4. Risih

23 9 7
                                    


happy reading -!
***——————————***

Tepat ketika jarum jam menunjukkan pukul 5 pagi, jam alarm dari meja kayu milik Kanigara berbunyi. Gadis itu membuka selimut yang ada di badannya. Mematikan alarm, meregangkan otot ototnya yang kaku. Dan kembali tidur lagi.

Tak terasa tiga puluh menit sudah berlalu. Kanigara terbangun karena tersentak oleh mimpinya yang jatuh dari gedung SM lantai sepuluh.

"Astaga cuma mimpi."

Kanigara segera beranjak dari tempat tidurnya karena tidak mau kejadian seperti tadi pagi terulang lagi, ya, tidur lagi. Kanigara tengah bersiap siap untuk berangkat sekolah. Tidak lupa ia memoleskan sedikit liptint di bibirnya.

"Bunda, ara berangkat dulu ya!" saut Kanigara -- Bunda Kanigara mengangguk

"Belajar yang bener biar bisa jadi orang sukses," nasehatnya

"Siap bunda" Setelahnya Kanigara masuk kedalam mobil.

------

Kanigara menyusuri koridor sekolah, kini ia sedikit hafal dimana ruang kelasnya. Walau sesekali bertanya ke murid yang ditemuin, sih.

Dia masih merasa kesepian sekarang. Sedari ia pindah belum banyak orang yang menyapanya. Sepertinya Kanigara harus menarik kembali kata katanya itu karena sudah ada dua orang yang duduk di kursinya

"Pagi Kanigara," Sapa Liona

"Eh iya pagi." Kanigara tersenyum kikuk.

"Udah ngerjain tugas yang di kasih Pak Cahyo belum?" tanya Chilla

"Cahyo?" tanya Kanigara

"Pak chanyeol, kan biasa anak anak manggilnya Pak Cahyo," jelas Liona disertai anggukan Chilla sementara Kanigara hanya membulatkan mulutnya saja.

"Jadi, udah belum?" tanya Liona

"Udah," jawabnya

"Ihh lihat dong, gue belum sama sekali masa," pinta Chilla yang kemudian di toyor oleh Liona

"Elu di rumah ngapain aja sih emang,"

"Rebahan hehe"

"Ihh rebahan aja terus sampe gua jadi jodohnya Taeyong" sinis Liona

"Keep dreaming brader,"

"Dih. Jangan kasihin ra buku lu, biarin aja salah sendiri ga nugas,"

"Ihh jangan dong, raa boleh pinjem ya"

"Em Iya boleh"

"Kanigara aja ngasih wlee emangnya elu pelit wuu"

Karena gak mau pusing karena dengerin mereka berantem, lebih baik Kanigara main game, cooking mama.

"Hai!" sapa seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah Keenan, laki laki yang selalu muncul dihadapannya belakangan ini. Kanigara mengabaikannya dan melanjutkan permainan di ponselnya.

"Punten!" sapanya sekali lagi dan lagi lagi tidak digubris oleh Kanigara.

"Masa aa' cakep gini nyapa ga di jawab sih." ujarnya yang kini sudah duduk di kursi tepat didepan Kanigara sambil menopang dagunya.

Yestoday | Haechan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang