Bab 2

1 0 0
                                    

“Bu, ibu dimana?” Panggil seorang gadis yang sudah menginjak semester 5 dibangku kuliah. “Ibu di sini Fa.” Jawab ibunya di dapur yang sedang menyiapkan sarapan untuk mereka berdua. Sudah 2 tahun yang lalu, Ayah Nafa meninggalkan dirinya dan ibunya. Kini, rumah yang bisa dibilang besar tampak selalu sepi. “Oh ya bu, aku berangkat sekarang soalnya udah ada janji sama Ridho.” Kata Nafa sembari mengikat tali sepatunya. “Ini kan masih pagi Fa, sarapan dulu sedikit juga gak papa,” Ujar Indah. “Enggak bisa bu,” Kata Nafa. Ibunya yang tak bisa memaksa nya hanya bisa berpasrah.  Nafa lalu pamit dan pergi dengan terburu-buru jika tidak ia akan ketinggalan bus.

Bus yang selalu ia naiki kini tak kunjung datang. Apa aku telat datang ke halte ya, pikir Nafa yang sejak tadi melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Suara mobil yang seperti memanggil terus saja berbunyi dan tak lama berhenti di depan dirinya. Nafa merasa heran, siapa yang ada di dalam mobil itu dalam pikirannya.

“Hei, masuk cepetan.” Tegas Si pemilik mobil. “Lah malah bengong, cepetan masuk nanti telat.” Kata Si pemilik mobil. “Ehh iya Lif maaf aku malah bengong. Ayok kita jalan.” Kata Nafa sambil membuka pintu depan mobil. “Ehhh kamu duduk di belakang, enak aja duduk di depan. Nanti di kira apa sama orang-orang.” Tukas Alif. “Hehe gitu aja ngambek Lif, iya maaf deh. Aku duduk di belakang nih.” Kata Nafa segera membuka pintu belakang mobil.

Cerita SingkatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang