waktu menunjukkan pukul 14.00 . matahari sedang bersinar sangat terik, tetapi wanita paruh baya didepan masih senantiasa menjelaskan rumus fisika dengan suara cempreng nya. huh apa dia gak kepikiran buat rehat sejenak kemudian minum es teh?
janissa, sedari tadi sibuk dengan penghapus yang ia potong dadu. sementara pikiran nya sudah entah dimana, mungkin sedang berbaring di kasurnya sambil menonton netflix.
"ih, bu mimi dari tadi ngomong apaansi jan," ujar rosy, teman sebangku janissa yang sedari tadi hanya fokus melihat ciput gurunya yang melorot.
"gak tau gue, bahasa planet jupiter kali," jawabnya asal. atensinya belum berpindah dari penghapus yang ia potong.
rosy melirik sekilas janissa yang tengah memotong penghapus dengan penggaris, "buset gabut ama-IH ITU KAN PENGHAPUS GUE!!" serunya seraya menampol punggung janissa.
janissa meringis kesakitan. menghentikan kegiatannya sambil menggaruk tengkuknya. "heheh, maaf."
"ah anjir gantiin lo, baru beli gueeee!"
"iya, entar kalo gue inget," katanya enteng.
hendery yang duduk dibelakang janissa, dengan santainya menarik atau lebih tepatnya menjambak rambut janissa. "woi!" serunya tanpa dosa.
"aduh!" ringis janissa seraya menghadapkan badannya ke hendery. "apasi nyet?!! lu kata gue kuda?!?!!"ucapnya sambil mengumpat kesal.
"heheh."
"haha hehe haha hehe. apaan lo? mau bayar kas?" tanya janissa. hendery menggeleng cepat. "gak anjir jangan pitnah lo!"
"ya teros?!"
"ini temen gue minta id line lo. entar add back yow."
janissa mengernyit, "temen lo? siapa?" tanyanya pada hendery.
cengiran kuda muncul dari wajah hendery, "hehe si anu masa lo ga kenal," katanya sambil memainkan alisnya.
"siapa anjer lu kata gue jin aladin yang bisa tau semuanya?!?!"
"itu si lucas yang kemaren teriak di kantin."
KRING
bel tanda pulang berbunyi. seisi kelas langsung buru buru merapihkan barang barang kepunyaan mereka. sementara guru fisika mereka meninggalkan kelas.
"dah entar kalo dia ngechat di bales ye. siapa tau mau nagih utang hehe bai janis." hendery pergi melenggang keluar kelas. tanpa ia sadari janissa sudah menyumpah serapahi nya di dalam hati.
AC yang sedari tadi dinyalakan, laptop di paha, dan chiki disamping tubuh yang terbaring. begitu kira kira wujud janissa sekarang, matanya sedari tadi tidak bisa lepas dari tayangan drama yang ia tonton. atensinya tak pernah lepas dari layar tipis itu.
drt drt
line!
line!
KAMU SEDANG MEMBACA
Kang Pulsa || lucas
Fanfiction[on hold] "bang beli pulsa" dia gapernah nyangka kalo kalimat tadi bisa membawa dia ke............... mana hayoo [this story contains harsh words, particular scene that makes u uncomfortably. and lot of 'asdfghjkl' content, be aware. anyway lower c...