09

5 0 0
                                    

Dikamarnya Rama terlihat sedang membolak balik buku diary milik Cahya.

Terlihat sampul yang sangat indah. Bagian depan buku itu terlihat asthetic dengan adanya nama Cahya disampul tersebut.

"Cahya Rayndra" Gumam Rama.

Seketika Rama memikirkan kejadian di depan kelas tadi dan tanpa di sadari senyum keluar dari wajah Rama.

Rama membulatkan matanya
"Apaansi,ngapain lo mikirin dia" Ucapnya pada dirinya sendiri.

Rama meletakkan Buku Cahya di meja dan berjalan keluar kamar menuju ke Ruang tamu.

Terlihat Papa Nathan  sedang duduk di sofa sambil memegang album-album berisi foto mama Shiren.

Papa Nathan meneteskan air mata teringat istrinya tersebut. Mama Shiren meninggal sejak Rama berumur 4 tahun. Ia meninggal jatuh terperosot dari bukit saat ingin menyelamatkan Rama.

Rama yang melihat Papanya menangis merasa bersalah. Karena ingin menyelamatkan nyawanya Mamanya sampai kehilangan nyawanya.

"Pa... " Panggil Rama.
Papa Nathan yg mendengar Putranya memanggil itu langsung menghapus air matanya.

Ia tak mau terlihat sedih didepan anaknya itu.

"Eeee.. Ram.Kenapa boy?"Tanyanya.

"Papa lagi ngapain Pa?"Tanya Rama
Seolah olah dia tidak tahu apa yg terjadi tadi.

"Ini lagi liat liat album foto dari waktu Mama sama Papa nikah sampai setelah Mama melahirkan kamu" Jawab Papa Nathan sembari menunjukan senyumnya yg mendalam.

Papa Nathan sangat merindukan Istri tercintanya.

"Coba aja Mamamu masih hidup,pasti dia seneng liat kamu udah besar dan ganteng sekarang"Lanjutnya seraya memegang dan mengacak acak rambut Rama.

"Ini semua gara gara aku Pa. Coba aja Mama waktu itu nggak nyelamatin aku, pasti mama sekarang masih sama kita Pa, istri Papa masih ada sama Papa"Ucap Rama panjang lebar tak berhenti menyalahkan dirinya atas kepergian Mama Shiren.

"Harusnya Mama biarin Rama jatuh Pa, Harusnya Mama gausah nyelametin Rama"Lanjutnya.

Rama menangis di samping Papa Nathan. Dia juga sangat merindukan Mamanya.

Papa Nathan sangat sakit saat melihat putra semata wayangnya itu menangis saat mengingat Mamanya.

"Engga... Kamu ga salah Nak"ucap Papa Nathan.

"Itu semua Takdir.Mama manapun akan melakukan hal yg sama saat anaknya berada diposisi kamu waktu itu nak"Lanjutnya sembari menenangkan Rama.

Semenjak Mamanya meninggal Rama sudah jarang sekali tersenyum. Bahkan hal inilah yg membuat Rama bersikap dingin dan acuh saat diluar rumah.

"Masih ada Papa Ram, Papa akan menjadi Papa sekaligus Mama kamu" Kata Papa Nathan.

Walaupun Ia tau,bahwa sangat sulit untuk Menjadi pengganti Mama Shiren.

Dia Kembali (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang