa sesegukan dala hati meminta tangisnya berhenti tetapi malah dibalas rasa sesak yang tiada henti.

"Maaf.. maafin Jennie, maaf." lirih Jennie pilu membuat para sahabatnya pun merasakan sakit yang dirasakan Jennie.

Beberapa saat berlalu kedaan mulai tenang, sang pemain utama masalah hari ini pun sudah bisa mengendalikan tangisnya.

"Ekhem, maaf ya mengganggu suasana, em gue sama Joy mau pamit udah ditunggu orang tua gue soalnya." intrupsi Hoseok sambil mengelus punggung kekasihnya, memang ia dan Joy sudah berjanjan untuk menghabiskan tahun baru bersama keluarga sang pria.

"Ngga papa kok oppa." jawab Jennie sambil tersenyum tipis.

"Cie ketemu calon mertua cie."

"Gue kapan yak."

Joy hanya tersipu malu mendengar ledekan para sahabatnya dan Hoseok yang terkekeh melihat kelakuan kekasihnya itu.

"Maaf ya Jen, bahagia lah udah loe yang lakuin ya tanggung jawab ya, semangat eonnie ku." ucap Joy sambil memeluk Jennie dan dibalas kekehan kecil.

Sepasang kekasih itupun beranjak pergi meninggalkan ruangan itu bukan diisi tangis Jennie tetapi diisi tangis wanita lain membuat semuanya bingung apalagi sang kekasihnya.

"Sayang, kamu kenapa, hm?" ucap Yoongi lembut, ia juga kaget kenapa kekasihnya itu masih menangis kencang padahal Jennie saja sudah tenang.

Tak ada jawaban hanya tundukan dan isakan yang kencang yang keluar dari bibir Wendy makin membuat yang lain berkerut bingung juga penasaran.

"Hei, Sayan--"

Ucapan Yoongi terpotong karena tiba-tiba Wendy berhambur manja pada pelukannya dengan tangis yang masih sama kencangnya.

"Wendy mau ngomong sama oppa." bisik Wendy tepat ditelinga Yoongi yang langsung sigak mengendong kekasihnya kedalam kamar guna mendengarkan apa yang akan dikatakan wanitanya itu.

Semua mata tertuju pada sepasang kekasih yang sudah berlalu itu.

"Em, udah sanah-sanah kalian kesini mau sama kekasih masing-masing kan, udah sanah, gue ngga papa kok." ucap Jennie karena tidak enak mengganggu waktu yng sudah ditunggu oleh para sahabatnya itu.

Secret (Blackvelvet) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang