Menganggukan kepala, Nancy berjalan kearah mereka berdua yang tampak asik pada dunia nya sendiri.
"Nona, Miss Kim menunggu mu"
.
.Agak sedikit terjut dengan panggilan tiba-tiba yang dilakukan Nancy. Dia menganggukan kepala
"Fighting Lisa..aku yakin kamu akan lolos" ucap Sana untuk menyemangatinya
Lisa menghirup udara dalam-dalam dan mengeluarkannya secara perlahan. Secara otomatis semua energi positif yang dimiliki Lisa terpancar dari nya. Dia berjalan mengikuti Nancy yang membimbingnya menuju ruangan yang langsung dibuka kan oleh nya.
.
.
.Nobody pov
"Selamat pagi, Miss Kim" Lisa mengucapkannya dengan sedikit riang, menyalurkan energi positif dan menyunggingkan senyum tak tertahankan yang dimiliki.
Lisa langsung mencari mata yang ternyata Jennie telah menatapnya. Seolah olah mata Jennie sedang menatap jiwa yang dimiliki Lisa
Jennie sedikit menurunkan matanya, mulai menelusuri sosok yang sedari tadi tengah dia amati.
Kulit putih pucat yang cocok dengan nya..
Sosok yang tinggi dan ramping..
Mata bulat sempura, tetapi dia melihat agak sedikit menyipit saat tersenyum..
Hidung mancung..
Bibir montok yang bisa dicium. Hah?
Rambut panjang tergerai dengan warna pirang yang cocok dengannya..
Setelan pakaian yang dipadukan pun cocok dengannya..
Semua sempurna. Kecuali...
Gelang berwarna kuning dan pink yang berpadu lucu dengan untaian liontin bunga mawar yang dipakai nya. Jennie menyeritkan dahi nya seperti sedang berfikir.
Apa itu?
Lisa sedikit berdehem memecah gambaran yang dibangun oleh Jennie di fikirannya
'Kenapa dia melihat ku seperti itu? Apakah wajahku aneh' Lisa bertanya dalam fikirannya.
"Duduk" memperhatikan Lisa dengan seksama, mata kucing nya mengawasi dengan cermat saat Lisa berjalan melintasi ruangan menuju kursi yang tepat di hadapan Jennie dan mengikis jarak.
Setelah mendaratkan pantatnya dikursi, Lisa semakin gugup dengan jarak diantara mereka. Tetapi dia dapat menyembunyikan kegugupannya dengan membuat dirinya tersenyum. Menarik nafas sedikit
"Disini Miss Kim, saya membawa file dan juga melampirkan foto-" sambil menyodorkan map dengan kedua tangannya, tetapi berhenti diudara karena omongan Lisa diputus oleh Jennie.
"Kamu diterima" menatap lurus mata Lisa yang Jennie sadari dari dekat terlihat seperti mata rusa betina yang menggemaskan kini membulat bak lingkaran piring
"H-huh" hanya itu yang dapat Lisa lontarkan pada Jennie, karena dia tidak dapat memproses kata di otak nya karena apa yang dikatakan Jennie. Tangan masih menggantung memegang map.
'Bagaimana bisa sih?' Bertanya dalam pikirannya sendiri
"Kamu diterima" lugas Jennie yang menatapnya tanpa ekspresi apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY OWN ( JENLISA )
Mystery / ThrillerSeorang wanita berhati dingin yang menaruh hati terhadap seorang wanita polos Iblis jatuh cinta terhadap malaikat JENLISA STORY