EPIPHANY - 6. Adjusting

67 8 1
                                    

Rasanya semua kembali ke awal. Awal mereka tinggal bersama dan menjalani penyesuaian dengan status mereka yang baru.
Kali ini juga sama. Bedanya, Arin harus menyesuaikan diri dengan sikap Jihoon yang sudah tidak sedingin dulu.

Beberapa hari terakhir Arin sudah tidak lagi bermain hide and seek. Gadis itu memenuhi permintaan Jihoon sekaligus bersikap sebagaimana seharusnya nya ia bersikap, meskipun belum ada pembicaraan berarti antara keduanya, hanya pertanyaan singkat, dan pembicaraan seperlunya. Baik Jihoon, atau pun Arin, dua-dua nya masih bungkam akan rencana hidup mereka ke depannya, Jihoon juga belum membicarakan perihal formulir pendaftaran pernikahan itu.

"Arin!" panggil Jihoon.

Gadis yang masih sibuk dengan celemek yang melekat di tubuhnya, serta sendok sayur di tangannya sambil mengaduk sup yang ia masak itu sontak menoleh ke belakang dan mendapati Jihoon sudah duduk si kursi meja makan.
Aneh, sudah beberapa hari, tapi Arin merasa terkejut dengan keberadaan Jihoon, apalagi ketika laki-laki itu tiba-tiba memanggil nya seperti ini.

"Kau tidak sibuk malam ini kan?"

Arin menggeleng. "Tidak. Ada apa?"

"Mau ikut aku ke suatu tempat?"

Arin mengernyit. Apa-apaan ini? Batinnya bergumam.

"Ke mana?"

"Seseorang ingin bertemu dengan mu."

Tanpa suara lagi Arin mengangguk mengiyakan ajakan Jihoon.

Malamnya, Arin memenuhi ajakan Jihoon untuk pergi ke suatu tempat. Jihoon tidak memberi tahu dirinya ke mana mereka akan pergi, jadi Arin hanya diam mengikuti.

Selama perjalanan tidak ada perbincangan sama sekali. Arin yang sibuk memperhatikan jejeran gedung-gedung klasik dari kaca taxi yang ditumpangi mereka, dan Jihoon? Lelaki itu sesekali melirik ponselnya, sisanya ia gunakan untuk memperhatikan Arin yang terkadang menggembungkan pipinya, kadang menghembuskan napas berat, kadang juga mencoret-coret embun yang menempel di kaca mobil dengan jarinya.

Jihoon terkekeh

Gadis itu sama sekali tak berubah. Arin, masih sama seperti Arin yang dulu.

Tak lama berselang taxi yang mereka tumpangi sampai di sebuah gedung yang cukup terkenal di Praha, The Dancing House.

Tak lama berselang taxi yang mereka tumpangi sampai di sebuah gedung yang cukup terkenal di Praha, The Dancing House

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arin merasa De Javu seketika.

"Ginger and Fred?"

"Ginger and Fred?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
EPIPHANY - Park Jihoon/Choi Arin/Win MetawinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang