•••
Tahu-tahu saja, aku merasa harus kembali ke tempatku semula. Dimana tempat seharusnya sang Putri Castavior berada.
•••
LIMA tahun berlalu begitu saja seperti kedipan mata, saat ini usiaku sudah 16 tahun. Tubuhku sudah bertambah tinggi dan sudah tidak sekurus dulu juga-karena aku dapat pekerjaan yang lebih baik, walau kadang majikanku merepotkan dan menyebalkan disaat bersamaan. Tetapi tidak masalah, bayarannya tinggi cukup untuk berfoya-foya-tentu saja aku gak melakukan hal ini, bodoh sekali
aku punya tanggungan hidup, Reiga yang masih kecil yang membutuhkan banyak uang! Aku kepikiran untuk memasukannya ke akademi sebetulnya, hanya saja akademi hanya bisa dimasuki oleh kaum bangsawan. Paling-paling selain kaum bangsawan yang masuk, sisanya pedagang kaya itupun bisa diitung jari. Yah ..., pokoknya bagaimanapun caranya Reiga harus memasukinya, karena belajar itu penting.
Terutama untuk laki-laki, di zaman ini dimana Akademi hanya untuk anak laki-laki adalah yang paling penting. Aku tidak peduli mau itu menaikkan derajat, karena yang aku inginkan adalah agar Reiga tidak buta dalam pengetahuan kehidupan-ini juga agar mencegahnya dimanipulasi atau diremehkan, serta Reiga dapat memahami bagaimana sistem kehidupan ini berjalan.
"Dia saat ini sudah 11 tahun, pendidikan itu penting," apalagi untuk Reiga dan aku yang sebentar lagi akan kembali ke tempat yang dulu, ya benar, tempat asal Violet sebuah keluarga yang dinamakan Duke Castavior. "Aku penasaran, akankah cabai busuk itu menikah dengan ayah bajingan? Kalau iya, baguslah. Sampah itu berkumpul bersama sampah yang sama."
Aku agak gugup sebenarnya, perihal masalah keluarga ini.
Reiga belum tahu bahwa dirinya seorang Castavior, bangsawan teratas yang ada di bawah Kaisar. Keluarga bergengsi yang punya segalanya, Reiga juga belum tahu dia punya ayah. Selama ini kalau dia tanya, aku menjawabnya bahwa; "ayah kita sudah mati." walau kadang aku ingin menambahkan, dia saat ini ada di neraka-tapi ini terlalu kejam untuk didengar oleh anak kecil. Masalah aku berbohong ini juga kejam sih, aku gak mengelaknya.
Aku takut kalau Reiga tahu ayahnya, akankah dia memohon kasih sayang dan menjadi bodoh seperti Violet? Akan lebih baik kalau Reiga membencinya, daripada mengemis seperti itu. Aku tahu semua anak pasti menginginkan kasih sayang orang tuanya, aku sebagai kakaknya tidak bisa menggantikannya memang. Hanya saja, maafkan aku Reiga tapi ayahmu sinting dan bajingan. Jadi bencilah dia yang membuat aku harus membuat kebohongan, dan yang buat hidup kita susah seperti ini. Akan lebih baik kalau membenci semua yang ada di mansion Duke Castavior,
karena hanya kepala pelayan saja yang baik dan bahkan rela mengorbankan dirinya.
Yang lainnya sampah, mereka mengikuti Tuan yang baru. Bukannya setia pada Tuan yang lama, padahal rumah itu milik ibuku, mereka dibangun atas jerih payah keringat dan darah keluargaku, leluhurku. Memikirkannya membuatku kesal dan marah sekali atas keadaan ini.
"Kakak, aku buat sesuatu kakak mau coba?"
Suara Reiga mengacaukan pikiranku yang kalut, entah dipenuhi kegugupan bagaimana caranya menyelesaikan solusi kebohongan ini. Bahkan sampai kemarahan, ingin balas dendam. "Buat apa itu? Aku mau, kalau itu sesuatu yang manis!"
Di depan Reiga, aku harus jadi pribadi yang baik. Jujur saja ini adalah diriku yang sebenarnya. Aku tidak perlu menutupi apapun, dan bisa berperilaku semauku karena tidak perlu berpura-pura di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Will Change My Bad Ending
FantasiViolet bilang diriku adalah Iris, dia memberitahukan beberapa kejadian penting yang akan terjadi, termasuk dimana dia akan dipenggal di usia 20 tahun. Violet meninggalkan banyak misteri, termasuk bagaimana dirinya bisa mati? Serta bagaimana bisa ji...