Chapter 7 - BEGAIN AGAIN

1.2K 113 6
                                    

Author note: Istilah yang ada di FF ini adalah murni karangan aku ya teman. Jika kebetulan ada yang sama, mohon maaf.

Jalanan setapak itu mulai dipenuhi jejak kaki. Satu persatu berlalu pergi. Raut sedih dan tak percaya menghiasi wajah mereka. Baekhyun masih senantiasa berdiri di sana. Menatap batu panjang yang tegak berdiri di depan sebuah gundukan tanah dengan ukiran sebuah nama.

"Baek...."

Baekhyun menoleh. Netranya bertatapan dengan sepasang netra dengan tatapan teduh milik omega yang melahirkannya.

"Aku masih ingin disini sebentar lagi. Eomma dan appa bisa kembali tanpa aku."

Jie Eun tersenyum dan mengelus bahu si putra semata wayang.

"Jangan terlalu menyalahkan dirimu Sayang. Semua terjadi pasti sudah sesuai kehendak-Nya."

Baekhyun membalas senyuman sang eomma. "Iya eomma, gomawo."

"Baiklah, kami pulang dulu ne?"

"Iya eomma."

"Baek, ingat kau harus segera kembali."

Suara tegas sang appa mengalihkan atensi Baekhyun pada si pria setengah baya tersebut. "Iya Appa. Aku mengerti."

Pasangan alpha omega itupun beranjak pergi. Baekhyun kembali memusatkan atensinya pada gundukan tanah yang ada di hadapannya.

"Sekarang, aku benar-benar kehilanganmu. Kehilangan kalian berdua."

Ada jeda di dalam kalimat Baekhyun. Ia memejamkan mata menikmati hembusan angin sore yang begitu lembut membuai. Surai lembutnya sedikit berantakan karena sapuan sang angin yang membuatnya semakin tampan.

"Mianhae. Aku benar-benar minta maaf. Aku sangat berharap kita bisa memperbaiki segalanya saat kita akhirnya dipertemukan kembali. Tapi, ternyata takdir berkata lain. Sekali lagi, ku mohon maafkan aku."

Baekhyun menarik nafas dan menghembuskannya perlahan. Ia tatap nama yang terukir di batu nisan itu, ia masukkan ke dalam hati dan pikirannya untuk ia jadikan kenangan.

Ia berbalik dan melangkahkan kaki. Ia harus kembali. Segera kembali.

Tit....Tit.....Tit......

Suara mesin pendeteksi jantung menyapa Baekhyun ketika ia membuka ointu salah satu ruang perawatan VVIP di Seoul International Hospital.

Sosok yang biasanya menjadi lawan adu mulutnya itu kini terbaring lemah. Netra bulat berbinar itu kini tertutup oleh kelopaknya. Wajahnya yang biasa bersinar nampak pucat. Badannya yang mungil kini terlihat kurus.

Baekhyun menghampiri sosok itu. Duduk di kursi di sebelah ranjang dan menggenggam tangan yang begitu halus bahkan melebih tangan wanita.

"Hei...."

Panggilnya lemah pada sosok itu dan hanya bisu yang Baekhyun dapatkan.

"Aku baru saja mengantar ahjussi. Beliau dimakamkan di sebelah makam ahjumma. Bukankah mereka sangat romantis? Bahkan saat meninggalpun mereka tetap bersama."

Ia belai surai sewarna langit malam itu dengan lembut.

"Kau...kau tidak akan ikut pergi meninggalkan aku 'kan?"

Baekhyun tersenyum getir. "Aku....aku tidak akan pernah membiarkanmu pergi. Tidak akan."

Baekhyun menciumi tangan itu berkali-kali. Air matanya menetes, mengalir melewati pipi tirus si alpha muda.

Ceklek

Pintu dibuka disusul dengan masuknya dua orang pria berjas putih. Zhang Yixing dan omega-nya Zhang Junmyeon.

LATE MATE (WE BELONG TOGETHER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang