~•000•~
WALAU tidak salah juga sih mengatakan aku gadis desa soalnya diriku ini memang tinggal di sana, ke Ibukota pun hanya untuk mengurus pekerjaan demi mendapatkan uang. Lagipula setelah kejadian pulang dari rumah Duke Elgadio itu tidak bisa kumaafkan benar-benar, tidak ada gunanya bersikap baik untuk siapapun. Buang-buang waktu saja untuk mengajari pendidikan atau memberikan senyum pada para tetangga yang bahkan tidak membantu, di depanku mereka melakukan hal lain
di belakang juga mereka melakukan hal lain. Pantas saja kekuatan ilahi yang Violet dapat juga membelot, mustahil orang di dunia itu menjadi suci dan tidak ternoda pada emosi yang harusnya ada pada manusia. Karenanya juga aku penasaran dengan keberadaan Saintess.
Aku gak punya garis besar bagaimana kepribadiannya serta hal lainnya, Violet hanya memberitahu hal pentingnya saja.
Aku juga berharap ada memori yang datang seperti saat di rumah Duke Elgadio, akan bermanfaat untukku yang tidak tahu apa-apa setidaknya ingatan Violet saja yang bertemu dengan para orang-orang yang mengambil peranan penting.
"Kak, sudah bersiapnya? Ayo kita keluar!"
Reiga memanggilku dengan senyuman menunggu di lorong sebentar sedangkan, aku ke kamar untuk mengambil jubah kami berdua. Sihir penyamaran tidaklah cukup, jubah hitam ini setidaknya akan lebih melindungi walau terkesan menjadi sangat misterius. Untungnya di dunia ini pakaian semacam ini tidaklah dianggap aneh. "Pakai ini dulu Rey,"
"Okay, kakak juga pakai kan?"
"Iya kalau begitu ayo berangkat."
Reiga membalasnya dengan bersemangat, "ayo kita jalan-jalan!"
Aku tersenyum melihat tingkahnya, sebuah senyuman yang harus selalu kujaga darinya. Karena tanpanya aku mungkin akan memilih pilihan lain daripada saat ini. Pilihan gelap setelah aku menghancurkan semuanya.
***
Ini adalah suasana satu hari sebelum perayaan dimulai, sangat ramai sekali. Berbagai hiasanpun sudah mulai dipasang tidak lama lagi pasti suasananya akan berubah menjadi semarak. Ketika berkeliling melalui alun-alun ini aku merasakan ketegangan, tapi melirik sekitar tidak ada apa-apa.
Namun sekali lagi aku merasakan sesuatu seperti ada yang menatapmu dengan tatapan aneh,
aku terlalu banyak berimajinasi. Sudah tentu hal ini biasa, tatapan itu pastinya bukan ditujukan untukku juga.
Tolong jadilah santai saja karena tujuanku di sini bukan untuk bertarung, tetapi untuk mencari butik yang menyediakan stok gaun yang bagus-nyaman dipakai terserah motifnya-aku harap ada sisa dan aku tidak sia-sia datang kemari. Karena jujur saja, bajuku benar-benar tidak sedap dipandang bila dibandingkan dengan para bangsawan di ibukota. Violet Brianna Castavior Putri Duke mempermalukan dirinya sendiri dihari kedatangannya kembali ke Ibukota.
Sebenarnya Violet dulu melakukannya dengan cara apa?
Sekian tahun lamanya dari semenjak Violet asli muncul, dia hanya mengatakan kalimat pentingnya alasannya malas menjelaskan. Namun ketika dia akan menghilang dengan alasan yang tidak jelas, dia bilang; "aku melalui awalnya sama sepertimu loh, ibu mati, kepala pelayan mati, aku bertemu guru, belajar seperti yang kau lakukan juga."
Kalau begitu itu artinya .... Bagian mana yang membuat Violet salah arah? Dipenggal adalah kejahatan yang sangat parah, hukuman setimpal itu-sebenarnya apa yang Violet lakukan. Aku sebagai Iris merasakan seringkali perasaan tidak nyaman seakan-akan leherku dijerat sesuatu. Padahal tidak ada apa-apa, bersih tanpa noda apapun apalagi jeratan. Pikiranku semakin mengerikan bahkan berani membayangkan bagaimana rasanya dipenggal.
Entah ini perasaan dari tubuh lama, atau bagaimana.
Tetapi aku mulai dari bagian menengah, bukan saat pemenggalan akan dilakukan. Pemenggalan, pemenggalan apa yang jadi pemicu hal ini. Kejahatan menyakiti keluarga Kekaisaran kah? Mungkinkah percobaan pembunuhan, kalau bisa seperti itu bagaimana Violet bisa sampai ke arah sana?
"Kak ..., kita sudah sampai. Jalanan ini banyak butiknya ya."
"Iya." Aku harus memilih setidaknya satu, lalu satunya untuk Reiga-walau dia tak akan ke sana. Aku tidak mau memberitahu pada siapapun bahwa ada anggota keluarga Castavior yang masih tersisa selain diriku.
Reiga bisa menjadi kelemahan terbesarku dan berisiko tinggi dia akan dimanfaatkan untuk tali penjeratku hidupku. Sudah cukup muak aku memikirkan bagaimana sebenarnya Violet mati, aku juga tidak mau sampai jadi boneka.
***
"Selamat datang, ada yang bisa saya bantu Nona serta Tuan Muda?"
Bangunan desain kayu yang sederhana, serta beberapa desain gaun yang dipajang-tebakanku butik ini baru saja buka, karena butik lainnya pasti telah menjual semua pakaiannnya yang bagus. Dengan hanya dia di sini, sudah pasti dia pemilik butik sekaligus pembuat baju. Yah tidak masalah, semakin sedikit penjahit memiliki pelanggan semakin cepet mereka menyelesaikan pesanan yang aku mau.
"Saya ingin sepasang gaun dan tuxedo yang cocok untuk perayaan di jamuan Kekaisaran."
Mimik terkejut itu, "begini Nona ...." ujarnya padaku. Aku tidak tahu mengapa dia seperti itu hanya saja kali ini aku benar-benar butuh baju baru.
"Kau tidak bisa? Aku tidak terlalu mem butuh gaun baru, aku tau itu memberatkan. Kemarikan gaun yang ada di sini, semuanya."
"Baik Nona kalau begitu silahkan duduk terlebih dahulu."
Aku duduk di sofa yang disediakan, melihatnya tergesa-gesa mengumpulkan gaun yang mungkin bagus? Aku tidak terlalu peduli juga, asalkan ada gaun. Jelek pun tidak masalah ini adalah salahku juga memesan sehari sebelum acaranya, aku memang orang jahat. Aku jelas tahu itu, hanya saja akhir-akhir ini aku sibuk. Memesan gaun lebih awal sudah tentu tidak bisa, karena identitasku akan dipertanyakan oleh Ketua Guild. Dan penyamaran sangat pasti akan diketahui.
"Ini semuanya saya buat sendiri Nona, anda mau mencobanya lebih dahulu?"
"Tidak buruk, ini benar-benar bagus semuanya." Dimataku yang sangat awam perihal tren fashion, menurutku semua gaun yang dia tunjukan ini bagus. Yang paling berkesan adalah gaun berwarna biru tuanya berpadu dengan warna ungu, warna kain baju ini unik sekali karena kedua warna itu benar-benar menyatu dengan cantik. "Bolehkah aku mencoba gaun yang ini?"
"Silahkan Nona kemari dan akan saya bantu."
Aku tersenyum canggung, memakai gaun formal untuk suatu acara ..., ini adalah pertama kalinya bagiku melakukannya-untukku sebagai Iris yang mendiami tubuh Violet.
"Tuan Muda bisa duduk dulu kemari, saya akan membantu kakak anda lebih dahulu."
Reiga menjawab dengan santai setelah duduk di sofa dan diberikan teh serta cemilan di atas meja itu, "baik terima kasih atas makanannya."
"Sama-sama Tuan Muda."
Aku yang melihat percakapan mereka merasa sedikit khawatir, Reiga yang kubesarkan dengan tanganku sendiri tanpa orang tua kandung yang seharusnya ada di sampingnya dan mendidiknya ..., aku takut didikanku gagal lalu Reiga menjadi sepertiku-posisi dimana orang tua juga tak berada di sisiku. Aku merasakan kekhawatiran terdalam terhadapnya, tapi aku pikir ini tidaklah buruk.
Karena Reiga tumbuh menjadi anak manis dan sopan serta penurut. Aku yakin itu benar lalu tidak akan menjadi boomerang yang akan menyerangku bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Will Change My Bad Ending
FantasyViolet bilang diriku adalah Iris, dia memberitahukan beberapa kejadian penting yang akan terjadi, termasuk dimana dia akan dipenggal di usia 20 tahun. Violet meninggalkan banyak misteri, termasuk bagaimana dirinya bisa mati? Serta bagaimana bisa ji...