Waspada typo merajadangdut 👀👀
Jeju island
Dengan matanya yang masih sipit dan tampak segaris, melangkah perlahan menelusuri jalan kecil menuju ke sebuah alamat, tangan kanannya menenteng sebuah bungkusan berisi kotak makanan milik Moon Ga Young tempoh hari, dia sesekali menguap lebar dan mengeratkan jaketnya untuk mengurangi hembusan dingin pulau jeju di pagi hari.
"Rumah paling ujung, pagar coklat" gumamnya terus mengingat pesan dari Moon Ga Young, selepas menangkap ikan kemarin, dan menikmati bekal makanan dari Ga Young, gadis itu seenak jidat menyuruh Kim Seokjin mencuci kotak makanan dengan alasan Kim Seokjin yang paling banyak menghabiskannya, lahh emang iya pann!! Dasar nih mas wwh malas bett.
Rumah berpagar bambu yang sangat aesthetic meski sederhana tapi tampak rapi dan minimalis.
"Holaaaa ......paman??? Bibi?? Gayung?? Hehehee nenek gayung??" Suara teriakan Kim Seokjin di depan pagar disertai suara kekehannya.
"Diam!!! Jangan bergerak!!" Seorang bocah kecil memakai pakaian ala tentara dan memegang senapan panjang nongol begitu ajeh ntah dari mana asalnya.
Sontak Kim Seokjin menaikkan kedua tangannya ke atas tanda menyerah dadakan. Terlalu kaget.
"Headshoot....."
Crashh
Crashh....semprotan air yang begitu kencang mengenai wajah Kim Seokjin. Ternyata hanya senapang air mainan.
"Yakkk bocah tengil!!! Hentikan!! Ini dingin sekali" Kim Seokjin mulai mengomel. Dia belum mandi pagi betewe karena air di villanya dingin bagai di kulkas.
"Hahahaha, samchon kalahh." Si bocah itu malah tertawa terpingkal-pingkal.
"Benar benar ini, bocah!!! Heii, dimana nenek gayung?? Aku ada perlu dengannya, apa kau itu adiknya atau sepupunya??"
"Nuuna sedang di belakang, masuk aja samchon dan jalan ke belakang" si bocah tengil membuka pintu pagar.
"Ngomong-ngomong, siapa namamu bocah??"
"Yeonjun ganteng se pulau Jeju, Valid no debat" ujar si bocah tengil sampai bergaya sok cool.
"Idihh...gua world wide handsome, you know??" Kim Seokjin tak mau kalah dari bocil.
" Yeonjun, ayoo kita mainn" beberapa bocah seumurannya mengajak Yeonjun untuk pergi bermain.
Kim Seokjin hanya menghela nafas melihat kelakuan anak jaman jigeum. Dia berjalan menuju ke taman belakang melalui jalur samping rumah, kan tidak sopan menerobos kedalam rumah, apalagi si Yeonjun ga bukain pintu depan.
"Dimana sih dia??" Mata Kim Seokjin menangkap sesuatu di depannya, ada sebuah pintu kayu yang sedikit terbuka, ia perlahan bergerak dan membuka pintu kayu dan melihat pemandangan yang menakjubkan, ada sebuah kolam pemandian yang dari airnya mengepul asap putih, air panas betewe.
"Wah daebakkk, di belakang rumah paman Shin ada pemandian air panas" gumam Kim Seokjin tercengang.
Ia berjalan terus ingin menyentuh airnya, tapi langkahnya terhenti saat melihat seseorang sedang asyik bermain air di sisi lain, eehh bukan tapi sedang mandi....👀👀. Kedua mata Kim Seokjin membelalak besar, seorang wanita tengah membelakangi dirinya hanya memakai selembar handuk menutupi bagian tubuhnya.
Kim Seokjin segera sembunyi di balik sebuah pohon besar, agar tak ketahuan. Si wanita yang sedang asyik mandi, mulai menyiram air ke badannya. Sesekali bersenandung santai, wajahnya menoleh ke bagian belakang untuk sekedar melihat sekilas aja tak menyadari ada Kim Seokjin dibalik pohon.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Horrang Kayya (The End)
FanfictionLENGKAP**** Bagaimana jadinya jika ketujuh kakak beradik keturunan Sultan nomor satu di Korea Selatan berubah drastis kehidupannya?? Dari kecil ketujuh pemuda tampan itu hidup dalam kemewahan dan saat usia remaja, sang kakek membuat skenario baru un...