- ,, 🍮 [三]⌇·˚ ༘

216 39 9
                                    

✧ :・゚➽ ᥕᥱᥣᥴ᥆꧑ᥱ ー 🐻

Happy reading and enjoy guys.

; 〨 - - - - - - - - - - 〨

┊ Start your day with a smile ┊

; 〨 - - - - - - - - - - 〨

"Yah bun"panggil sang anak yg baru saja menuruni tangga.

"Iya,knp?"

"Taki mau nanya,bolehkah?"

"Silakan tanyakan saja apa yg ingin kamu tanyakan"taki menganguk.

"Ayah sama bunda,seneng gk atas kehadiran taki di keluarga ini?"

"Kamu ini ngomong apa sih,ya jelas seneng lah"jawab sang ayah.

"Klo bunda gimana?"

Sang bunda masih terdiam.

Dia sedang memikirkan pertanyaan taki barusan.

"Kamu...."

Ucap sang bunda terpotong.

"Sudah-sudah mendingan kmu main sama temen-temen kmu di luar"kata sang ayah sambil menunjuk anak-anak yg sedang bermain di taman depan rumah mereka.

'Bagaimana aku ingin bermain,aku saja tidak punya teman'batin taki sambil tersenyum miris.

"Gak ah,di luar panas nanti taki item lagih,mending taki main video game"

"Yasudah sana"

"Yasudah"

Taki pun pergi meninggalkan kedua orang tuanya,

K hanya mengeleng melihat tingkah anak nya itu,

Sementara seon masih terdiam memikirkan perkataan anak nya beberapa menit lalu.

"Hei"K memanggil istrinya itu,

Namun tidak ada sahutan,

Lalu k mengoyangkan bahu seon secara perlahan.

"Hei"

"A-ah,knp?"

"Kamu yg knp,bengong aja dari tadi"

"A-aku"

"Hm"

"Aku gpp kok,cuman ya aku em,aku laper iya aku laper mau makan dulu bye"

Seon pergi meninggalkan k seorang diri di ruangtamu.

"Dih dasar aneh"

K pun melanjutkan aktifitas nya kembali, yaitu membaca koran.

Sementara itu taki di kamarnya sedang terdiam memikirkan perkatanya beberapa saat lalu.

"Apakah....."

"TAKI!!"taki terlonjak kaget mendengar teriakan sang bunda.

"IYA BUN,KNP?!"

"ADA NIKI TUH"

"Huh,tumben dia kesini"

Taki pun beranjak dari kasurnya,

Dia pergi menuruni tangga,

Sampai pijakan tangga terakhir dia langsung disapa dengan pelukan.

"Huhu kangen~"

"He?apa kmu bilang,kangen?"

Niki hanya menganguk.

"Pdhl cuman libur sehari tpi kmu sudah kangen"

"Hehehhe,abis nya kmu ngangenin"katanya sambil melepas pelukanya itu.

"Bullshit"

"Dih,aku ngomong sesuai kenyataan kok,hehehe"taki menghela nafas.

"Ngapain kmu kesini?"

"Dih kok judes,pms ya"

"Tinggal jawab kok"

"Ck,iya aku kesini mau ngajak kamu main,mau gk?"

"Maaf tapi taki gk bisa"

"Loh knp?"

Taki terdiam sejenak untuk memikirkan alasan yg tepat.

"Aku,aku mau belajar besok aku ujian harian"

"Oh iya kah?"

"Hum"

"Yaudah klo gitu,niki pamit ya"

"Maaf"cicit taki.

"Gpp,tenang aja,yaudah aku pulang dlu ya,dadah taki"

"Bye"

Sebenarnya taki tidak mau menolak ajakan niki,

Tapi dia tidak ingin terciduk oleh anak buah nya seongmin lagi,

Dia tidak mau membuat persahabatan nya dan seongmin makin hancur hanya karna memperebutkan seseorng yg sama-sama mereka cintai,

Taki bahkan rela mengalah asal itu bisa membuat seongmin bahagia,

Ya,mungkin ini agak begitu sulit untuk melepaskan seseorng yg kita cintai,

Tpi taki berusaha mengiklaskan niki ,

Walau itu agak sulit dan menyakitkan.

; 〨 - - - - - - - - - - 〨

Tbc.

Satu lgi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SmiléTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang