~•000•~
Flashback
"Penentu hidupku?" aku bingung dengan apa yang dikatakan orang ini di depanku, tetapi tatapannya tajam sekali ketika aku bertanya begini.
"Ya, dan aku mau kau paham, ingat dan tahu mulai dari sekarang. Kau beruntung dapat kesempatan untuk mengulangnya dari bagian awal, bukan saat sudah dewasa. Coba kau pikirkan, kalau kau dewasa dan dungu lagi ..., aku harus menyatakan bahwa kau idiot yang menyia-nyiakan waktu."
Aku gugup sekaligus takut, "baik." tapi entah mengapa firasatku bilang bahwa aku harus mematuhi ucapannya.
"Kau akan mati, sama sepertiku. Kau tau cara apa kematianmu? Pemenggalan, dan kepalamu lalu dipasang di atas pagar perbatasan sebagai peringatan, kau tahu Iris. Tidak ada yang bisa melawan takdir hidup, terutama kematianmu yang akan terjadi di usia 20 tahun."
Mataku membelalak, dipikiranku semua kemungkinan mati mengerikan jadi muncul, apalagi dengan leher yang dipotong dengan guillotine-pasti rasanya sangat menyakitkan-aku memegang leherku, kalau benar leher ini akan terpisah dari badanku ..., kesalahan apa yang aku lakukan waktu itu? Apalagi sampai di pasang diperbatasan, bukankah aku terpidana mati yang berat?
"Aku akan jadi kriminal terpidana mati?"
"Woah, jadi kau tahu sesuatu yang kejam macam itu ya," Dia yang memperkenalkan diri sebagai Violet menyeringai, "nah semacam itulah, tapi ini juga karena campur tangan Saintess sih, ah bukan hanya Saintess saja ..., hampir semua keluarga bangsawan, bahkan Ksatriaku sendiri serta Paus.
Aku pikir Kuil berisi tempat orang-orang yang suci, sayang sekali atasnya sudah kotor. Bagaimana? Aku mau lihat kau hidup, apa rencanama Iris? Kalau belajar sihirpun percuma saja-"
ucapannya terputus tapi sepertinya sengaja, karena orang di depanku mulai tersenyum lebih lebar lalu kemudian tertawa. "Kuil punya hal yang akan membalikkan fungsinya, bahkan menonaktifkannya."
-Flashback off-
Aku awalnya sama sekali tidak mengerti apa maksud perkataannya itu, namun sekarang berbeda karena aku telah memahaminya. Secara garis besar, kuil punya kekuatan untuk menekan sihir ilahi sebuah energi aneh yang tidak tercatat dan sangat langka karena fungsinya mematikan. Dia punya dua arah, menghancurkan bahkan menyembuhkan aku pikir tahap sihirku ini bukan menyembuhkan.
Jadi yang Violet katakan itu benar karena aku gak berfungsi dengan baik,
Tidak mungkin kuil akan membantuku yang cacat ini pada dasarnya sihir ilahi harus digunakan pada orang yang suci-maksudnya adalah pikirannya tidak dipenuhi dendam, dan tidak mementingkan duniawi, tidak egois dan segala hal yang dimiliki manusia biasanya. Ini adalah kelemahan terbesar tubuh ini yang gak bisa kuperbaiki karena, aku juga tak berniat melakukannya.
"Aku juga gak berniat menjadi baik, jadi orang baikpun gak ada yang membantuku. Jadi lebih baik jadi orang jahat asalkan itu bisa melindungiku dan Reiga," aku tahu aku terasa seperti orang yang sombong, aku sudah mengetahui beberapa hal ke depan, "meski aku gak yakin, apa mereka gak berubah."
Karena kedatanganku ini tidak mungkin kalau tidak memberi efek samping, ada suatu istilah butterfly effect-sebuah hal kecil yang lakukan bisa saja berdampak besar karena, mungkin saja aku tidak sengaja memicu sesuatu.
"Seperti saat aku bertemu Duke Elgadio yang menjaga perbatasan dekat Monster, jelas ini juga akan membuat efek samping nanti. Aku harus bersiap nanti," karena akan ada perubahan mempersiapkan diri lebih dahulu itu lebih baik.
Karena perubahan ini sama sekali tidak terasa ..., cepat sekali aku sudah berusia 16 tahun.
Aku bertanya-tanya usia asliku sebagai Iris itu berapa, bagaimana kehidupanku dulu, dimana keluargaku dan bagaimana rupa mereka? Kenapa juga aku tidak bisa mengingat semuanya. Yang aku ingat cuma sekarat aku punya warna rambut yang sama dengan tubuh ini lalu, aku yakin bahwa aku pasti akan mengingatnya nanti. Mau berguna atau tidak aku ingin tahu. Aku penasaran hidupku sebagai Iris itu.
Karena aku terkadang sudah bingung menentukan aku Iris atau Violet dan, atau mungkin bukan dua-duanya? Lalu siapa aku ini? Aku ingin tahu, "hei bulan, kau juga tidak tahu ya?" aku aneh sekali bertanya pada benda di langit.
Terserahlah yang pasti masih ada hari esok dimana roda kehidupan terus berjalan.
***Rumah di Ibukota tergolong mahal, aku juga sama sekali gak berani menerima pinjaman mansion itu-terlebih identitas Reiga tidak pernah aku buka pada siapapun-tidak ada yang tahu selain aku dan orang-orang yang telah tiada. Aku juga sudah berusaha keras melakukan sihir tingkat tinggi untuk meningkatkan penyamarannya.
Sia-sia kalau aku membawanya ke hadapan orang lain,
Sekalipun dia sudah membantuku selama ini tetap saja aku tidak bisa semudah itu percaya orang lain dan, itu juga cuma sekedar transaksi saja. Dia menikmati aku menjadi teleporternya-melakukan perpindahan tempat sesuai permintaan dia lalu aku menerima bayaran yang setimpal.
"Jadi aku gak boleh terbawa hati percaya padanya lalu, dia juga seorang bangsawan."
Hari cerah seperti ini dan suasana yang semakin ramai menandakan festival akan segera dimulai. Paling besoknya saja sudah melonjak lebih tinggi deh, lihat saja ruang makan penginapan ini yang penuh orang-orang tidak biasa dan asing. Tidak aneh sih untuk skala perayaan Kekaisaran apalagi Kekaisaran inilah pemimpinnya. Jadi Kerajaan-Kerajaan bawah harus mencari muka kepada Kaisar karena, kapan lagi bisa melakukannya selain hari ini?
Lagipula Kaisar itu susah ditemui ..., ngomong-ngomong tentang Kaisar orang bagaimana sih dia itu?
"Kak?"
"Hmm, apa?"
"Bagaimana kalau hari ini kita keliling ke ibukota? Aku mau lihat lebih dekat karena, katanya ini pusat yang paling maju."
Tidak salah juga sih perihal hal ini, "boleh saja apa sekalian kamu mau beli baju baru?" bajunya sudah banyak usang dan kekecilan karena, anak laki-laki memang beda. Aku harus mengeluarkan uang lebih karena nanti pertumbuhannya akan semakin pesat.
"Tidak perlu kak! Menurutku baju ini juga baik-baik saja."
"Itu kan menurutmu, tenang saja kalau soal uangnya kakak punya lebih. Beli baju yang lebih mahal juga, gak membuat miskin kok." ini juga sekali-kali saja, sekalian kau harus merasakan bagaimana kehidupan bangsawan yang biasanya menghamburkan uang hanya untuk memenuhi pakaian lemari mereka.
Terutama para Lady, mereka selalu mengikuti tren.
Sudah tentu uang yang mengalir ke arah pebisnis yang berhasil menghidupkan tren itu, akan sangat banyak. Semakin tinggi tingkat status sosialmu berarti uang yang harus dikeluarkan pun jadi semakin banyak. Katanya sih untuk menjaga martabat dan harga diri yang mereka junjung tinggi itu.
"Yah ..., sekalian kakak juga ingin membeli gaun baru." aku juga harus mengikuti tren gaun ini mau tidak mau. Karena aku harus memperkenalkan diriku dengan baik nanti, beli lebih dari beberapa sepertinya hal bagus juga, "ayo Rey kita pergi." toh acara makannya juga sudah selesai.
Aku juga sangat butuh gaun karena pakaian sederhana ini tidak cocoh berada di tempat mewah-yang ada aku jadi bahan olok-olokan untuk seumur hidupku karena, berpenampilan seperti gadis desa.
••00••
KAMU SEDANG MEMBACA
Will Change My Bad Ending
FantasyViolet bilang diriku adalah Iris, dia memberitahukan beberapa kejadian penting yang akan terjadi, termasuk dimana dia akan dipenggal di usia 20 tahun. Violet meninggalkan banyak misteri, termasuk bagaimana dirinya bisa mati? Serta bagaimana bisa ji...