⛧⛧⛧
Dengan semangat membara kulangkahkan kakiku menuju aula sekolah, di sana sudah berkumpul murid-murid dan guru, menunggu acara pemilihan ketua organisasi siswa yang akan diadakan kurang dari 1 jam lagi. Acara itu diawali dengan sambutan kepala sekolah, guru pembina, dan ketua organisasi siswa sebelumnya.
"Dongie, gue dukung lu, tapi apa lu yakin bakal menang?" tanya Goeun, mantan sekretaris organisasi siswa. Kakak kelasku yang satu ini sempat membantu aku meyakinkan orang-orang untuk memilihku menjadi ketua OSIS selanjutnya. Aku cukup beruntung karena memiliki dia di sisiku. "Kemaren Siyeon ngadain bebekiu di rumahnya,"
"Hah barbeque? Oh, gue dateng kok, kenapa?"
"Ya apalah itu. Gue tu khawatir, lu dari kemaren cuman bagi-bagi cokelat apa iya bakal ngaruh?" bisik gadis itu. Ia menggeser tempat duduknya mendekat untuk memastikan tak ada yang dapat mendengar percakapan kami. Aku menghela nafasku, padahal rencananya aku ingin mendengar sambutan Geonhak dengan tenang, tapi ucapannya barusan membuat aku kesal.
"Yakin. Lagian gue ga harus keluar banyak duit buat berbaik hati kan?"
"Terserah, pokoknya gue ga mau lu kalah," ujar Goeun sebelum memutar matanya dan bersandar di kursinya.
⛧⛧⛧
"Dipersilahkan bagi para kandidat untuk maju ke depan dan duduk di bangku yang telah disediakan," kata Jihoon, ketua organisasi siswa lama yang telah turun jabatan. Aku merapikan seragamku dan meminta keberanian dari Goeun, gadis itu menepuk pundakku ketika Eunseong meremas tanganku dengan jemarinya yang berkeringat.
"Kandidat nomor satu, Choi Bomin dan Kim Minjeong."
"Gue nervous parah," kata Eunseong padaku. Tidak usah mengucap pun aku tahu dia gugup, telapaknya berkeringat dan genggaman tangannya sangat erat. Aku mempererat pelukan jemari kami ketika Jihoon kembali memanggil, "kandidat nomor dua, Park Siyeon dan Lee Donghyuck."
Kuputuskan untuk menutup mata dan menarik nafas. Banyak orang bergantung padaku, dan tak mungkin bagiku untuk mengecewakan mereka, terutama Geonhak dan Eunseong.
"Kandidat nomor tiga, Son Dongju dan Jang Eunseong."
Aku beranjak dari kursiku, lalu membiarkan kakiku berjalan dengan mantap ke depan. Aula itu sungguh penuh, sekolah kami yang berisikan kurang lebih 750an orang kini berkumpul untuk menyaksikan pemilihan ketua organisasi siswa yang baru.
Masing-masing murid terfokus pada ponselnya, beberapa dari mereka sibuk berbincang karena masih bimbang akan pilihannya. Proses pengambilan suara dilakukan melalui website khusus yang telah sekolah persiapkan.
Di belakangku berdiri layar hitam besar, layar itu menunjukkan angka suara yang didapat oleh masing-masing kandidat. Aku tak kuasa menengoknya, karena angka itu pasti akan membuat aku gugup dan panik, jadi kuputuskan untuk memberi kontak mata kepada mereka yang melirik ke sini.
Kudengar beberapa orang membisikkan namaku, kutolehkan kepalaku ke arah mereka lalu kulemparkan senyum lebar. Mereka sedang mendiskusikan harus memberi suara kepada siapa, tapi usai aku melayangkan senyuman, mereka berhenti dan tersenyum balik.
"Dongju, angka Bomin maju mulu gue deg-degan," bisik Eunseong sambil mengguncang kecil lenganku. "Aduh mana ini si Bomin lama banget pidatonya, kayak mau perpisahan sekolah aja."
"Dia urutan terakhir pidato, Bomin gue perhatiin ga ada strategi sama sekali, jadi biarlah dia pidato panjang-panjang," jawabku. Kuletakkan tangannya kembali di pangkuan Eunseong, lalu kugenggam sebentar untuk memberinya keyakinan. "Percaya sama gue Eun, gue yakin kita menang."
⛧⛧⛧
"Proses perhitungan suara telah usai dan ketua organisasi siswa baru telah kita dapatkan," Eunseong mencengkeram lenganku dengan kukunya ketika mantan ketua OSIS itu berkata.
"Sayangnya ada 56 suara yang tidak sah," kukerutkan keningku ketika mendengar itu. 56? Bagaimana bisa ada begitu banyak golongan putih? Apa usahaku belum cukup?
"Dongju, Dongju, sumpah angka Siyeon..." Eunseong mulai terlihat panik, aku tak berani menolehkan kepala ke belakang, tapi dari ekspresinya yang tegang, perasaanku tidak enak.
"Choi Bomin dan Kim Minjeong berhasil meraih 183 suara."
56 ditambah 183, 239.
"Park Siyeon dan Lee Donghyuck berhasil meraih 255 suara."
Aku tidak bisa membayangkan berapa suara yang aku dapat, pasti hari ini ada yang tidak hadir, bagaimana kalau benar begitu dan aku kalah dari Siyeon?
"Dan akhirnya Son Dongju bersama Jang Eunseong berhasil meraih 256 suara! Tepuk tangan buat ketos baru kita!"
"Hah?"
⛧⛧⛧
KAMU SEDANG MEMBACA
Sir Perfection
RomanceA handsome guy walks by my locker, my heart gives a flutter but I don't dare other word. Cause that'll be absurd behaviour for little mister perfect. visualized by : Son Dongju written by : #asmo inspired by : Little Miss Perfect, Write...