10

5 0 0
                                    

Rama menyeka air matanya.
"Rama masuk ke kamar dulu Pa"Ucap Rama yang dijawab anggukan oleh Papanya.

Ia berjalan kembali menuju kamarnya setelah berpamitan pada Papanya.

Setelah sampai dikamar,Rama menutup dan mengunci pintunya.
Rama melempar tubuhnya ke kasur dan Ia kembali menangis sampai sampai ia ketiduran.

Malam pun berganti menjadi pagi. Matahari bersinar terang masuk dari sela sela ventilasi kamar Rama.

Rama pun bangun beranjak dari kasur dan berjalan menuju kamar mandi.

Rama berdiri didepan kaca dan melihat kondisi wajahnya saat ini. Betapa terkejutnya dia.

"Wohhh, kenapa nih mata gue. Jadi bengep gini"Ucap Rama.

"Bisa-bisa di ketawain satu sekolah dong kalo kaya gini" lanjutnya.

Rama berusaha menyembuhkan matanya.
Dari mencuci hingga mengompres sudah dilakukan oleh Rama,tetapi matanya belum juga kempes.

Rama bergegas mandi dan merendam badannya ke dalam beth up.
Saat sedang menikmati dinginnya air,terdengar suara ketukan dari luar
"Tok... Tok.. Tok"

"Rama, cepetan turun. Kita sarapan" Panggil Papa Nathan

"Iya Pa 5 menit lagi"jawabnya.
Rama bergegas menyelesaikan mandinya dan segera memakai seragam sekolahnya.

Terlihat wajah tampan bermata bengap di kaca.
"Wihh ganteng bener lu Ramaaaa"Rama memang sangat suka memuji dirinya sendiri.

Ia menggunakan kacamata hitam dan segera turun untuk sarapan.

"Pagi Pa, Pagi Bi"Sapa Rama memasang muka cool karena dia memakai kacamata.

"Pagi Den"Jawab Bi Mimah

Papa Nathan sontak terkejut melihat Rama.

"Astagfirullah Ngapain pake  kacamata item pagi pagi gini sihhhh" Ucap

"Heheh... Biasa Pa bergayeee"Jawab Rama dengan santainya

"Cepet sarapan, keburu telat nanti sekolahnya"Lanjut Papa Nathan.

Rama menghabiskan Roti dan segelas susunya.
Ia bergegas menuju mobil dan tak lupa Rama berpamitan terlebih dahulu pada Papanya.

"Rama berangkat dulu Pa. Assalamualaikum "

"Walaikumsalam. Hati hati dijalan boy" -Papa Nathan

Di perjalanan,Rama menyetel lagu Budi Doremi "Melukis Senja" Cover Ray Suraja sembari ikut menyanyikannya juga


Melukis Senja

Lagu Budi Doremi

Aku mengerti
Perjalanan hidup yang kini kau lalui
Ku berharap
Meski berat, kau tak merasa sendiri

Kau telah berjuang
Menaklukkan hari-harimu yang tak mudah
Biar ku menemanimu
Membasuh lelahmu

Izinkan kulukis senja
Mengukir namamu di sana
Mendengar kamu bercerita
Menangis, tertawa

Biar kulukis malam
Bawa kamu bintang-bintang
'Tuk temanimu yang terluka
Hingga kau bahagia

Aku di sini
Walau letih, coba lagi, jangan berhenti
Ku berharap
Meski berat, kau tak merasa sendiri

Kau telah berjuang
Menaklukkan hari-harimu yang tak indah
Biar ku menemanimu
Membasuh lelahmu

Izinkan kulukis senja
Mengukir namamu di sana
Mendengar kamu bercerita
Menangis, tertawa

Biar kulukis malam
Bawa kamu bintang-bintang
'Tuk temanimu yang terluka
Hingga kau bahagia, haa-haa
Haa-haa

Izinkan kulukis senja
Mengukir namamu di sana
Mendengar kamu bercerita
Menangis, tertawa

Biar kulukis malam
Bawa kamu bintang-bintang
'Tuk temanimu yang terluka
Hingga kau bahagia

'Tuk temanimu yang terluka
Hingga kau bahagia

Seketika bayang bayang wajah Cahya terlintas di pikiran Rama.


Dia Kembali (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang