7. Kangen Mang Ecep

8 4 3
                                    

Happy reading -!
***——————————***

3 bulan sudah berlalu. Kanigara sudah menjalani hari harinya seperti biasa.

07.00 wib

Dia sudah berada di sekolahnya.

"Hai!" sapa Chilla dan Liona, dua orang yang belakangan ini jadi dua kali lebih dekat dengannya.

"Ra, udah tau belom?" saut Liona

"Jangan mulai gosip deh, Na."

"Enggak, ini gak gosip Ra, cuma gibah aja." Nah kan, mendengar itu Kanigara memutar bola matanya malas.

"Tau kan Mang Ecep penjaga kantin?"

"Hmm tau,"

"Mang Ecep mau nikah sama anaknya pak satpam namanya Lisa yang biasa dipanggil Lilis itu. Terus kabarnya bakal pindah ke bogor jadi mang ecep gk jaga kantin lagi. Duh harus bayar kas bon deh,"

Kanigara menggelengkan kepala, "Makanya jangan suka kas bon" ucap Kanigara

"Hehehe, tapi sedih juga gak ngantin lagi dong," sambung Chilla sambil mengerucutkan bibirnya.

"Ya udahlah, nanti juga bakal ada gantinya."

"Iya sih,"

Lagi asik asiknya Kanigara, Chilla dan Liona ngobrol. Keenan tiba tiba saja masuk dengan senyuman seperti tidak ada beban

"AnNyeOnGHaseyo," ucapnya bernada, eum mungkin karna tadi malam ia menonton drakor, tidak, lebih tepatnya Valera yang nonton, dia hanya ingat bagian yang paling tidak asing di telingannya saja.

Kanigara menghela nafas, cobaan apa lagi ini Ya Allah, fikirnya.

"Apa kabar neng Ara?" sapanya yang kini sudah ada di depan bangku Kanigara.

"Bisa gak sih gak kesini satu hari aja?" tanya Chilla

Keenan mengangguk, "Gak bisa," jawabnya

"Jadi lu kok ngangguk sih? harusnya geleng kali," seru Liona

"Emang harus? ya suka suka guelah, mau ngangguk kek, mau kayang kek" jawab Keenan

"Terserah deh," Liona bergerak mendekati Keenan dan berbisik, "awas minta gue ngedeketin lu sama Kanigara,"

Keenan langsung terperanjat dan bergidik, udah kayak bisikan makhluk halus aja.

"Maaf bro, gentle man gak perlu bantuan," lagaknya sambil menepuk bahu Liona

Kanigara hanya mengabaikan mereka. Sudah biasa pemandangan seperti ini ada di hadapannya sekarang.

Keenan kembali duduk menghadap Kanigara.

"Buat neng geulis nih." Keenan memberi sebuah bingkisan

"Gak," tolak Kanigara

"Kata orang orang pamali nolak pemberian,"

Kanigara berdecak kesal dan mengambil bingkisan itu darinya.

"Gitu dong," Keenan tersenyum

"Nih," Kanigara malah memberi bingkisan Keenan ke Chilla

"Ga baik La nolak pemberian orang," ujar Kanigara mengikuti kata kata Keenan.

Chilla dengan senang hati menerimanya. Keenan menatapnya sinis, seakan paham maksud Keenan Chilla malah memberi bingkisan itu ke Liona, dan terkekeh.

"Nih, Na. Pamali nolak pemberian," ujarnya. Namun langsung di rampas balik sama Keenan, kenapa malah jadi oper operan, batinnya.

"Buat Kanigara bukan lu-- dan lu," sinis Keenan

Yestoday | Haechan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang