Warning typo bertebaran 👀👀
Kota Gwangju
"Ekhemm...test test....satu dua satu dua...." Sambil merapikan kemejanya dan menyisir rambut berkali kali, Jung Hoseok melatih suaranya, pasalnya hari ini dia mau menembak cewek upss....bukan pake pistol yaa tapi pake cinta.
Pagi pagi sekali, Jung Hoseok sudah tiba di toko pakaian, sengaja datang lebih awal membereskan toko dan menyiapkan mental untuk memulai mengatakan isi hatinya. Setelah dipikir-pikir, Jung Hoseok tidak ingin memendam terlalu lama perasaan cintanya pada Han So Hee, ia ingin segera menyatakan cintanya sebelum Han So Hee di patok ayam ehh dipatok sama cowok lain maksudnya.
Jung Hoseok melirik ke arah jam dinding, sudah pukul 07.30 pagi, sebentar lagi biasanya Han So Hee akan tiba.
"Aku..... sebenarnya....sudah lama mencintaimu, maukah kau menjadi permaisuri di hatiku???" Jung Hoseok lagi latihan mengutarakan perasaannya. Memandang ke arah cermin yang panjang di depannya.
"Aishh, kalimat yang terlalu kaku. Harus diganti, harus lebih santai misalnya....ekhem. Gua cinta ame lu, neng, mau kagak jadi cewek gua?? Hahahahahaha..." Jung Hoseok jadi ngakak ngebayangin nembak Han So Hee dengan kalimat seperti itu.
"Ternyata nembak cewek lebih susah, hedeuhh grogi banget aing mahh"
Dari arah pintu toko, seseorang masuk dengan langkah tergesa gesa, Han So Hee yang baru saja tiba.
"E-ehhh... haiii" sapa Jung Hoseok dengan senyum cerah seperti mentari di pagi hari.
Han So Hee hanya mengangguk kecil dan meletakkan tasnya ke atas meja kasir.
"Ekhemm, begini....ada yang mau aku omongin. Penting banget" Jung Hoseok mengambil nafas panjang lalu menghempaskannya. Ancang ancang untuk mengurangi rasa gugup yang sudah menyerang dirinya sejak tadi.
Han So Hee memberi gerakan tangan, bahasa isyarat yang artinya : katakan saja.
"Begini,.... sebenarnya......."
.......................
.......................
......................
Jung Hoseok menghela nafas lagi, mengapa begitu susah untuk mengatakan kalimat : aku mencintaimu.
"Tunggu sebentar yaa...." Jung Hoseok membalikkan badannya menghadap ke arah tembok, merutuki kebodohannya yang tidak mampu mengucapkan kata cinta. Melihat wajah manis Han So Hee membuatnya jadi semakin gugup.
Han So Hee menggeliat tidak nyaman di tempatnya, ia menepuk bahu Jung Hoseok.
"Sebentar....aku butuh waktu" ucap Jung Hoseok mendadak mengalami panic attack.
Han So Hee sudah tidak bisa menunggu, ia harus buru buru menuntaskan hasratnya, eehh panggilan alam maksudnya, alasan ia masuk ke toko dengan terburu-buru sebelumnya. Gadis itu sudah melenggang pergi ke toilet tanpa sepengetahuan Jung Hoseok yang masih setia menatap tembok.
"Okehhh baiklah, sepertinya aku sudah siap. Ayoo Hoseok-ah, kau pasti bisa" ucap Jung Hoseok menyemangati dirinya sendiri.
Seseorang masuk ke toko dengan lentiknya, siapa lagi kalau bukan si boss toko Kwang Soo. Ia melihat pria pujaan hatinya sedang menghadap tembok sambil berbicara sendiri.
"Ya ampun, mas pacar ngapain disitu??" Gumam Kwang Soo lalu mendekati Jung Hoseok, menepuk bahu Jung Hoseok dengan pelan
"Ekhemm, begini....aku....." Jung Hoseok memejamkan matanya dan sudah bertekad untuk mengutarakan perasaannya detik ini juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Horrang Kayya (The End)
Fiksi PenggemarLENGKAP**** Bagaimana jadinya jika ketujuh kakak beradik keturunan Sultan nomor satu di Korea Selatan berubah drastis kehidupannya?? Dari kecil ketujuh pemuda tampan itu hidup dalam kemewahan dan saat usia remaja, sang kakek membuat skenario baru un...